Part 1 ~Awal cerita

9 2 0
                                    

"Raja, dengerin dulu penjelasan papah".

"Penjelasan apa lagi sih pah? Udah lah, terserah papah, Raja cape pah, Raja lelah".

"Seharusnya, kamu itu bersyukur Raja. Niat papah itu baik".

"Baik pah? Baik ndasmu!"

Plakk

"Charlie Paduka Radja banguuuuun".

Reisya sudah tidak tahan lagi dengan adiknya yang sangat sulit dibangunkan itu. Akhirnya ia menampar Raja dengan satu tamparan yang keras.

"Apa sih pah nampar Raja? Emang bener kenyataannya kan? Papah itu jahat!."

Meskipun sudah ditampar oleh Reisya, kakaknya.. Raja masih mengigau.

'Hah? Papah? Ade mimpiin hal yang sama lagi?'. Batin Reisya

"Ade, hari ini kan hari pertama lo jadi murid baru, masa harus kesiangan sih? Banguuuuun".

Reisya benar-benar kesal hingga akhirnya ia berteriak di samping telinga adiknya itu.

Dan siapapun yang mendengar teriakan Reisya, pasti langsung bangun dengan seketika.

"Dih kak, ngagetin aja". Ujar Raja kaget namun tetap datar.

"De, gue udah bangunin lo sebanyak 99 kali, dan lo baru bangun waktu gue ngebangunin lo yang ke 100 kali nya. Lo tuh tidur jam berapa sih de? Gak inget apa? Hari ini kan hari pertama lo jadi murid baru. Masa hari pertama jadi murid baru udah kesiangan sih?". Cerocos Reisya.

"Oke". Hanya itu jawaban yang diberikan Raja.

Raja selalu seperti itu semenjak kejadian itu. Padahal dulunya ia itu adalah anak yang sangat ceria, namun semua keceriaannya hilang karena kejadian itu.

"Punya adik kok gitu-gitu amat sih-_-". Gumam Reisya namun masih terdengar oleh Raja.

***

"Selamat pagi anak-anak". Bu Fani sebagai wali kelas XI Biologi datang sambil membawa tasnya.

(*note : Jadi ceritanya, di sekolah ini tuh kelas MIPA nya udah terpecah jadi ada kelas Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi.

"Pagi buuu". Jawab semua murid dengan serempak.

"Kedatangan ibu ke sini, hanya ingin memperkenalkan teman baru kalian". Ujar bu Fani penuh ketenangan.

"Wah, laki-laki apa perempuan?"

"Ganteng gak ya?"

"Cantik gak ya?"

"Halah, tetep gue lah yang no 1"

Itulah celotehan-celotehan para murid XI Biologi yang penasaran dengan teman barunya itu.

"Suttt.. Tenang tenang. Raja, silahkan masuk nak".

Ujar bu Fani menenangkan murid-muridnya dan menyuruh Raja untuk memasuki kelasnya.

Maka Raja pun masuk dengan wajah datar dan kalem nya itu, yang membuat para siswi berteriak histeris dan para siswa memutar bola matanya malas.

"Raja, silahkan perkenalkan diri kamu nak". Ujar bu Fani dan dijawab oleh Raja dengan anggukan saja.

"Kenalin semuanya, nama saya Charlie Paduka Radja. Panggil aja Raja". Ujar Raja dengan ekspresi dan nada datarnya.

"Iya anak-anak, ada yang mau ditanyakan tentang Raja?". Bu Fani berujar kembali.

"Raja udah punya pacar belum?". Tanya seorang siswi yang langsung disoraki oleh teman-temannya.

"Gak akan pernah". Hanya itu jawaban Raja.

"Lah, kok gak mau punya pacar sih? Gimana nanti bisa nikah?". Tanya siswi yang lainnya.

"Emangnya Rasulullah nikah lewat pacaran yah?". Tanya Raja dengan nada ketusnya.

Semua murid pun terdiam.

"Terus, kalau gak pacaran gimana bisa dapat jodoh?". Tanya seorang siswa.

"Laki-laki yang baik itu gak akan ngajak pacaran, tapi ta'arufan kalau perlu langsung khitbah". Ujar Raja datar.

Membuat semuanya terdiam, tapi setelah beberapa detik terdiam.

"Aaaaaaaah... Imam idamannn". Teriak semua siswi dengan serempak.

"Ih Elsa, kamu berpaling dari aa"

"Neneng, ini akang neng, akang mau dikemanain?"

"Lah, gue juga bisa kalau cuma ngekhitbah mah"

"Dasar songong, baru masuk aja udah songong, apalagi nanti"

Itulah protes yang keluar dari mulut para siswa.

'Baru aja masuk, udah gini'. Batin Raja.

***

"Okay, it's enough for today. See you in the next lesson". (Baiklah, cukup sekian untuk hari ini, sampai jumpa di pelajaran selanjutnya).

Ujar Mr Roy sebagai guru bahasa Inggris kelas XI lalu pergi meninggalkan ruangan kelas sambil mengucapkan salam.

***

Raja langsung menancapkan gas motornya dan pergi meninggalkan halaman sekolah dengan sekejap.

Saat di perjalanan pulang, Raja melihat ke atas langit, awan hitam bergumpal, pertanda akan turun hujan.

Raja pun memilih untuk berteduh dulu di bawah halte bus.

'Oh tidak. Bakal turun hujan. Mana ada geludug lagi'. Batin Raja yang mulai ketakutan.

Hujan pun turun ke bumi dengan derasnya.

"Aaaargh". Raja berteriak sambil mengacak-ngacak rambutnya.

Tanpa ia sadari, air matanya mulai keluar dengan deras.

Raja menangis tersedu-sedu. Namun, tangisannya itu tidak terdengar karena derasnya suara hujan.

"Kakak kenapa nangis?". Tanya seorang anak kecil perempuan sambil memegang boneka kesayangannya.































Haiii semuanya...
Maaf baru bisa publish lagi😁.
Author nya lagi kurang apa gitu...
Do'ain aja biar authornya rajin update😁.

See you in the next part :)




Di balik sebuah Kisah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang