Mandi adalah kegiatan rutin yang membutuhkan waktu beberapa menit untuk benar-benar membersihkan tubuh kita dari kotoran atau bau badan. Dan sehabis mandi itu rasanya sangat segar. Apalagi malamnya bisa tidur dengan nyenyak. Sebab permintaannya telah terkabulkan.
Ada yang pernah bilang, jika kamu tidur nyenyak di malam hari. Maka itulah yang disebut dengan hidup yang baik. Dan Jungkook merasakan hal tersebut. Setelah semalam dia mendapatkan satu buah es krim, paginya jadi terasa benar-benar baik dan menyenangkan. Bagi Jungkook, ini lah yang dinamakan kebahagiaan hidup.
Setelah acara mandinya berakhir, kini tubuh yang mulai terbentuk akibat kegiatan olahraga yang tidak pernah terlewatkan itu, berdiri di depan lemari pakaian sambil berkacak pinggang.
Bukan, bukan memandang pantulan tubuhnya yang atletis. Tapi dirinya sedang memilih baju yang pas untuk digunakan ke kampus pagi ini. Dan berakhir memilih memakai hoodie berwarna hitam dengan celana jeans, pakaian favoritnya memang.
Setelah membenarkan rambutnya, Jungkook tersenyum manis menghadap cermin besar yang menempel pada lemari pakaiannya.
"Ya ampun, Kim Jungkook tampan sekali. Aku yakin, IU noona saja tidak bisa menolak pesona ku," monolognya yang didominasi dengan ucapan percaya diri tingkat dewa.
"Eh, tunggu! Sepertinya ada yang kelupaan."
Setelah mengingat apa yang terlupakan. Jungkook akhirnya mengingat kejadian di mana dirinya saat itu sedang sakit, dan kakaknya Yoongi akan membawa IU ke rumahnya jika dia sudah sehat. Kini Jungkook langsung berlari kegirangan menuju lantai bawah. Ingin segera menagih janji pada sang kakak.
"Yoongi hyung! Kau di mana?!" teriaknya membuat Hoseok yang masih tertidur di kamarnya jadi terusik.
"Yoongi hyu-- ah, kau di sini rupanya." Akhirnya selesai sudah acara teriak-teriaknya. Kini Jungkook menemukan Yoongi di dapur.
"Ada apa sih?! Pagi-pagi sudah teriak seperti tarzan saja," omel Seokjin yang juga ada di sana.
"Aiiisssh, Kookie 'kan memanggil Yoongi hyung, bukan Seokjin hyung."
Seokjin hanya memutar bola mata malas mendegar alasan adiknya itu. Lalu kembali melanjutkan acara mengocok adonan telur dadar.
"Apa apa, Kook?" Sedangkan yang dicari-cari dari tadi, hanya membalas seadanya dengan masih pada kegiatannya yang sedang memotong daun bawang.
"Kookie mau menagih janji Yoongi hyung pada Kookie."
Yoongi membuat kerutan pada dahinya. Lalu berkata, "Janji apa?!"
"Datangkan IU noona malam ini, lalu ajak dia makan malam bersama kita," kata Jungkook to the poin.
Jungkook berhasil membuat Yoongi tersedak liurnya sendiri. Astaga! Yoongi lupa dengan janjinya satu ini.
"Malam ini? Sepertinya tidak bisa. Kau tidak bisa seenak jidat memintanya datang tanpa membuat perjanjian dulu dengannya atau manajernya."
"Jadi, Yoongi hyung belum membuat janji dengan IU noona?"
"Belum."
Deg!
Jungkook kecewa.
Bahunya yang semula tegap, kini menjadi turun. Pagi yang tadi sempat dia kira akan berjalan menyenangkan, ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Jungkook pun berjalan meninggalkan kakaknya itu, mengambil tas kuliah yang tadi tertinggal di kamarnya. Lalu kembali lagi menuju ruang makan. Di sana sudah ada Taehyung dengan pakaian khas seorang dokter serta tas kerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci || [END]
Fanfiction[DISARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Jungkook punya enam kakak. Kadang ada yang bikin sayang. Kadang ada juga yang bikin benci. Tapi bisa dibilang, dia sayang semuanya. Cuma, kalau ada yang tanya, "Paling benci sama siapa?" Tanpa berpikir panja...