Kedelapan

33 21 2
                                    

"Eeh btw gua tau Na siapa yang bawa Lo ke UKS," ucapan Sinta sangat serius.

"Siapa ?" Ucap Nasilla santai.

"Woyy siapa siapa ? Gue kepo nih" Naila sangat antusias.

Lalu Sinta menceritakan saat dia berada di kantin dan mendengarkan percakapan antara seseorang dan teman teman nya.

Flashback onn

"Gua denger denger Lo yang nolongin Nasilla ya Dim," ucap salah satu teman nya.

"Iya tadi dia udah pingsan gitu aja di lapangan jadi gua bawa ke UKS." Ucap Dimas santai sambil memakan baksonya.

"Lo suka ya sama dia ?" Sengaja Reza menggoda Dimas.

"Apaan sih Lo! , mana mungkin sih gue suka sama cewe judes gitu mana dia anak IPA lagi," timpal Dimas.

"Emang kenapa bro kalau anak IPA ?" Tanya hafidz dengan polosnya.

"Ya gua ngerasa bego lah cuma anak IPS sedangkan dia pinter jelas anak IPA bagai langit sama bumi aja," ucap Dimas.

"Yee Lo ga tau aja kalau bumi sama langit itu selalu berdampingan Dim." Reza kembali menggoda terus Dimas.

"Udah ah jangan bahas dia , lagi pula gua emang niat mau nolong dia ga ada niat apa apa ko." Dimas kesal lalu pergi begitu saja.

"Eh Dim, mau kemana Lo ?" Ucap hafidz menatap punggung Dimas.

"Ke surga, males punya temen laknat kaya kalian." Dimas berteriak karena lumayan sudah cukup jauh.

"Shit ngapain juga gue pake nolongin dia sih kan jadi ribet gini," batin Dimas.

Flashback off.

"Oh." Nasilla hanya ber oh ria saja.

"Apa ? Si Dimas yang badboy itu ?" Naila menanyakan itu takut nya Dimas yang lain. Karena yang bernama Dimas cukup banyak di SMA Pusaka.

"Iya si Dimas anak kelas 11 IPA 5 yang bandel itu," ucap Sinta meyakinkan.

"Jauh jauh deh Lo na sama dia," Naila memperingatinya.

"Emang kenapa ?" Nasilla bertanya karena kenal saja tidak, bagaimana ia bisa dekat. Ia pikir ada ada saja Naila ini.

"Dia itu bandel Na, suka bolos, suka tawuran, bulak balik masuk BK aah ya dia pokonya minus banget Na." Naila menceritakan sosok Dimas versinya.

"Ohh gitu mungkin ada hal baik juga di diri Dimas , jangan nilai yang ga baik nya aja Nai." Nasilla memang melihat orang dari sisi positif dan negatifnya.

"Pokonya Lo jangan Deket Deket sama dia titik." Peringat Naila dengan tatapan tajam.

"Udah Nai , itu terserah Nasilla dan Lo udah kasih tau juga sekarang ayo kita ke kelas aja. Gimana Lo kuat Na kalau belajar ?" Sinta yang masih khawatir pada Nasilla.

"Kuat ko gua cuman pingsan aja lagipula PMR udah ngobatin gue jadi gue udah enakan ko." Nasilla memang sudah agak membaik tidak sepucat tadi.

"Oke deh ayo kita bantu berdiri dan kita banti ke kelas." Naila mengulurkam tangan nya pada Nasilla.

Mereka tidak jadi makan karena mengobrol , sekarang bel pun sudah berbunyi jadi mereka langsung masuk kelas.

_____________

Di roof top SMA Pusaka ada anak yang bolos dari pelajaran , dan ia sangat sering bolos karena katanya malas belajar.

Dia duduk di kursi yang sudah lapuk oleh waktu tapi masih bisa di duduki.

The Sincerity Of Love(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang