Keenam

65 38 6
                                    

Aku hanya sekedar masih trauma akan masa lalu, bukan tak mau membuka lembaran yang baru.
- Nasilla Mauren Oktavia

Gara sedang berjalan di koridor menuju ruang kesenian dengan Samuel. Tiba tiba ada yang menghampirinya.

"Hey Baby, kamu mau kemana ?"
Tanya seorang perempuan bergelayut manja di tangan Gara.

"Lepasin tangan lo." Bentak Gara pada perempuan tersebut.

"Loh kamu ko galak sih kan biasanya juga kaya gini," perempuan itu cemberut.

"Kita cuman temen ga ada hubungan apapun!! Lo stop panggil gue kaya gitu dan jangan ganggu gua!!" Gara melesat pergi tak mau lama lama berhadapan dengan perempuan tersebut.

"Kita liat aja baby, kamu akan kembali ke genggaman aku." Perempuan tersebut tersenyum dengan smirk-nya.

"Lo kenapa sih masih gangguin Gara, kan kalian emang cuman temen," ucap salah satu teman perempuan nya itu.

"Lo liat aja ga akan ada yang bisa rebut Gara dari pelukan gue." Ucapan perempuan itu dengan sangat percaya diri.

"Oke deh kalau itu menurut Lo, ayo ke kantin."

*****

Gara sudah sampai di ruang kesenian yang sepi karena sekarang kelas manapun sedang tidak memakainya.

"Lo bawa aja nih gitarnya." Samuel menyodorkannya pada Gara.

"Oke thanks ayo kita pergi bro." Gara mengajak Samuel agar pergi dari ruang kesenian tersebut.

Mereka sudah berada di kelas dan tak sempat makan di kantin karena kelas sudah bel tapi hari ini kelas sedang jamkos jadi mereka bebas makan atau apapun.

"Nih makanan buat kalian gue sama Hilman yang beliin." Verrel menyodorkan spageti pada Gara dan Samuel.

"Dan ini minumannya." di susul oleh Hilman yang memberikan mereka minuman.

"Thank maaf udah ngerepotin kalian," ucap Gara sambil memakan spagetinya.

"Yee tenang bro kan kita cees." Verrel menepuk bahu Gara.

Gara dan Samuel telah menyelesaikan makan nya dan mereka sudah kenyang.

Kali ini Samuel memilih membaca buku, Hilman yang mendengarkan musik, dan Verrel ya pastinya anak itu bermain game karena itu memang hobbynya.

Dan Gara sibuk memainkan gitar sambil mengecek gitar yang ia akan pakai.

Gara menghampiri Samuel.

"Kira kira ini ponselnya simpen dimana ya buat rekam ?" Tanya Gara karena kebingungan sendiri.

"Kalau gue sih ga mau pegangin ponsel Lo saat lo mau nge rekam, saran gue masukin aja kedalam tuh gitar nya yang ada lubang," usul Samuel.

"Oke deh gua coba."

Gara lalu memasukan ponsel nya kedalam lubang gitar(lubang yang ada di gitar ada ko tapi author ga tau namanya) tak lupa ia telah memencet tombol mulai merekam.

Ia menekan senar mulai memainkan gitar tapi tidak bernyayi semacam finger style gitar saja.

Setelah menyelesaikan satu lagu ia meraih ponsel nya dan mendengarkan ulang rekaman tersebut. Sangat berisik ternyata kelas sedang jamkos jadi suara campur aduk tapi dia sudah berusaha jadi bodo amat mau bagus atau tidak tetap ia akan mengirimkan itu pada Nasilla.

The Sincerity Of Love(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang