Part 1 ~Curahan hati Meryn

27 6 0
                                    

Pagi yang cerah, langit yang dihiasi awan yang indah, bisa membuat pasang mata manapun tak berkedip karenanya.

Namun, tidak sama seperti yang dirasakan Meryn. Bagi Meryn, pagi yang cerah itu tidak bisa membuatnya tersenyum cerah juga. Hatinya mendung, bak langit yang ditutupi awan hitam yang bergumpal.

Meryn adalah seorang siswi yang sekolah di SMP Pelita 1. SMA Pelita 1 adalah SMA yang terkenal elit karena murid-muridnya yang cerdas. Dan Meryn adalah siswi kelas X MIPA II.

Pagi itu, Meryn berangkat ke sekolahnya dengan wajah yang merah, matanya berkaca-kaca, dan sebentar lagi air matanya mungkin akan jatuh ke atas pipinya.

Meryn berangkat pagi-pagi, agar ia bisa menenangkan diri di masjid yang ada di dekat sekolahnya itu. Entah kenapa, bagi Meryn masjid adalah tempat yang paling bisa membuatnya nyaman.

"Ya Allah... Aku sudah tidak kuat lagi". Ujar Meryn dalam hatinya.

"Meryn?". Ujar seorang gadis yang mungkin dia itu adalah kakak kelasnya.

"Eh, ka Ami?". Meryn langsung menghapus air matanya yang telah lepas landas itu.

"Meryn kenapa?". Tanya Ami hati-hati.

"Eh, gapapa kok kak, aku gapapa kok". Ujar Meryn sambil tetap tersenyum menahan luka.

"Emm benaran gapapa? Kalau ada apa-apa, Meryn boleh kok cerita sama kakak, in syaa Allah kakak gak akan bilang-bilang sama orang lain kok".

Ami terus membujuk Meryn agar ia mau bercerita.

Pada akhirnya Meryn pun tidak bisa menyembunyikan lagi masalahnya dari Ami.

***

"Alhamdulillah, aku udah beres, aku langsung kasihin aja tugasnya". Ujar Meryn sambil tersenyum hangat.

Meryn akan mengumpulkan tugas Fisika nya, namun baru saja ia melangkah beberapa langkah, ada satu temannya yang langsung mencegahnya.

"Eits.. Sabar donk, gue dulu yang harus ngumpulin tugas duluan, biar dapet nilai plus gitu". Ujar Cantika yang memang selalu membully Meryn.

Meryn tidak bisa berkata apa-apa. Ia pun mundur lagi dan ia pun mengumpulkan tugasnya paling terakhir, padahal ia adalah yang pertama membereskan tugas Fisika itu.

***

"Ami, liat Meryn gak?". Tanya pak Arlan pada Ami yang sedang berdiri di koridor dekat WC.

Pak Arlan adalah guru mata pelajaran Kimia. pak Arlan itu merupakan guru baru di sekolah Pelita 1 ini. Ia memiliki badan yang tinggi, kurus, dan wajah yang tampan. Pak Arlan ini masih muda, sehingga murid-murid banyak yang mengaguminya, terutama murid-murid kelas XII (teman-temannya Ami).

"Engga pak, bapak kenapa nyariin Meryn? Ada yang bisa Ami bantu? Atau bapak mau nitip pesen sama Ami? nanti kalau Ami ketemu sama Meryn, Ami sampaikan pesan bapak itu". Ujar Ami nyerocos tanpa tarik nafas dulu.

"Oh engga mi, gak papa.. Bapak cuma gak enak aja sama Meryn, dia lagi sedih, tapi bapak malah ngebuat dia jadi tambah sedih". Ujar pak Arlan sambil menatap kosong ke depan.

"Hemm.. Pak Arlan kayaknya khawatir banget deh sama Meryn". Gumam Ami dalam hatinya.

"Ya udah Ami, bapak duluan". Ujar pak Arlan lalu pergi begitu saja.

***

"Ya Allah... Aku malu, jika terus menangis di hadapan-MU. Tapi, aku sudah tidak kuat lagi". Meryn terus menahan air matanya yang hendak lepas landas.

"Darrrr". Ami tiba-tiba datang lalu mengagetkan Meryn begitu saja.

"Ihh kak Ami, ngagetin aja deh". Ujar Ami sambil tertawa pelan.

"Habisnya Meryn galau terus sih". Jawab Ami dengan wajah watados nya itu.

"Emm, ya udah deh. Meryn mau cerita sama kakak, boleh gak?". Tanya Meryn sambil tersenyum kaku.

"Boleh banget donk". Mendengar penuturan Meryn, Ami sangat senang karena akhirnya ada juga yang mau bercerita padanya.

"Emm.. Tapi, kakak jangan bilang-bilang ya, sutt.. Ini tuh rahasia, rahasia besar pokoknya". Ujar Meryn memelankan suaranya.

"Iya iya siap lah". Jawab Ami antusias.

"Sebenarnya, Meryn dilamar sama 3 orang sekaligus". Ujar Meryn sambil tersenyum kaku.

"Apaaaa?".. Mata Ami pun langsung terbelalak saat mendengar penuturan adik kelasnya itu.






























Haii Semuanya.....
Yah, kita mulai masuk ke judul yang pertama dan part yang pertama dari judul itu.
Mungkin belum terasa ngefeel ya, maaf ya author kan masih pemula😂. Maaf juga kalau banyak typo, mudah-mudahan dapat dimaklumi😁🙏.


See you in the next part





Di balik sebuah Kisah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang