keempat

76 50 11
                                    

"Kamu bisa jelasin Gara ?" Papahnya yang membuka suara.

Sangat sial bagi Gara, kali ini papah Gara sudah ada di rumah karena pulang lebih cepat dari biasanya.

"Mati deh gue bakalan jadi daging cincang." Batin Gara yang pasrah akan nasibnya.

"Gi..ni pah Gara di tilang karena melanggar lalu lintas dan Gara nerobos jalan yang ada patroli polisinya saat di tanya SIM Gara lupa bawa pah," jujur Gara dengan ragu ragu.

"Terus kamu gapapa sayang? Ada yang luka ? Aduh mama khawatir banget sama kamu nak." Ibunya yang khawatir karena sangat menyayangi Gara.

"Ma Gara ini sudah besar lagipula dia ini anak laki laki harus punya tanggung jawab ma," papah Gara memang tegas dan bijaksana.

"Motor kamu kemana Gar ?" Papahnya heran karena dia pulang di antar oleh mobil polisi.

"Hehe di bawa sama polisi pah." Gara menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Bagus Gara , itu sekaligus hukuman dan papah mau kamu naik angkutan umum mulai besok ke sekolah," papah Gara sudah memutuskan tidak akan bisa di ganggu gugat.

"Papah ko jahat sih katanya orang kaya masa sih ga bisa nebus motor Gara." Gara tidak terima dengan keputusan sang papah. "lagipula Gara ga mau naik angkutan umum malu Gara gak mau sekolah aja," ancam Gara pada papahnya.

Kini ibunya pun tidak bisa apa apa karena benar adanya yang di lakukan sang suami untuk menghukum anaknya yang bandel itu.

"Terserah kamu, paling kamu gak  lulus." Papahnya berdiri lalu pergi ke kamar.

Gara mulai mendekati ibunya ingin merayu sang ibu agar mencairkan hati sang papah.

"Mah bantu Gara dong," Gara mengeluarkan puppy eyes andalan nya.

"Mama ga bisa apa apa Gar keputusan papah kamu sudah bulat, lagi pula itu hukuman yang pantas buat kamu sayang," ibunya menenangkan Gara.

"Ya udah Gara mau ke atas mah." pamit Gara lalu berlalu.

_______________

Nasilla sedang makan malam dengan keluarganya dan berbincang bincang hangat.

Layaknya keluarga harmonis seperti biasanya.

"Gimana sekolah kamu sayang ?" Ayah Nasilla yang bertanya.

"Gitu gitu aja yah." Nasilla menjawab dengan menyendok kan nasi ke dalam piring nya.

"Kamu ga bandel kan sayang ?" Kali ini ibunya yang meng introgasinya.

"Mana mungkin Nasilla kaya gitu mah. Nasilla secara anak cantik ,pinter, baik, rajin menabung hehe," Nasilla terkekeh.

"Bagus sayang yang rajin terus ya sekolah nya kan kamu mau cepet lulus dan wujudkan impian kamu," ibunya mengelus rambut Nasilla dengan lembut.

"Ay ay kapten." Nasilla menggerakkan tangan kanan nya seperti hormat.

Setelah makan malam Nasilla bergegas ke kamarnya dan dia buru buru mengerjakan tugasnya yang belum dia kerjakan.

Ternyata dia hari ini tidak ada tugas. Karena hanya ada tugas yang waktu pengumpulan tugasnya masih lama.
Jadi dia memutuskan untuk bermain ponsel dan bermain Instagram.

Tiba tiba satu notifikasi masuk ke ponselnya. Dan lagi lagi Gara yang mengirimkan pesan itu.

Gara

P.

Nasilla

Apa lagi Gar lo ga ada kerjaan selain ganggu gua ?

The Sincerity Of Love(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang