[LS] : You Never Answer [SELESAI]

25 [END]

Pagi itu Sehun sudah siap dengan tasnya, tadi malam dia tidak bisa tidur, bukan karena belajar. Tapi karena gadis itu. Lelaki itu mengambil amplop putih di mejanya dan segera pergi ke sekolah, keberangkatannya pukul 11.20, dia masih sempat untuk ke sekolah, sebenarnya guru pembinanya menyarankannya tidak perlu ke sekolah. Tetapi lelaki itu punya hal yang harus di selesaikan.

Sampai di sekolah, lelaki itu meletakkan tas di mobilnya kemudian segera masuk ke dalam ruang loker. Dan tepat seperti yang dikatakan Chaeng, gadis itu selalu memasukkan suratnya tepat pada pukul 10 pagi, Chaeng bilang, dia selalu izin di jam yang sama dan sempat mendapatkan teguran dari beberapa guru, tapi hal itu tak menghentikkannya untuk melakukan hal yang sama.

"Lalisa" ucap Sehun yang langsung menghentikkan gerak gadis itu, matanya melebar dan dia bersiap siap kabur. "Jangan pergi, aku sudah tahu itu kamu", ucapnya dan langsung mendekat.

"Terima kasih atas semua surat yang sudah menjadi penghiburku," ucapnya yang langsung membuat Lalisa terdiam. "Aku perlu tahu banyak tentang dance, kamu mau memberitahuku lebih banyak?, ehm, ini bukan kisah cinta seperti wattpadmu, aku hanya perlu membuka pandanganku".

Lalisa tertawa pelan kemudian mengangguk. "Aku akan memberitahumu semuanya," ucapnya sambil tersenyum manis.
Sehun terkekeh. "Bisa berhenti mengirimkan surat di lokerku?", tanyanya yang langsung membuat Lalisa terdiam. "Bu,bukan, aku tidak terganggu", ucapnya  cepat kemudian mengeluarkan sebuah amplop putih.
"Untukmu, itu balasankua untuk semua suratmu".

Lalisa terdiam dan hanya menatap surat itu tak percaya. "Eh?, kamu serius?".

Sehun mengangguk. "Cepat ambil, aku harus pergi ke ruang bu Aminah", ucapnya yang langsung diikuti Lisa. Setelah itu, Sehun segera melangkahkan kakinya cepat menuju ruangan bu Aminah. Dengan pakaian kasualnya, membuat cowok bertubuh tinggi itu semakin tampan.

Tanpa sadar membuat Lisa semakin jatuh padanya.

"Semangat Sehun".