Hilang

72 8 0
                                    

Y/n sedang jalan dengan Minho, mereka  membeli snack untuk mereka dan juga untuk anak anak Sekijeu.

"Wait wait bentar sayang." Minho memberi beberapa lembar uang kepada Y/n lalu mengangkat telpon.

"Hah apa?!"

"Coba tolong cek lagi Lix."

"Ini lagi beli snack, ge langsung kesana."

Y/n hanya menatap was was kekasihnya. Setelah selesai membayar, ia menghampiri Minho

"Kenapa Ho?"

"Udah? Ayo balik. Soonie ilang." Kata Minho panik.

"Hah? Ko bisa? Ayo ayo."



Minho mengendarai mobilnya dengan tidak tenang. Jalanan juga mulai sedikit macet.

"Tenang sayang. Soonie paling cuma jalan jalan aja." Y/n menenangkan.

"Soonie itu mager. Gamungkin sampe keluar rumah. Biasanya juga paling jauh di halaman rumah."

"Iya iya. Kamu juga harus tenang Minho, nanti kita cari sama sama ok?"

"Huft, iya sayang makasih."




Setelah sampai di rumah, Minho menghampiri Felix yang tampaknya sedang mencari Soonie.

"Lix udah ketemu?" Minho menghampiri Felix.

"Belom ka. Udah gue cari di setiap sudut rumah juga gaada."

Felix sedang di rumah sendiri. Yang lain punya kegiatan masing masing.

"Yaudah deh gue cari di luar." Kata Minho.

"Gue ikut."

"Mau cari dimana Ho?" Tanya Y/n

"Deket sini ada halte bus. Gue mau cari kesana."

Y/n menyernyit. "Ho plis, gamungkin Soonie naik bus."

"Ya takutnya kan? Terus siapa tau ada yang nyulik terus naik bus." Kata Minho.

"Oke deh gue mau nyari ke dalem komplek aja." Kata Y/n

Minho memang seperti itu. Hanya dia dan Tuhan yang ngerti jalan pikirannya.

Gue udah jalan dan lewat beberapa rumah tapi tetep aja gue belom ngeliat Soonie. Gue bingung itu kucing kemana mainnya.

Tapi, gue liat kucing yang mirip banget sama Soonie, mbul. Dia lagi duduk di depan pager rumah orang. Gue samperin pelan pelan, dia ga liat gue walau arah duduknya nyerong.

Gue intip ke dalem rumahnya. Emang ada apa sih? Ternyata di dalem halaman rumahnya ada kucing putih yang lagi main main sama kucing abu abu. Gue pikir sih mereka sepasang. Wah, kayaknya Soonie lagi galau.

"Soonie.. pulang yuk." Panggil gue.

Soonie nengok, cuma kayaknya tatapannya sedih.

"Meow."

"Ayo semangat. Masih banyak kucing kucing lain. Minho nyariin kamu loh sampe ke halte bus."

"Meow."

"Iya gue juga gatau kenapa pemilik lo nyari kesana."

'Anjir, gue bisa bahasa kucing atau apa nih.' Ucap gue dalam hati.

Akhirnya gue beraniin diri buat gendong si Soonie pulang.





Minho datang dengan tergesa gesa. Tapi dia bernapas lega pas liat gue sama Felix lagi ngasih makan Soonie.

"Astagaaa kamu main ke mana ajaaaa (╥﹏╥)" Minho mengelus punggung Soonie.

"Main ke dalem komplek dia." Jawab gue.

"Kalo mau main ya bilang, jangan main ngilang aja. Gue sampe kayak orang gila nanyain lo ke orang orang di halte."

"Meow meow~"

"Iya iya gue maapin (╥﹏╥)"

Gue sama Felix cuma saling tatap dan beranjak sari situ. Gamau ganggu percakapan Bapak sama anak yang baru ketemu :)

🧡🧡🧡🧡🧡

My Lee Cat MinhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang