"ARISTA I MISS YOU!!"
Belum sempat sepenuhnya Rista membalikkan badan, dua orang dari arah belakang menyergapnya hingga ia hampir saja terhuyung. Pelukan erat yang penuh kerinduan. Tapi ini membuat Rista sesak.
"Lo tuh ya! Kalau udah sampek kabarin dulu napa! Ini sekolah gede banget, kalok lo kesasar gimana?!"
Salah satu orang tadi memarahi kecerobohan Rista."Iya! Bikin khawatir aja!" timpal satu orang lainnya.
Rista berusaha melepaskan dirinya. "Aduhh Reni ... April ... aku gak bisa napas"
"Eh sorry sorry," sesal kedua orang tadi. Mereka melepaskan pelukannya.
"Lagian lo sih bikin panik tau gak," ujar perempuan bermuka lonjong itu.
"Iya iya aku minta maaf deh," ungkap Rista menyesal.
Baru saja perempuan tadi membuka mulut ingin menjawab tapi, suara gaduh diluar menghentikan niatnya.
"Woy guru oy! Bubar!"
"Eh kampret ganggu suasana aja!"
Akhirnya kedua perempuan tadi segera mengucapkan salam perpisahan dengan sangat cepat, "Nanti istirahat gue sama Reni ke sini, jangan kemana mana ngerti?"
Rista hanya mengangguk nurut. Setelah kondisi normal seorang guru dengan pakaian rapih memasuki kelas dengan anggunnya.
"Selamat pagi semua," sapanya ramah.
"Pagi Bu!" Balas seisi kelas serentak.
Setelah menapaki tempatnya pandangan guru itu mengedar ke seluruh penjuru kelas. Tatapannya terhenti di arah bangku kedua dekat tembok.
"Kamu anak baru?" Guru itu menunjuk ke arah Rista.
Rista yang merasa ditunjuk hanya mengangguk. "iya, Bu."
"Silahkan perkenalkan dirimu!"
Rista berdiri dari tempatnya dan menuju ke depan kelas. Ia menatap seluruh orang yang sedang memperhatikannya.
"Perkenalkan namaku Arista Alquata. Sebelumnya aku bersekolah di Bandung, tapi karena suatu kendala akhirnya aku pindah ke Jakarta. Senang bertemu dengan kalian semua, semoga kita bisa menjadi teman yang baik."
Senyum cerah jelas terukir di wajahnya. Mereka semua kembali memperhatikan penampilan Rista. Salah satu dari mereka menyahut.
"Rista mau jadi pacar abang?"
"Eh jangan mau sama dia. Dia fakboy!"
"Ngiri bilang lo!"
"Kalok gue maunya nganan gimana?"
"Hahaha."
Percakapan singkat yang mampu membuat Rista merasakan bahwa kelas yang ia dapati ini terbilang cukup asik.
"Sudah sudah! Kalian ini," guru itu menengahi. "Nah, Rista perkenalkan nama saya Hennyanti panggil saja Henny. Saya mengajar mata pelajaran sejarah di kelas ini. Silahkan kembali ketempat dudukmu," ujarnya kemudian.
Setelah Rista duduk di bangkunya kembali, pelajaran pun dilanjutkan. Materinya masih sama dengan sekolah sebelumnya. Walau Rista terbilang murid yang tak pintar tapi ia masih bisa sedikit sedikit tentang beberapa pelajaran.
Tak terasa jam istirahat telah tiba. Bu Henny meninggalkan kelas, disusul dengan murid-murid lainnya, hanya tersisa beberapa murid perempuan yang bergerombol di sebelah pojok kanan kelas. Sebelumnya Bu Henny mengatakan akan ada murid yang akan mengantar Rista untuk berkeliling sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/223040838-288-k335730.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart! || On Going!.
Teen Fiction#Broken heart! #6 in arista Katanya, cinta pada pandangan pertama itu indah. Katanya, cinta dengan perjuangan itu mengesankan. Katanya, cinta di SMA itu menyenangkan. Katanya, cinta yang berawal dari wanita itu akan terbalaskan. Tapi ... nyatanya...