Hiksss...hikssss...hikssss
"Kamu kenapa nangis" ucap bocah perempuan berumur 7 tahun dengan polos saat melihat seorang bocah laki-laki seumuran dengan nya menangis di kursi taman sore itu.
"Hiksss...akuu.. gk papa kok.. hiksss" balas bocah laki-laki tersebut masih sesenggukan
Melihat itu bocah perempuan tersebut memberi sapu tangan yang di pegang nya kepada bocah laki-laki tersebut, dengan tujuan untuk membersihkan sisa-sisa air mata nya.
"Kamu kenapa nangis ? Kata bunda, kalau nangis jelek lohh. Makanya aku kalo nangis gk pernah di depan bunda sama ayah" ucap bocah perempuan itu dengan cekikan. Tapi bocah laki-laki tersebut hanya diam sambil memegang saputangan nya
"Oh yah, udah sore. Aku pulang dulu udah sore. Nanti aku di cariin abang" pamit bocah perempuan tersebut
"Saputangan kamu besok aku kembaliin . Kita ketemunya di sini lagi" ucap bocah laki-laki tersebut sambil menatap mata cokat bocah perempuan itu. Sedangkan yang di tatap tersenyum lebar, dan itu membuat bocah laki-laki tersebut mengnganga lebar.
Bocah perempuan itu lagi-lagi tertawa melihat aksi konyol anak di depan nya.Ke esokan hari nyaa.....
"Ini saputangan kamu, makasih yah" ucap bocah laki-laki tersebut sambil menyodorkan saputangan
"Iyh, sama-sama" balas bocah perempuan tersebut dengan senyuman khas nya.
"Ohh yah, kamu tinggal di mana?" Tanya bocah perempuan tersebut
"Nama kamu siapa?. Nama aku Ana" tambah bocah perempuan itu dengan senyuman nya.Seakan senyuman itu bisa menghipnotis setiap orang yang melihat nya, termasuk bocah laki-laki di hadapan nya yang tidak berkutip sedari tadi
"Mungkin ini yang terakhir kita bertemu. Tapi aku percaya kita akan bertemu lagi" ucap bocah laki-laki tersebut dengan senyuman nya yang menawan.
"Tapi kamu mau ke mana? Kamu mau pergi ?Kamu mau kan jadi teman aku ? " tanya bocah perempuan tersebut dengan bertubi-tubi. Yang di tanya pun hanya terdiam
"Semua orang sudah menjadi teman di saat mereka saling mengenal. Tapi aku dan kamu menjadi sahabat, di saat kamu ada saat aku terpuruk. Orang lain menganggap ku sampah dan tidak ingin berteman dengan ku. Tapi kamu menganggap aku manusia" ucap bocah laki-laki tersebut dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya
"Kamu kok cengeng sih" balas ana sambil menglap air mata bocah laki-laki tersebut dengan jemari nya yang lentik itu.
"Aku pergii" ucap bocah laki-laki tersebut sambil berlari meninggalkan ana yang merasa bersalah karena mengatai nya cengeng.
"Tapi aku belum tau nama kamu, aku akan tunggu kamu di sini" pekik ana kepada bocah laki-laki yang baru saja meninggalkan nya itu.
"Hiksss.. hiksss. Aku gk bermaksud ngatain kamu cengeng tadi. Aku akan tunggu kamu, untuk mengucapkan maaf" ucap alana dengan sesenggukan.
❄❄❄
"Hiksss...hikssss"
"Woii... woiii"
"Gilaa yah lo nangis sambil tidur. Horor banget sih" omel seseorangAlana pun langsung memeluk tubuh vino dengan reflek karena ia merasa itu adalah sahabat semasa kecil nya.
"Apaan sih luh. Gila yah" dumel vino sambil sambil melepaskan pelukan alana
"Gue mimpi buruk" ucap alana setengah berbisik
Vino yang sudah tau pun hanya bisa menenangkan adik nya itu. Ini bukan kali pertama nya Alana mimpi buruk seperti ini. Bahkan vino pun sudah tau cerita masa kecil nya sehingga terbawa sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Rainbow
Любовные романыHadirmu bagaikan pelangi yang datang setelah badai hujan. Kau ceritakan langit dengan warna indah mu itu, kau datang setelah ku luka. Hadirmu buat ku tersenyum, Namun itu hanya sesaat. Layaknya Pelangi yang hanya sesaat mewarnai Langit~