05- dingin

43 4 0
                                    

[Vitho on mulmed]

Kringggg*
"Bel pulang sudah berbunyi. Ada yang ingin bertanya tentang materi hari ini?" Tanya Bu Susi. Guru tereksis di Sma Rajawali dan rutin memberikan tugas kepada murid muridnya dengan cara apapun yang lagi kekinian. Ia mengajar pelajaran seni budaya

"Ngga bu" jawab serentak anak kelas xi ips 1

"Baik kalau semua sudah paham. Dua minggu lagi kita ulangan dan mingdep kita adakan presentasi seni musik, masing masing berkelompok 2 orang, satu bernyanyi dan satunya lagi memainkan alat musik. Kelompok sesuai nomer absen. Mengerti?" Tanya Bu Susi memastikan

"Apa itu ngga kecepetan materinya bu?" Tanya Shakira sambil menaikkan tangan kanannya

"Lebih cepat lebih baik. Bagaimana sih kamu ini Shakira"
Balas Bu Susi sambil menggelengkan kepalanya pelan. "Yaudah ibu mau balik ke kantor dulu" tambahnya

Sementara itu, kelas mulai rusuh karena mereka pada menghitung absen agar mengetahui dengan siapa kelompok seni musiknya nanti

"Emn.. 11 sama 12, wahh berarti gue sama Jesica" ujar Jasmine. "Lo sama siapa Ra?" tambahnya

"Gue sama Rama nih" sahut Shakira. "Eh wait.. 21 sama 22 kan?"  Tanyanya memastikan

Sementara Keysha hanya meng-hmm ria karena masih memikirkan masalahnya kemarin dengan Verrel

"Berarti lo sama Vitho dong Ca?" Tanya Shakira dan Jasmine kompak

"Ngga lah. Nama awalan gue kan K" sahut Keysha santai

"Tapi dibuku absen nama awalan lo itu Valerie yang berarti V. Dan absen lo 21 trus Vitho 22" jelas Shakira

"Wihh, kayanya ada yang lagi ngomongin gue nih" sahut Vitho tiba tiba sambil menaikkan alis kirinya. "Oiya Ca. Karna kita satu kelompok jadi kita latihannya mulai besok" tambahnya tanpa menunggu jawaban dari Keysha, Ia malah langsung pergi meninggalkan kelas begitu saja

"Huhhf. Sial banget sih gue hari ini" jawab Keysha sembari membuang nafas pasrah

"Sabar ya Ca" balas Shakira dan Jasmine

David Sanjaya—

"Hai my princess" sapa David tiba tiba setelah melihat Jennie hendak melangkah keluar kelasnya. xii ipa 2.

"Hai honey" sahut Jennie. "Nanti sore kita nonton yuk, ada film bagus lon" tambah Jennie antusias

"Emm. Hari ini kan hari rabu sayang, jadi aku ada ekskul basket hehe" balas David sambil memamerkan senyum pepsodentnya

"Kamu tuh ya, selalu lebih mentingin basket dari pada aku!" Ketus Jennie

"Kamu kenapa sih yng?akhir akhir ini selalu marah marah" tanya David yang terpancing emosi

"Ohh masih belum sadar juga?ini semua karna kamu!" Jennie perlahan meninggalkan David dan berharap agar David mengejarnya. Tetapi David hanya diam dan Jennie menghadap balik. "Dav. Kamu kok ga halangin aku pergi sih?" Tanyanya lagi

"Jangan buat aku muak sama tingkah kamu Jen" Jawab David sembari mendekat kearah Jennie. "Kalau aku muak. Kamu tau kan yang bakal terjadi?" tambahnya lalu Ia pergi meninggalkan Jennie. Jennie hanya mematung ditempat

***

"Valak" sapa Vitho dari kejauhan. Vitho mulai mendekat kearah Keysha karna panggilannya tak dihiraukan. "Woi" jerit Vitho sambil menepuk pundak Keysha. "Kesambet hantu sore mampus lo" Tambahnya yang kemudian mengalihkan pandangannya ke bola basket. Dan memainkan bola basket dijari jarinya

"Hantu apaan disore hari?" Akhirnya Keysha membuka mulutnya yang sedari tadi tertutup rapat

"Ngaca deh. Pasti lo nemuin sesosok hantu valak disana hahaha" ketawa nyaring Vitho membuat suasana menjadi hening dan Keysha hanya menatapnya sinis

"Valak darimananya?orang cantik gini" timpal David tiba tiba sembari melemparkan bola basket kearah Vitho

"Tau tuh kak, matanya Vitho rusak kalik" sahut Keysha sembari memutar bola matanya malas

"Haha udah udah, ayo kita mulai latihan" ajakan David disetujui oleh semua anggota basket lainnya

Sejam berlalu, latihan basket sore ini masih berlangsung. Keysha berada didekat ring dan Ia melompat karena ingin melakukan gerakan slam dunk. Tetapi bola yang Ia lempar melesat jauh. Parahnya lagi bola itu malah mengenai sesosok pria yang sedang berlalu lalang disana.

"Ahh" jerit Kiel kesakitan

"Sorry gue gak sengaja" ujar Keysha setelah menghampiri pria itu. Tiba tiba Keysha mulai menyadari bahwa pria itulah yang menolongnya kemarin

Kiel hanya menatapnya sinis dan hendak memasuki ruang musik. Menyadari itu membuat Keysha menghalangi langkah Kiel

"Lo yang kemaren nolongin gue kan?thanks ya, kalau gaada lo bisa bisa gue sekarang lagi berbaring di rumah sakit" ucap Keysha dengan antusias ditambah memberikan senyum manisnya kepada Kiel. "Nama gue Keysha. Lo?" Tambahnya sembari mengulurkan tangan kanannya kehadapan Kiel

"Kiel" jawab kiel tanpa membalas ajuan tangan Keysha bahkan tak menatapnya sama sekali

"Lo itu di—" omongan Keysha terputus karena mendengar suara sang ketua basket yang memanggilnya dari kejauhan. "Key. Ayo buruan" tukas David. Keysha pun membiarkan pria itu pergi dan Ia juga kembali kelapangan.

Setelah bermain basket selama 2 jam. Semua pemain basket merasa lelah dan bergegas untuk pulang

"Gue panggil lo Key boleh kan?" Tanya David yang sedang menghampiri Keysha

"Key key. Kekeyi aja sekalian hahaha" sahut Vitho yang tak dihiraukan oleh Keysha dan David

"Boleh" jawab Keysha dingin

"Bagi kontak lo dong, biar nanti jadi gampang ngabarin lo" David memberikan ponselnya kehadapan Keysha

"Ha?" Keysha menaikkan alis kirinya

"Eh maksud gue biar gampang ngabarin lo kalau ada ekskul dadakan gitu" jelas David kikuk

"Oh. Gue gak hafal"

"Oh kalau gitu bes—" omongan David terhenti karena Ia melihat Keysha yang tak memerdulikannya dan malah pergi begitu saja

Dari kejauhan Kiel memerhatikan suasana lapangan basket. Kemudian Keysha menyadari hal itu dan mereka tak sengaja beradu tatap beberapa detik. Setelah itu Keysha melepas tatapannya dan lanjut berjalan kearah parkiran.

accidentally in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang