~Selamat membaca~
***
Sudah 30 menit Alana menunggu bus atau taksi yang lewat, tapi tidak ada satu pun yang lewat. Mungkin ini adalah hari sial bagi Alana.
Bughh...bughhh
Alana seperti mendengar suara gaduh dari gang di samping sekolah nya. Itu membuat nyalinya kembali ciut. Padahal sudah susah payah Alana melawan rasa takutnya
Alana kembali menoleh ke arah gang dan Alana melihat banyak sekali pria seusianya yang sedang tawuran. Itu lagi-lagi membuat Alana semakin ketakutan
Para anak lelaki yang sedang tawuran itu semakin mendekat ke halte di depan sekolah, yah Alana tidak menunggu taksi di halte tapi di dekat pos satpam. Dan kebetulan pak satpam pergi entah kemana.
Alana mengambil ancang-ancang untuk berlari " mampus gue kalau di sini terus"
Tapi sebelum ia berlari ia melihat punggung seseorang yang tidak begitu asing baginya. Yahh seperti seseorang yang sudah lama tidak ia temui.
Alana belum berpijak dari tempatnya, entah apa yang membuat nya tidak berlari. Tapi di saat ia menatap ke arah orang tersebut, ternyata Orang tersebut juga sedang menatap ke arah Alana. Iris mata tajam milik Nathan beradu dengan iris mata Alana yang teduh. Dan alana tiba-tiba menegang di tempat nya karena sudah tau siapa yang sedang tawuran di sana.
"Na..Nathann.." lirih Alana dengan bibir bergetar
Ia melihat Nathan dengan darah di pelipisnya itu membuat Alana sangat ketakutan dan tidak mengulur waktu lagi ia berlari sekuat tenaga untuk menghindari tawuran antar siswa-siswa berandal itu.
Tapi merasa dirinya tidak kuat lagi untuk berlari Alana terduduk di trotoar jalan dengan deru napas memburu.
Terlalu sibuk mengatur napasnya sampai tidak sadar kalau ada seseorang yang mendekat ke arahnya.
"Kenapa belum pulang?" Suara berat nan dingin itu menghentikan aktivitas Alana, dan itu sontak membuat Alana menjadi panik
"Gue gk natap mata lo kok. Gue gk liat apa-apa. Gue mau pulang, hanya gk ada taksi lewat" ucap Alana tanpa menoleh ke orang yang sedang bertanya kepadanya.
Karena ia sudah tau suara siapa itu, dan ia masih ingat dengan jelas ucapan Amands untuk tidak menatap mata Nathan. Tamatlah sudah riwayat Alana setelah ini
Nathan hanya menatap bingung gadis di depannya yang enggan untuk menatapnya. Dan juga Nathan melihat jari-jari Alana saling bertautan dan gemetar, dan juga Nathan melihat air mata yang sudah mengalir dari pelupuk mata Alana. Pasti karena ketakutan, dan itu membuat Nathan tidak tega meninggalkan Alana sendiri. Ia melirik jam tangannya, pantas saja tidak ada taksi yang lewat toh ini sudah jam 06:00.
"Pulang" Kata Nathan
"Sama gue"lanjutnya dengan nada yang tidak ingin di bantah"Gu..gue bisa sendiri" ucap Alana terbata
"Pulang sama gue atau gk sama sekali" tegas Nathan dingin
Setelah mengatakan itu Nathan berlalu mengambil motornya yang terparkir tidak jauh dari Alana berada.
Nathan dan Alana membelah jalan ibu kota yang begitu padat. Dan Nathan mengantar Alana sampai depan rumah karen sudah di beritahu alamatnya oleh Alana.***
Setelah mengantar Alana, Nathan melajukan motornya menuju bascamp Gengnya. BlackStone yah itu adalah nama geng yang paling di takuti di jakarta. Salah satu nya karena pemimpin BlackStone jika berhadapan dengan lawan tidak akan ada belas kasihan atau memandang bulu. Apa lagi kalau menyentuh sesuatu yang ia sayangi, Nathan akan berubah menjadi monster mengerikan.
"Eh bos, dari mane lo?" Tanya Dave melihat Nathan memasukai Bascamp, dan itu sontak menjadi perhatian semua anggota BlackStone. Tapi itu hanya di anggap angin lalu oleh Nathan
"Kacang mahal bang" ucap Dave sedikit berteriak, dan di sambut gelak tawa oleh yang lain.
Sudah 2 tahun Nathan memimpin Geng ini, Dan ini menjadi salah satu pelariannya dari masalah keluarga nya yang rumit. Di sini lah ia mendapat kebahagiaan dengan teman-temannya, Bahkan dari hal-hal kecil sekalipun.
Dan Nathan masih memikirkan Gadis yang melihatnya tawuran tadi. Entah apa yang sedang di rasakan Nathan sekarang, tapi ia merasa penasaran dengan gadis itu. Iris matanya yang teduh, sepertinya Nathan tidak asing lagi dengan mata itu.
***
Jangan lupa vote gaess❤
Sesill26❤
![](https://img.wattpad.com/cover/224396013-288-k643596.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Rainbow
RomanceHadirmu bagaikan pelangi yang datang setelah badai hujan. Kau ceritakan langit dengan warna indah mu itu, kau datang setelah ku luka. Hadirmu buat ku tersenyum, Namun itu hanya sesaat. Layaknya Pelangi yang hanya sesaat mewarnai Langit~