Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan klik bintang di kiri bawah ya.
Enjoy the story 😊~~~~
Hai, aku Mily, Emily. Anak bontot dari 5 bersaudara. Sekarang kita cuma tinggal berlima. Bunda udah lama pergi, tepatnya pas aku lahir. Sampai sekarang pun aku masih suka nyalahin diri aku sendiri. Setelah aku lahir, bunda mengalami pendarahan hebat yang akhirnya menyebabkan bunda pergi untuk selama-lamanya. Tapi, ayah bilang bunda sempat memeluk aku beberapa menit sebelum akhirnya kondisi bunda bertambah parah. Aku tau ayah kangen banget sama bunda dan ayah selalu sedih bahkan aku pernah liat ayah nangis saat memandangi foto bunda and that’s why I always hate myself for being born to this world.Sama juga dengan keempat kakakku, I know they always sad when my birthday's coming but they never show it. Ayah dan keempat kakakku ga pernah nyalahin aku, they know I always blame myself but they said that it wasn’t my fault. Ayah pergi 3 tahun yang lalu, dan itu juga salahku. Aku maksa ayah buat liburan dan di perjalanan kita kecelakaan. Ayah sempat dibawa ke rumah sakit dan dirawat selama 3 hari, tapi ayah ga selamat. Aku makin nyalahin diri aku sendiri. I killed my parents, I hate myself so much. Dan ya lagi, keempat kakakku selalu bilang ini bukan salahku.
Aku anaknya bandel, apalagi setelah kepergian ayah aku malah tambah parah. Hal ini jadi bikin kakak-kakakku bersikap lebih protektif. Iya, lebih. Dari dulu karena aku satu-satunya perempuan di rumah, baik ayah maupun keempat kakakku protektif banget sama aku. Belum lagi sahabat-sahabatku sifatnya sama persis sama kakak-kakakku. Protektif.
Mas Andy, kakakku yang pertama. 11 12 sama ayah. Bijaksana, tegas, protektif. Mas Andy jarang marah, tapi kalo udah marah aku paling takut sama mas Andy. Makanya kalo aku kena masalah apa-apa di sekolah ya pastinya karena kebandelan aku sendiri, aku selalu berusaha supaya mas Andy ga tahu. Iya, takut dimarahin hehe.
Mas Bryan, kakakku yang kedua. Super perhatian, menenangkan, protektif. Aku deket banget sama mas Bryan. Mas Bryan super baiiiiiiiiikk banget. Mas Bryan selalu meluangkan waktunya tiap hari ke kamar aku cuma buat nanyain gimana hari ini aku di sekolah, hari ini ngapain aja, bolos lagi ga. Pokoknya mas Bryan terdabest.
Mas Clay, kakakku yang ketiga. Pendiam, cool, protektif. Kakakku yang paling pendiam ini sukanya cuma mengobservasi sekitar. Kalo kita lagi kumpul berlima pasti mas Clay yang paling irit ngomong. Kadang aku mikir, ini mas Clay lagi sariawan apa ya. Tapi emang sih sekalinya bersuara mas Clay pasti keren pisaaann, makanya aku bilang mas Clay itu cool.
Mas Dylan, kakakku yang keempat. Jail, pengertian, protektif. Nah ini, mas ku yang suka banget jailin aku. Ga lupa mas Dylan satu satunya teman berantem aku mau di sekolah kek mau di rumah kek pasti bawaanya pengen berantem aja sama ni orang. Tapi ya harus aku akui selain mas Bryan, mas Dylan juga deket banget sama aku dan ngerti aku. He knows what to do even when I'm saying nothing.
Yup, kalian udah baca kan deskripsi keempat kakakku. P R O T E K T I F. Mereka protektif dengan caranya masing-masing.
Mau denger penderitaanku lebih banyak lagi? Dua sahabatku, mereka punya sifat yang sama banget sama keempat kakakku.
Naren, jarang banget ngomong, tapi masih lebih pendiem mas Clay. Tegas, aku juga ga ngerti setiap dia nasehatin aku pasti deh aku nurut. Kombinasi mas Andy dan Clay.
Gian, copynya mas Bryan dan mas Dylan, baik dan super perhatian, kalo diajak bolos bareng ataupun ngebandel Gian is the best.Nah tapi kalian bingung ga sih kenapa malah sahabat-sahabat aku cowo semua padahal kakakku protektif banget. Mereka berdua udah lolos tes jadi bisa temenan sama aku, wqwq gadeng boong. Mereka anaknya sahabat ayah sama bunda yang sudah teruji secara klinis kalo mereka memenuhi kriteria bibit bebet bobot buat jadi temen aku. Bahkan karena sifat mereka juga protektif jadi ya kakak-kakakku percaya sama mereka buat jagain aku di sekolah.
So this is my story.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMILY
RandomMily merasa hidupnya sekarang mendekati sempurna. Mempunyai 4 kakak laki-laki dan 2 sahabat yang menyayanginya melebihi apapun. Walaupun Mily mendeskripsikan hal itu sebagai sifat protektif, namun Mily bahagia hidupnya dikelilingi mereka. Kebahagia...