Please vomment yang banyak ya
Jangan lupa follow ig 👉 @leerimmm
Siang ini sangat panas bagi Lisa. Ia sedari tadi menunggu Jungkook menyelesaikan kelas siangnya di kursi taman sekolahnya. Sedari tadi gadis itu hanya mendengarkan lagu dan memejamkan matanya mencoba untuk tidur alih-alih belajar seperti siswa lainnya.Namun, matahari yang sangat panas hari ini membuatnya tidak dapat tidur maupun tenang dengan mendengarkan lagunya. Ia menggerutu kesal dan menatap ke arah ponselnya. Tidak ada satu pesan'pun dari Jungkook jika ia sudah menyelesaikan kelasnya.
Lisa lantas kembali memejamkan matanya. Ia membiarkan panas matahari menyengat badannya. Namun, tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang dingin di pipinya. Sontak ia membuka matanya dan mendongak.
Ugh, Jungkook sedang berada di depannya sembari membawa dua kaleng minuman dingin yang tadinya ditempelkan di pipi Lisa.
"Maaf, mengganggu tidurmu, ya?" Tanya Jungkook. Pria itu duduk di samping Lisa dan menyondorkan minuman dingin yang tadi dibawanya.
"Tidak, kok. Aku tidak bisa tidur karena di sini panas sekali. Kenapa panasnya hari ini, sih. Aku 'kan jadi tidak bisa tidur." Gerutu Lisa. Ia membuka minuman kaleng yang tadi diberi Jungkook dan langsung meneguknya dengan rakus.
Jungkook mengangguk, "Memang sangat panas. Pendingin di kelas tadi juga mati. Jadinya kelasku sangat panas."
"Wah, kasihan sekali. Kau 'kan berada di dalam ruangan. Untung aku tidak ambil kelas siang. Jika tidak aku akan mati kepanasan." Ujar Lisa.
"Semoga saja besok belum diperbaiki jadi kau juga bisa merasakan panasnya." Kekeh Jungkook.
"Ya! Jung Jungkook!"
Tidak lama setelah itu mereka terdiam. Ya, Jungkook cukup terkejut ketika Lisa menyebut nama marga di masa lalunya alih-alih marganya sekarang. Lisa sendiri juga terkejut karena ia secara reflek mengatakan itu.
"Kau..., bilang apa tadi?" Tanya Jungkook.
Lisa terdiam. Ia menatap Jungkook dengan bingung. "Jung Jungkook?" Kata gadis itu dengan ragu.
"Lalisa, kau..., ingat dengan kehidupanmu sebelum ini?" Tanya Jungkook. Pria itu menatap Lisa dengan penuh harapan. Namun, seharusnya pria itu tahu jawaban yang akan diberikan karena setelahnya Lisa menggelengkan kepalanya.
"Itu tadi hanya reflek. Aku juga tidak tahu kenapa bisa reflek seperti itu...," cicit Lisa.
Jungkook tersenyum tipis, "Ya sudah. Tidak apa. Memang sepertinya kau tidak akan mengingatnya. Kalau begitu ayo pulang."
"Eum."
•
"Pulanglah, agassi. Aku tidak sedang ingin menerima tamu. Jangan sampai pacarku yang datang ke sini." Kata Yoongi dengan malas.
Tzuyu di depannya menatap pria itu masih dengan senyum menahan amarahnya. Jika bukan kakak Lisa sudah ia pastikan pria itu hancur lebur. "Ada kesalahpahaman di sini. Aku ingin bertemu dengan Lisa. Sepertinya ia belum pulang, ya? Aku akan menunggu di depan sini saja." Ujar gadis itu.
"Maaf, aku tidak ingin ada yang mengotori rumahku. Pergi sana. Kau ada di depan sini sudah mengotori teras rumahku." Usir Yoongi sembari mengorek telinganya. Pria itu sukses membuat Tzuyu naik darah. Tapi, gadis itu masih berusaha menenangkan emosinya, jadi ia tetap berdiri di sana.
"Nona..., sebaiknya kita pergi saja." Kata sekretaris Tzuyu.
"Dengarkan dia. Pergi sana."
"Oppa, ada apa ini?"
Yoongi membulatkan matanya saat Lisa datang. Ia menatap ke arah Tzuyu yang kini sudah tersenyum lebar ke arahnya. Lisa tersenyum kemudian mendekati Tzuyu yang bahagia karena Lisa sudah datang.
"Kau kenapa ada di sini? Masuk, yuk." Ujar Lisa.
"Ba-,"
"Kim Lisa."
Suara Yoongi membuat Lisa gemetar. Tapi, setelahnya Jungkook menggeleng dan mengajak Yoongi pergi dari sana walaupun pria itu memberontak dengan tidak suka. Yah, apa boleh buat. Jungkook lebih besar dan lebih kuat, maaf ya Ksatria Min Yoongi.
"Nah, sudah, ayo kita masuk." Kata Lisa. Gadis itu lantas menuntun Tzuyu masuk ke dalam rumahnya. Ia membawa Tzuyu ke ruang tamunya bersama dengan sekretaris gadis itu.
Tzuyu menatap ke arah tangan Lisa yang masih mengandengnya, "Ah, sebenarnya kedatanganku ke sini untuk menanyakan apa kau mau liburan ke Jeju? Sebentar lagi akan ada liburan musim panas, aku ada rencana untuk pergi ke Jeju. Kau mau ikut? Tenang saja, untuk biayanya akan aku tanggung."
"Eum, Tzuyu-ya, aku tidak ikut dulu, ya. Sepertinya liburan musim panasku akan kuhabiskan dengan Jungkook saja karena aku akan bertemu dengan eommanta Jungkook." Maafkan Lisa yang sudah berbohon ini, ya Tuhan...
Wajah Tzuyu terlihat kecewa tapi setelah itu ia kembali semangat. "Tapi kita masih bisa bertemu, bukan? Bagaimana jika kita bertemu seminggu dua kali? Kita bisa jalan-jalan ke mall atau kita bisa ke salon sama-sama." Kata Tzuyu.
Lisa tersenyum, "Tzuyu-ya, berteman itu tidak perlu merencanakan semuanya. Kau bisa bertanya padaku saat liburan nanti jika rencananya hanya pergi ke mall. Tenang saja, kalau aku luang, kita bisa pergi, kok."
"Benarkah? Kalau begitu aku akan pergi denganmu saat liburan musim panas nanti, ya!" Ujar Tzuyu.
"Boleh."
Tzuyu memekik senang karenanya dan itu membuat Lisa juga cukup senang. Namun, tidak lama kemudian suara deheman dari Yoongi membuat mereka terdiam dan menoleh ke arah pria itu.
"Sudah selesai? Lisa mau kuajak pergi." Kata Yoongi. Pria itu menatap sinis ke arah Tzuyu yang dibalas gadis itu dengan tidak kalah sinis.
Tzuyu lantas berdiri dari sofa Lisa, "Lisa-ya, aku kembali dulu, ya. Sepertinya kau harus pergi juga."
"Ah, baiklah. Maafkan oppaku, ya. Kuantar kau keluar." Ujar Lisa.
Setelahnya Lisa mengantar Tzuyu dan sekretarisnya keluar dari rumahnya. Entah apa yang mereka bicarakan di luar sangat lama setelah itu. Yoongi di dalam sudah mencak-mencak tidak suka.
"Kenapa juga ia berasal dari keluarga kaya? Kenapa ia harus terlahir kembali menjadi bangsawan? Apa-apaan ini?" Kesal Yoongi. Jungkook di sampingnya hanya bisa mengangguk. Ia cukup setuju dengan Yoongi.
"Tapi mau bagaimana lagi, hyung? Lisa juga sangat keras kepala. Sebenarnya apa yang ia bicarakan ada benarnya juga. Jika kita melarangnya berteman dengan Lisa, bisa-bisa ia menggunakan segala cara untuk bisa berteman dengan Lisa. Lebih baik kita biarkan dulu sekarang." Kata Jungkook.
Yoongi mengangguk, "Benar-benar susah. Kenapa Dewa memberikan nasib seperti ini. Cobaannya terlalu susah."
"Kalian sedang apa?" Tanya Lisa yang baru saja kembali masuk ke dalam rumah setelah mengantar Tzuyu.
"Kim Lisa."
Hanya dengan satu kata dari Yoongi sudah cukup membuat Lisa takut. Gadis itu lantas mengikuti sang kakak ke ruang tamu diikuti dengan Jungkook juga di belakangnya. Ia meneguk ludahnya dengan gugup karena melihat sang kakak yang benar-benar menyeramkan.
"O-oppa...,"
"Putri Lisa."
"Eoh?" Lisa menatap Yoongi dengan cukup terkejut. "O-oppa, kenapa memanggilku seperti itu? Aku adalah adik oppa sekarang. Tidak usah memanggilku seperti itu."
"Baiklah, Lisa-ya."
Yoongi menghela napasnya sebentar, "Ada yang ingin kubicarakan dengan benar. Kau harus tahu ini dan tolong jangan terkejut setelahnya."
"Apa itu?"
To be continued...
Ada oneshoot yang baru aku liris
Good Bye | Lizkook
Silahkan dibaca yeJangan lupa vomment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Lalisa 2? (Lizkook) ✔ E-BOOK
FanfictionKita semua tentunya belajar tentang sejarah. Kita belajar dari sejarah dan hidup kita juga termasuk dari sejarah. Ada banyak sejarah yang kita ketahui, bukan? Dalam sejarah itu juga ada beberapa yang dibumbui dengan kisah bahagia yang sebenarnya ti...