Kelima

67 44 5
                                    

Seperti ada orang yang menghampiri Nasilla ia pun langsung saja bertanya dan pasti itu Gara menurutnya.

"Gara ya ?" Nasilla bertanya dengan agak ragu karena mereka baru pertama kali bertemu dan ia takut salah orang.

"Iya lah siapa lagi." Gara malah terkekeh.

"Ya udah ayo balik, dasar lo lelet," Nasilla menyerahkan kunci motornya pada Gara.

"Dih marah marah aja pms bu," goda Gara pada Nasilla.

"Udah ayo cepet ah." Nasilla sudah berada pada puncak marahnya.

Mereka pun menikmati perjalanan di sore itu yang agak gerimis. Suasana hening sekali dan sangat canggung, hingga Nasilla lah yang membuka suara terlebih dahulu.

"Lo tuh ya, ga kenal main nebeng gua aja." Nasilla memulai percakapan.

"Ya udah kalau mau kenal aku kenalin nama aku Gara Putra Dinata." Ucap Gara yang bercampur suara bising kendaraan sore itu.

"Bagus juga nama ini cowo berbanding terbalik sama kelakuan nya," batin Nasilla.

"Ohh , by the way emang Lo tau dimana rumah gue ?"tanya Nasilla pada Gara.

"Tau lah, apapun tentang kamu, aku tau Sil." Gara menyombongkan dirinya.

"Lo cenayang ?" Tanya Nasilla penuh selidik.

"Sedikit hihi," Gara terkekeh lagi seperti sudah kenal lama saja.

Ternyata benar Gara memang tau alamat rumah Nasilla.

"Turun woy udah nyampe." Ujar Gara.

Nasilla pun turun dari motornya dan berdiri di samping Gara.

"Terus lo pulang gimana Gar ?"Nasilla terheran heran akan sikap Gara.

"Gapapa aku gampang, asal kamu pulang kerumah dengan selamat," ucap Gara lembut.

Blush.. pipi Nasilla pun memerah.

"Dih gombal, ngapain lagi lu nebeng kalau ujung ujung nya ini namanya cuman nganterin dodol." Nasilla heran dengan kelakuan Gara.

"Tapi kamu suka kan? haha," Gara malah tertawa.

"Apaan sih Lo ga jelas banget." Nasilla mengelak padahal jantungnya memang cukup berdegup kencang.

"Masa sih tuh pipi kamu merah kaya tomat." Gara menunjuk pipi Nasilla yang merah karena tingkahnya.

"Udah ah sana Lo pulang ini udah mau magribh," usir Nasilla karena tidak mau menahan dirinya lebih lama lagi dengan Gara.

"Ya udah aku pamit ya, kamu hati hati dan masukin nih motor. Jangan lupa mandi terus makan." Gara sangat perhatian pada Nasilla padahal mereka baru saja kenal dan bertemu beberapa menit yang lalu.

"Dih Lo so care gitu , gua udah tau kali." Nasilla melenggang pergi dengan menaiki motornya memasuki garasi rumahnya.

"Yee orang ada yang perduli malah ketus gitu, tapi kayanya aku makin suka." Gara terkekeh dan dia segera pergi dari rumah Nasilla.

****

Nasilla sudah berada di kamar nya dia tak menyangka bisa bertemu dengan orang aneh seperti Gara. Malah sekarang kenal dengan dia dan ya dia bisa cepat sekali akrab hanya hitungan menit dengan orang asing sampai merasa nyaman.
Padahal sedari dulu Nasilla sangat kaku memang banyak yang suka karena dia pintar dan menarik tapi tak ada yang berhasil menaklukkan hatinya.

Suara ponsel Nasilla bergetar.

Ddrrrtt...

Dia segera mengambil ponsel nya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

The Sincerity Of Love(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang