Happy Reading
👩⚕️
Mily kembali membaca halaman bertuliskan pengenalan dirinya, yang sebagian besar berisi curhatan tentang seberapa protektif saudara dan sahabatnya. Ia membaca berulang kali dan mengedit hingga ia rasa sempurna baru Mily menyimpan tulisan tersebut dengan judul ESAI INDONESIA. Mily mematikan laptopnya dan berlalu ke studio dancenya.
Sepertinya Mily belum menjelaskan definisi protektif saudara-saudaranya. Kakak-kakaknya terutama Andy hanya mengizinkan Mily untuk melakukan 3 dari sekian banyak hobi Mily, basket, dance dan drum. Andy juga mengizinkan 3 hal tersebut karena Dylan dan Naren ikut ekskul basket, Dylan ikut ekskul dance serta Gian ikut ekskul musik. Andy membolehkan Mily melakukan 3 hobinya sepulang sekolah, tentunya dengan pengawasan kakak dan sahabatnya.
Dulu, setelah kejadian kecelakan bersama ayah, Mily sempat hampir 2 kali ditabrak mobil dan 1 kali diserempet motor yang membuat Andy semakin cemas jika membiarkan Mily begitu saja tanpa pengawasan. Ini salah satu alasan mengapa Andy meningkatkan keprotektifan nya terhadap Mily. Alasan lain tentu saja karena Mily yang bandel dan susah dibilangin.
Bandelnya Mily sebenarnya tidak merugikan siapa-siapa kecuali dirinya sendiri. Mily paling senang bolos pelajaran yang membuat mengantuk, sejarah dan ekonomi misalnya, ya Mily sekarang berada di jurusan IPS setelah bujuk rayunya yang super memakan waktu sebelum akhirnya Andy mengizinkan Mily masuk jurusan tersebut. Dan mungkin sudah bisa kalian tebak, Mily kalau bolos pasti berdiam di antara 3 ekskul yang ia ikuti.
Mily paling senang berada di ruang ekskul dance, bahkan semenjak masuk SMP Mily sudah merancang cita-citanya nanti setelah lulus SMA ia akan meneruskan pendidikannya di salah satu kampus luar negeri yang menawarkan jurusan tari modern. Sebab inilah dari dulu Mily sangat mendalami dance, mengikuti berbagai lomba dengan harapan bisa dijadikan pertimbangan agar bisa mendapat beasiswa nantinya. Hal ini juga menjadi alasan mengapa Mily memilih jurusan IPS, selain karena ia sudah lelah dengan ilmu-ilmu eksak yang menurutnya tidak akan dipakai di dunia kerja.
***
Sepertinya hari ini hari tersial sepanjang hidup Mily, tadi ia dipanggil ke ruang kepala sekolah. Ini keenam kalinya Mily bolos dalam minggu ini dengan alasan latihan ekskul, ya Mily bolos satu kali sehari, tapi tidak full seharian hanya beberapa pelajaran saja. Setelah diberi ceramah panjang lebar oleh Pak Kepsek yang terhormat, tiba-tiba beliau menelepon Andy. Mily panik setengah mati. Setelah berbincang sebentar di telepon, Pak Hari memberikan surat kepadanya. Mily meraih surat tersebut dan berjalan gontai menuju kelas.
Seperti biasa, Mily tidak pernah pulang langsung ke rumah setelah kelas selesai melainkan langsung ke ruang ekskul dance. Ia segera memutar musik dan bergerak seirama dengan musik tersebut, satu cara melupakan surat yang tersimpan rapi di dalam tasnya. Mily sengaja latihan lebih lama dengan alasan untuk persiapan lomba yang sudah mepet, tapi sebenarnya ia sengaja agar lama tiba di rumah.
Jam 5 Clay muncul tanpa mengetuk pintu dan memaksanya untuk pulang karena ini sudah lebih 30 menit dari waktu yang Mily janjikan. Belakangan ini Clay yang bertugas menjemput Mily karena Dylan sedang sibuk persiapan Ujian Nasional dan tes masuk Perguruan Tinggi. Dengan terpaksa dan jalan yang sengaja dilambatkan, Mily akhirnya pulang dengan Clay. Setibanya di rumah, Mily langsung meneliti keseluruhan rumah memastikan Andy belum pulang dan setelah yakin ia langsung ngacir ke kamar. Mily pura-pura tidur dengan alasan capek habis latihan basket. Eh tau-taunya Dylan super resek ngadu ke Andy. Mily berjalan dengan gontai ke meja makan.
“Dek, tadi mas di telfon Pak Hari," ucap Andy memulai percakapan.
“Mampus, sukurin," bisik Dylan.
Mily dengan muka melas ngelirik-lirik Bryan minta tolong.
“Suratnya mana dek?” tanya Andy lagi.
“Hah surat apa mas?” jawab Mily pura-pura bego.
“Di tong sampah dapur mas, tadi Clay lihat adek buang suratnya,” sahut Clay tak terduga.
Mily melirik Clay dengan ganas. Andy cuma geleng-geleng kepala terus berjalan ke dapur.
Matilah aku, batin Mily.
Beberapa saat kemudian Andy balik ke kursinya dengan selembar kertas penghakiman.
“Hmm besok ya?” Andy membuka gadget nya sambil sesekali membaca surat tersebut.
“Oke besok mas ke sekolah kamu ya jam 10," tambahnya.
Mily mengangguk pasrah dan makan dengan lemas walaupun tetep habis karena Mily suka makan.
👩⚕️
Jangan lupa komen dan votenya ya 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
EMILY
RandomMily merasa hidupnya sekarang mendekati sempurna. Mempunyai 4 kakak laki-laki dan 2 sahabat yang menyayanginya melebihi apapun. Walaupun Mily mendeskripsikan hal itu sebagai sifat protektif, namun Mily bahagia hidupnya dikelilingi mereka. Kebahagia...