Trauma

4 1 0
                                        

                  ~Selamat membaca~

***

Sudah seminggu Alana bersekolah di Antariksa School dan Alana mulai terbiasa dengan suasana sekolah baru nya itu. Dan juga Amanda semakin akrab saja dengan Alana, jika melihat mereka berdua sudah seperti sahabatan lama saja padahal kenal nya baru seminggu.

Tapi ada yang aneh dengan teman semeja Alana, sudah 4 hari Alana tidak pernah melihat batang hidung Nathan di kelas. Entah dia sakit atau bolos, Alana juga tidak tau pasti. Tatapi seingatnya Nathan adalah seseorang yang terkenal Bad Boy mungkin saja dia malas ke kelas, itu yang selalu di pikirkan  Alana.

Sampai Amanda memecah lamunan Alana tentang Nathan "Na, ko bengong sih ?" Tanya Amanda sembari duduk di kursi kosong Nathan

"Gak kok. Kok Nathan udah 4 hari gk ke kelas sih Man?" Tanya Alana karena sudah tidak bisa menahan rasa penasaran nya tentang Nathan yang tidak masuk kelas

"Palingan juga di Rofftop Na" balas Amanda acuh, toh itu tidak penting menurutnya. Tapi kenapa Alana bertanya tentang Nathan ?

"Kenapa lo? Kangen ama si Nathan " tuduh Amanda kepada Alana yang tiba-tiba bertanya tentang Nathan

"Gak lah. Hanya bingung aja dia gk masuk udah 4 hari. Kok gk di skors sih atau di cariin gitu di kelas ? " tanya Alana lagi karena tidak puas dengan jawaban singkat Amanda

Bukan nya menjawab Amanda malah terkeke dengan pertanyaan Alana " Mana mungkin Anak pemilik sekolah di skors Na. Bokap dia itu konglomerat, pemilik sekolah juga. Mana mungkin anak nya di gituin "

"Ohhh gitu yah Man" balas Alana dengan wajah polosnya.

Entah kenapa Amanda mau saja bersahabat dengan gadis sepolos dan sekudet Alana

Kringggg....kringgg

Bel berbunyi dan itu membuat Wajah-wajah suntuk menjadi segar kembali karena akan kembali ke habitat masing-masing. Yahh, bel pulang itu lah yang di tunggu-tunggu oleh semua warga sekolah.

" pulang Ama siapa lo " tanya Amanda sambil memasukan buku-buku yang berserakan ke dalam tas

"Sama Abang gue lah" balas Alana acuh

"Yaudah gw duluan. See you" ucap Amanda sambil berlalu keluar kelas dan di balas senyuman oleh Alana

***

"Vino ke mana sih, di telfon kok gak di angkat" gerutu Alana karena sedari tadi Vino tidak menampakan batang hidungnya

Abangg jelekk Calling.....

"Hallo.. lo pulang sendiri bisa kan ? Gw sibuk nihh" ucap vino di sebrang sana

"Lo kan tau gw gk pernah ke mana-mana sendiri. Apa lagi naik angkutan umum" ucap Alana dengan wajah panik, takut, dan matanya sudah berkaca-kaca.

Bukannya manja atau apa, karena dari kelas 4 SD Alana pernah hampir di culik gara-gara naik angkutan umum sendirian, dari itulah Alana menjadi trauma dengan angkutan umum dan bepergian seorang diri.

"Gw gk bisa bener-bener nihh. Urusan Osis belum kelar-kelar" ucap vino lagi. Ia tau kalau Alana tidak bisa pulang dengan angkutan umum.

Apa boleh buat, urusannya sekarang sangat mendesak. Tadi Vino sudah menghubungi Raka sahabatnya untuk mengantar Alana, tapi Raka sedang mengantar maminya untuk berbelanja. Alhasil Vino terpaksa menyuruh Alana pulang sendirian.

"Ya udah gw ngerti. Gw usahain pulang dengan selamat" ucap Alana dengan bibir bergetar karena rasa takut yang terus menghantuinya

"Sorry, take care girl. Kalau ada apa-apa telfon gw" ucap Vino tegas

"Iyah. Cepat pulang bang" ucap alana serasa mematikan sambungan telfon.

Alana harus berusaha melawan rasa takut nya untuk pulang dengan angkutan umum. Ini semua karena abang laknatnya yang lebih memilih urusan osis dari pada dirinya. Tapi Alana tidak boleh egois, itu adalah tanggungjawab Vino sebagai ketua osis.
Alana mati-matian meyakinkan dirinya untuk pulang sendiri tanpa merepotkan Vino karena dia bukan anak kecil lagi.

***
Jangan lupa vote gaess❤

Sesill26❤

You Are My RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang