17

667 129 1
                                    

Kai ikut serta pergi ke rumah Sehun, dengan wajah sesedih itu bagaimana bisa lelaki ini dibiarkan sendiri. Bahkan Kai meninggalkan mobilnya di sekolah demi membawa mobil Sehun, Kai sangat tahu, Jika Sehun dibiarkan, dia tidak akan sampai ke rumah.

"Sebenarnya Rose udah ngasih tau gue tentang pertengkaran kalian," ucapnya membuka obrolan. "Dia nyeritaiinya santai aja, selow kayak biasanya. Jadi gue gak tahu kalau ternyata masalahnya sebesar ini,"

Sehun tak merespon, lelaki itu menyenderkan kepalanya di jendela. Menatap awan mendung yang sebentar lagi akan menurunkan hujan. Persis seperti model music vidio galau, dengan model yang lebih tampan.

"Lo ada masalah tentang dancer lagi..?, si L itu dancer?," tanyanya pelan. Sehun tak merespon, hanya diam. Sepertinya lelaki itu sudah malas untuk berbicara, tapi Kai tahu, kalau lelaki ini tidak langsung diajak berbiacara keadaanya akan tetap seperti ini.

"Mau gue cari tahu siapa L?, setidaknya rasa penasaran lo hilang?, gue gak bakalan ambil kok," ucapnya santai. "Gue gak mau nikung lo".

"Gak perlu, gue udah gak penasaran. Cewek itu udah gak penting." Lelaki itu akhirnya bicara, tapi tetap saja metanya tak kunjung menoleh. " Gue gak mau jatuh di lubang yang sama Kai, gue gak mau kejebak sama mereka, cewek itu gak pantes nampilin lekuk tubuh mereka di depan publik, gue gak mau Chaeng ikut begitu. Gue gak bakalan maafin diri sendiri, kalau Chaeng ditatap liar sama cowok di luar sana."

Kai menghembukan nafas. "Masih tentang Kyla?, lo mau trauma sama dancer karena cewek itu?", tanyanya, Sehun tak menjawab. "Gue tau perasaan Chaeng sama cewek ini begitu lo natap dancer itu rendahan. Gue juga dancer kawan, gue gak pernah marah lo ikut oliempiade Kimia walaupun gue tahu lo cuman tidur 2 jam sehari cuman buat belajar, gue gak pernah ngelarang lo ngabasket, padahal lo udah lelah belajar. Gue, elo, Chaeng punya hobi Hun. Lo gak bisa satuiin hobi kita, lo gak bisa maksa apa apa."

"Lo cowok, lo setuju tubuh lo dijadiin pandangan liar sama cewek cewek genit. Tapi gue gak mau Chaeng begitu, gue tahu tu cewek hobi gambar, gue bakalan dukung dia disana. Gue gak mau adek gue jadi santapan liar cowok di Sekolah."

Kai terkekeh. "Lo ngomong gitu berasa siscon tahu-"

"Gue bukan, gue cuman mau lindungin adek gue satu-satunya. Gue gak mau Chaeng kayak cewek itu, gak pernah mau".

Kai hanya mengangguk, baiklah, biarkan temannya menenangkan diri dulu. Pengalamannya bertahun-tahun lalu memang cukup membuatnya trauma, di khianati, dikecewakan, dan bahkan membuatnya depresi ringan dan sempat  berkonsultasi dengan psikiater. Kai tahu, itu berat untuk lelaki ini.

"Ehm, by the way, gue nyolong ini dari loker lo. Dari cewek itu, gue belom baca, dan ya.... gue gak bakalan baca tulisannya. Kayak yang lo bilangkan?"

[LS] : You Never Answer [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang