#11 I'm Fine

233 50 1
                                    

Enjoy the next 2 last chap ☺

👨‍🦽

Satu cara yang Dylan pikirkan yaitu dengan kembali rutin latihan berjalan. Beberapa tahun kebelakang Dylan sudah jarang latihan jalan karena Clay yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja di rumah, Clay sengaja agar lebih banyak waktu untuk menjaga kedua adiknya. Bryan juga sudah pindah dari rumah mereka karena menikah, tak berapa lama setelah Mily menyelesaikan internshipnya.

Dylan selalu menyempatkan dirinya untuk latihan jalan, terutama saat Clay dan Mily tidak ada di rumah. Dylan tak ingin Mily berusaha sendiri atas kesalahan yang tidak ia perbuat, sebab itulah Dylan berupaya keras latihan meskipun tau ia hal tersebut tak akan mengubah apapun. Pernah Dylan seharian hanya latihan berjalan, sehari setelah mengetahui Mily mengambil jurusan kedokteran. Hal ini membuat Andy memarahinya.

Andy yang tiba pertama di rumah langsung berjalan menuju dapur hendak mengambil air. Namun langkahnya terhenti saat melihat pintu studio dance di rumahnya terbuka. Awalnya ia mengira Mily sedang latihan, namun semakin mendekat tak terdengar alunan musik. Andy segera masuk ke dalam dan mendapati Dylan yang berusaha berdiri.

"Dylan, mas kan udah bilang ga boleh latihan kalo sendiri," ucap Andy marah.

"Dylan harus bisa jalan mas, Dylan gamau Mily nyalahin dirinya terus", ucap Dylan masih berusaha berdiri.

Clay dan Mily yang tak lama kemudian tiba dengan membawa makan malam berlalu ke meja makan. Namun aktivitas mereka terhenti ketika mendengar suara Dylan dari dalam studio dance.

Mily berlari keluar, berhenti di lapangan basket tak jauh dari rumahnya. Clay membiarkan Mily pergi kemudian mendekat ke studio. Terdengar isakan Dylan tak lama kemudian. Clay berbalik dan menuju kamarnya, ia tak sanggup melihat kedua adiknya yang terus menyalahkan diri mereka masing-masing.

Dylan menggelengkan kepalanya, sepertinya itu bukan menjadi pilihan lagi. Dylan masih berpikir keras hingga ketukan di kamar mengagetkannya.

"Maaaassss makan," teriak Mily dari balik pintu.

"Ayo mas ayo makan, kalo ga makan nanti mati," lanjutnya sambil mengetuk pintu kamar Dylan seolah membuat irama untuk nyanyiannya.

"Berisik," jawab Dylan dari dalam.

Dylan keluar tak berapa lama setelah Mily pergi. Mily sepertinya berusaha kembali ceria meskipun siapapun akan tau Mily sedang menyembunyikan kekecewaannya. Dylan yang melihat Mily berusaha melupakan kesedihannya, berniat melakukan hal yang sama. Dylan rasa mungkin ini satu-satunya cara agar Mily tak sedih lagi.

Jika Dylan baik-baik saja, Mily pun juga akan baik-baik saja.

👨‍🦽

Yang masih setia baca,
tetep setia vote komen ya ❤

EMILY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang