ketigabelas

24 3 0
                                    


Nasilla sudah cantik dan rapih pagi ini karena dia akan berangkat dengan Gara. Biasanya dia berangkat sendiri tapi kali ini beda karena sudah ada pacar yang mengantarkannya  ke sekolah. Padahal mereka tidak satu sekolah, tapi Gara sendiri yang ingin mengantarkan Nasilla ke sekolah.

Nasilla merapihkan baju seragam, dasinya, sabuknya, dan rok abu abunya.  Karena hari Senin seperti biasanya ada upacara bendera dia pasti jadi pengibar bendera karena dia anak paskibra.

"Mah, Nasilla langsung pergi aja Gara udah nungguin di depan." Nasilla menyeruput susu yang di buatkan ibunya.

"Ga mau sarapan dulu ?" Tanya Evalia.

"Nanti di sekolah aja ma, soalnya udah siang."

Tiba tiba seseorang menghampiri mereka berdua.

"Mau berangkat sekarang ?" Suara seseorang itu.

"Eeh Gara sini nak , mau sarapan dulu," ucap Evalia sambil mengolesi selai pada roti.

"Engga ma, kita langsung berangkat aja yu." ujar Nasilla sambil menggandeng tangan Gara.

"Eeh pamit dulu sayang," ucap Evalia memperingati.

"Hehe lupa." Nasilla lalu menyalimi ibunya begitu juga Gara.

"Kita berangkat ya Tante," ucap Gara.

"Iya kalian hati hati dan Gara jangan ngebut ya nak," ucap Evalia karena tidak mau terjadi apa apa dengan putri kesayangannya.

"Siap tante." Gara mengangkat tangan nya seperti gerakan hormat.

Merekapun pergi ke sekolah bersama sama.
                         
                                        *****

"Makasih ya pacar." Nasilla tersenyum malu malu.

"Iya sama sama, udah sana masuk nanti telat." Gara membukakan helm yang di pakai oleh Nasilla.

Semua pasang mata melihat mereka berdua, mereka sedang berada di gerbang SMA Pusaka yaitu sekolah Nasilla.

Mereka mungkin terpesona akan kegantengan Gara dan mereka pun blak blakan bergosip ria.

'Siapa tuh yang nganterin si jutek.'

'Gila ganteng banget.'

'Aku rela di bawa kemana aja bang.'

'Duh pengen meninggal kalau gua jadi cewenya.'

'Mereka so sweet ya juga cocok.'

'Dih ga pantes tuh sama si jutek, pantessan juga sama gue'

Begitulah ocehan para netizen di SMA Pusaka ada yang pro dan ada yang kontra memang mereka itu susah kontrol kalau sudah meng gibah atau bergosip tentang seseorang.

Tapi tidak di hiraukan oleh seorang Nasilla.

Mereka juga tidak menyadari ada sepasang mata yang melihat mereka dari arah parkiran.

"Jadi bener dia cowonya." Batin laki laki tersebut.

Gara pun sudah pergi karena takut terlambat menuju sekolahnya. Padahal jarak sekolah Gara dan Nasilla tidak begitu jauh.

Nasilla berjalan di sepanjang koridor banyak pasang mata yang memperhatikan nya dan berbisik bisik ria tapi tidak sama sekali menggangu dirinya.

"Woy sendirian aja." Seseorang menepuk bahu Nasilla.

"Eh lu Nai, gua kira setan," ucap Nasilla datar.

"Gila Lo ya samain gua sama setan." Naila menoyor kepala Nasilla.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Sincerity Of Love(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang