Sehun melangkah cepat menuju kamar sang adik, di sana dia masih melihat Chaeng dengan buku gambarnya,menggambar beberapa skesta yang cukup indah. Sehun tau, gadis ini memang sangat berbakat dalam bidang gambar, dan Sehun sangat mendukungnya.
"Lalisa, siswa kelas 11 MIPA 4, lo kenal dia kan Roseanne?".
"Hm, kakak kelas yang paling deket sama gue," jawabnya tanpa menoleh. " Lo ingkar janji lo kan?, gue tahu dari Kai".
Sehun meletakkan surat itu di samping Chaeng. " Gue tahu lo tau semua ini, tanpa adanya Kaipun lo bakalan tahu".
Rose mengangguk. " Terus lo mau apa?, gue tahu semuanya, terus apa?".
"Lo yang ngasih informasi gue ke cewek itu".
"Hm"
Sehun menghembuskan nafas kasar. " Lo ngelanggar batas Chaeng".
" Apaan sih?, lo aja ingkar janji gue biasa aja, udah. Gue masih gambar gak dance sama sekali, lo gak punya alasan buat marahin gue".
Sehun menghembuskan nafas lagi, mencoba menenangkan diri. " Kenapa lo gak ngasih tahu gue dari awal?".
"Kan gak jadi kejutan. Napa dah, heran, lo juga suka kan dikirimin surat kayak gitu?, loker lo terlalu sumpek sama semua buku-buku itu, wajar dong gue saranin temen gue buat ngasih surat buat lo, setidaknya lo ada hiburan". Jawab gadis itu, kini perhatiannnya terfokus pada kakak satu satunya.
"Lalisa beda sama Kyla, ok, dia emang dancer. Tapi dia gak murahan, Lalisa itu dencer berkelas. Pas kelas 10 dia udah dapetin penghargaan dancer di Thailand, beda sama mantan lo yang murahan itu". Jawab gadis itu cepat, melihat wajah Sehun yang mencoba meredam amarah membuatnya sedikit tertawa. " Gue udah mutusin dari lama kok buat gak ikut dance, lo gak perlu khawatir". Rose memukul pundak kakaknya pelan, dengan senyum yang tak bisa dijelaskan.
"Gu-gue gak tahu mau respon apa, tapi makasih karena udah kubur harapan lo demi gue," ucap Sehun sedikit menuduk, Rose tertawa kecil dan mengambil amplop pink dari bawah tumpukkan buku gambarnya.
"Dari Lalisa, katanya buat lo, pas udah tahu kalau itu dia. Sebenarnya Lisa berharap lo tahu sendiri, tapi malah minta tolong Kai.... dasar lozeeer".
Sehun mematung, kemudian tertawa kecil, mengacak rambut adik tersayangnya.
"Thanks Chaeng".
KAMU SEDANG MEMBACA
[LS] : You Never Answer [SELESAI]
FanfictionHai, apa kabar Aku tahu kamu tidak mengenalku, ya mungkin saja begitu, kalau kita berdua saling mengenal aku tidak akan menulis surat ini haha. Maaf kalau surat ini malah mengotori loker nomor 34 kesayanganmu, tapi aku tidak bisa menahan diri hehe S...