Winwin melempar asal paper bag yang dibawanya ke arah Yugyeom yang di tangkap laki-laki itu dengan ketangkasan seorang ahli.
"Thanks bro." kata Yugyeom sambil mengecek isi tas yang dibawa Winwin.
"Sumpah ya, Gyeom. Lu nyuruh gue ke tempat begituan buat ngambil itu. Kalo gue di tangkap polisi gimana?"
"Tapi lu gak di tangkapkan?" tanya Yugyeom sambil melempar tangkap salah satu pistol yang baru saja diambilnya dari dalam paper bag.
"Kenapa gak lu ambil sendiri ja coba?"
"Kalau gue bisa, gue juga gak akan minta tolong Win. Janji gak lagi deh."
"Gue juga ogah lu suruh lagi. Please kalo lu mau masuk penjara jangan ajak-agak gue."
Yugyeom tertawa, "sorry... sorry... ntar gue kasih hadiah deh." katanya. "Lu mau apa? Mobil? Tiket pesawat."
"Gak deh. Mending lu pulangin dia. Kalo hamil kasian anak orang." Kata Winwin sambil melirik kearah seorang perempuan yang dari tadi berdiri memerhatikan mereka di depan pintu kamar Yugyeom terbalut dengan kimono handuk.
"Lu naksir dia?" goda Yugyeom, "kalo mau ntar gue kenalin. Namanya Ilya, temen gue."
"Gak deh. Gak minat sama temen 'main' lu."
Yugyeom tertawa.
"Gue balik deh. Sebelum polisi datang."
"Sialan."
Ilya sedang memesan makan siangnya di kantin fakultas saat ia melihat Eva bicara dengan laki-laki yang cukup familiar untuknya. Ilya memang tidak pernah bicara banyak dengan Eva, tapi dia mengenal gadis itu karena mereka ada di kelas yang sama. Selain itu Eva Suh juga cukup populer, dia di kenal sebagai adik Johnny Suh, dan hubungannya dengan Jung Jaehyun.
Sementara laki-laki yang bicara dengan Eva, Ilya melihatnya beberapa hari yang lalu di apartement Yugyeom saat ia menginap disana. Tapi Yugyeom tidak mengatakan apapun saat Ilya menanyakan soal laki-laki itu.
Ilya mengangkat nampannya dan berjalan menuju Eva yang kini duduk sendiri. Sementara laki-laki itu sudah pergi.
"Eva kan? Boleh gue duduk disini?"
Eva mengangkat wajahnya menatap Ilya selama beberapa saat kemudian mengangguk dan kembali pada makan siangnya.
"Gue Ilya. Ilya Mori."
Eva tidak mengatakan apapun selama beberapa saat, kemudian gadis itu meminum jusnya dan tersenyum.
"Gue kenal lu kok, kita satu kelas."
Ilya tersenyum lebar. Selama ini ia selalu mengira Eva adalah orang yang dingin karena selalu sendirian. Kalaupun ada teman biasanya laki-laki. Itupun teman-temannya Johnny.
"Kok lu sendiri?"
Eva mengangkat bahunya pelan, "mana ada yang mau temenan sama gue."
"Kok gitu?"
"Johnny's sister. Jaehyun's baby. Argh!"
Ilya tertawa. Ia sendiri cukup sering mendengar omongan tidak enak soal Eva dari teman-teman mereka. Tidak bisa di salahkan. Eva adalah gadis yang cantik. Sementara kakak laki-lakinya adalah Johnny yang cukup memang populer. Dia juga pacaran dengan Jaehyun. Sering nongkrong dengan Taeyong dan Xiaojun. Belum lagi bodyguardnya adalah empat adik tingkat yang memang terkenal Renjun, Yangyang, Hendery dan Mark. Dia dikelilingi anak-anak paling ganteng di kampus.
"Susah sih pacaran sama top 5 cowok paling populer di kampus."
Eva menatap Ilya bingung, "top 5 apa?"
"Cowok paling populer di kampus. Johnny, Taeyong, Ten, Jaehyun, Hendery."
Eva tertawa mendengar perkataan Ilya. "Seriusan? Anjir bisa-bisanya bang Johnny daftar begituan."
Ilya tersenyum. Dia tidak heran kalau Eva tidak menganggap Johnny ganteng soalnya gadis itu pasti sudah biasa melihat Johnny setiap hari jadi dia sudah tahu buruknya Johnny dan tidak bisa melihat kakaknya itu sebagai sosok yang benar-benar ganteng.
"Semua yang ada di daftar itu ada dalam circle lu semua Va. Ada abang dan pacar lu lagi."
"Jaehyun maksud lu?" Tanya Eva.
Ilya mengangguk. Memang siapa lagi pacar gadis itu. Satu kampus juga sepertinya sudah tahu kalau Eva pacaran dengan Jaehyun.
"Gue gak pacaran sama dia Ly."
"Lah, trus Jaehyun manggil lu sayang dan segala macem itu?"
"Emang akal-akalan dia doang biar gak di teror sama fansnya."
"Berhasil?"
"Berhasil. Berhasil bikin gue yang jadi sasaran bullyan fans-fans dia. Heran kok banyak yang naksir dia."
"Lu gak pernah nganggep dia ganteng Va?"
"Ganteng sih. Tapi gue udah kenal dia dari zaman dia masih ingusan. Jadi ya gantengnya lewat gitu aja."
"Trus yang tadi sama lu siapa? Pacar lu?"
Eva terdiam sebentar merengut mencoba mengingat siapa yang di maksud Ilya.
"Oh maksud lu Winwin?"
Ilya mengangkat bahunya, "gue gak tahu namanya siapa."
"Bukan pacar kok. Temen gue. Sering main. Soalnya masih satu circle sama Jaehyun juga."
Ilya hanya mengangguk mengerti. Tapi Eva menatapnya lama sebelum akhirnya bertanya.
"Lu kenal dia?"
Ilya menggeleng pelan, "gak. Cuman dia pernah ke apartement Yugyeom kemarin. Jadi gak sengaja ketemu disana."
Eva mengerutkan dahinya mendengar Ilya melihat Winwin di apartement Yugyeom. "Lu pacaran sama Yugyeom kok bisa di apartement dia?"
Ilya tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Menimbang-nimbang apakah ia harus jujur dengan Eva atau tidak. "Kebetulan ada urusan aja urusan sama dia ."
"Urusan? Hati-hati ya Ly. Yugyeom bukan cowok baik-baik."
Ilya mencoba tersenyum dan mengangguk kecil. Reputasi Yugyeom memang tidak bisa dikatakan bagus meskipun laki-laki itu cukup populer. Dan Ilya sadar itu.
"Thanks Va. Tapi gak usah khawatir, gue baik-baik aja, gak macem-macem kok."
"Syukur deh."
TBC
Airinsrgi ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Red | WINWIN WayV ✔
FanfictionGue bukan cewek lo. Gosah ngurusin idup Gue! - Ilya Yaudah kalau gitu ayo pacaran biar aku bisa ngurusin kamu. - Winwin Balik sana lo ke China. Dasar Sinting! - Ilya Warning! - Alternatif Universal - Out Of Character - Trash Content - Mature (fo lan...