11.30 PM
Malam semakin larut tetapi gadis itu belum menutup kedua matanya, padahal sudah jelas kalau dia gampang sekali untuk tidur alasannya sudah jelas dia sedang menunggu seseorang, seseorang yang selama ini selalu tidur di samping ranjangnya
"Adit lo kok belum pulang sih??" Gumam gadis itu, Reli. Sambil menatap ranjang dengan sprei warna hitam yang kosong itu
"Ini udah mau tengah malem, biasanya lo udah ada disini"
"Gue khawatir.." lirih Reli
Air mata yang sudah ditahan agar tidak jatuh akhirnya jatuh juga, Reli menangis dia sangat khawatir pada Adit kemana dia?? Kenapa dia belum pulang?? Hingga akhirnya Reli tertidur karena terlalu lelah menangis, ada baiknya juga Reli menangis kalau tidak menangis mungkin dia tidak akan tidur malam ini
Gadis itu menyeringit karena merasa terusik akan suara rintihan seseorang, dia berusaha memfokuskan pandangan dan menetralkan pening dikepalanya, mungkin efek menangis terlalu lama semalam. Reli tersadar dia langsung menegakan tubuhnya dan menoleh ke arah ranjang sebelahnya dan disana terlihat Adit sedang menahan sakit, supaya tidak membangunkan Reli, Adit tidak sadar jika Reli sudah bangun karena dia tidur membelakangi Reli
"Adit.." panggil Reli pelan
Bisa dilihat Adit terkejut mendengar panggilan lirih itu, dia berusaha untuk duduk walaupun susah tapi akhirnya dia bisa, lalu Adit menatap Reli sambil tersenyum
"Gue nggak suka senyum lo yang sekarang" tukas Reli, Reli beranjak dari ranjangnya dia sempat melihat jam dinding ternyata masih jam 5 pagi, masih sempat untuk mengobati Adit, begitu pikir Reli
Reli mencari kotak p3k yang selalu tersedia, setelah mendapat apa yang dia mau Reli mendekati Adit menatap wajah tampan Adit yang banyak lebam serta luka-luka, yang membuat Reli meringis melihatnya
"Pasti sakit kan??" Tanya Reli yang matanya sudah mulai berkaca-kaca
"Gue nggak papa" jawab Adit lirih, sambil sesekali mengaduh
"Ckkk...masih aja sok kuat lo" kata Reli sambil menghapus air mata yang berhasil lolos dengan kasar
"Jangan nangis.."suruh Adit
Reli langsung memulai mengobati luka-luka diseluruh badan Adit, dengan sangat telaten Reli mengoleskan obat merah pada setiap luka yang tampak baru itu, sesekali air mata turun karena tidak tega melihat Adit seperti ini lagi. Luka yang terlihat oleh mata Reli sudah selesai diobati dan dibalut jika ada yang menganga
"Ada lagi??" Tanya Reli masih sesegukan
"Enggak ada" jawab Adit
"Lo istirahat aja sekarang, gue mau siap-siap berangkat sekolah, gue bisa pakai motor sendiri" kata Reli, lalu membantu Adit untuk membaringkan tubuh Adit setelah itu menaikan selimut hitamnya sampai batas dada dan mengecup dahi Adit sekilas
"Gue siap-siap dulu"
Setelah membereskan kembali kotak p3k dan menyimpannya, Reli masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya, Reli merasa sangat berantakan sekarang karena menangis semalaman dan baru bisa tidur sekitar jam 12 lalu bangun lagi jam 5
Reli keluar kamar mandi setelah 30 menit lamanya dia berada didalam, dan lagi-lagi dia keluar hanya menggunakan handuk saja tapi dia sudah memakai bra dan celana dalam, dia berjalan dengan santai kearah lemari pakaian yang berada tepat disamping ranjang Reli
"Lama-lama gue masukin juga itu lemari lo ke dalam kamar mandi" kata Adit yang sudah jengah dengan tingkah Reli satu itu
"Jangan berisik, mending lo tidur aja sana" kata Reli sambil mengambil seragam sekolahnya dan tank top warna putih tak lupa safety pant hitamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND OR LOVE
FanfictionMy first story.... OMG gak tau lagi pokoknya baca aja bagi yang mau, terus aku minta kritik sama saran ya?? Biar aku bisa tau cerita ini pantes dipub atau enggak Thank u so much..... Ada beberapa yang mungkin rate 17+ nanti aku yang akan kasih tanda...