BERTEMU

399 72 47
                                    

Bismillahirrahmanirrahim


Tak terasa mereka telah menghabiskan waktu beberapa jam di taman itu. Tiba-tiba Acha melamun seperti cahaya dalam hidupnya hilang


"Kenapa Cha?," Tanya Abi.



"Gua kangen bunda," jawab Acha sedih.


"Mau kemakam?," Acha mengangguk.

Kemudian mereka menuju pemakaman umum tempat peristirahatan terakhir bunda Acha.



Dengan langkah pelan Acha menuju makam bundanya dengan tangan menenteng bunga mawar merah kesukaan bundanya.


"Assalamualaikum bunda, bunda apa kabar Acha kangen"

Tak terasa air mata Acha turun membentuk sungai kecil di pipinya. Abi dan Rio menatap Acha prihatin. Mereka dapat merasakan kesedihan yang Acha rasakan.


"Yang sabar ya Cha ,"ucap Rio sembaring mengelus pundak untuk memberi ketenangan.

"Acha nggak kuat bang"


"Sttt... Acha nggak boleh bilang gitu kan ada Abang,"ucap Abi memeluk Acha.



"Dah jangan nangis nanti bunda mu ikut sedih," Acha mengangguk.

"Kita sekarang berdoa semoga bunda mu tenang disana,"doa dipimpin oleh Abi.

Selesai berdoa Acha menaruh bunga mawar merah itu ke dekat nisan.

ANGEL ANANDA PUTRI

Wafat:17-4-20**

Lahir: 9-5-19**


"Mah Acha pamit ya, besok Acha kesini lagi," ucap Acha meninggalkan tempat tersebut.


"Cha jangan sedih ya nanti tambah jelek," canda Rio.

"Ihh apaan sih bang"


"Tuh benerkan tambah jelek"



"ABANG," teriak Acha.



Rio berlari dikejar oleh Acha. Abi yang melihat kejadian tersebut hanya menggeleng kepalanya.




"Semoga lu tetep bahagia ya Cha,"doa Abi .


______________________________________



Malam pun tiba




Di sisi lain terdapat pria dengan setelan jasnya jauh dengan kata rapi lengan kemejanya yang ia gulung sampai siku dan beberapa kancing bagian atas terlepas dan juga rambut yang berantakan.




LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang