Bel tanda istirahat menggema keseluruh sekolah membuat murid yang merasa tertekan, malas, bosan karena pelajaran langsung semangat, kantin yang awalnya sepi seketika menjadi ramai melebihi pasar murid-murid berpencar untuk me-refresh pikiran masing-masing agar siap menerima pelajaran selanjutnya
"Ayo ke kantin Rel" ajak Cessa
"Iya bentar gue mau nunggu Adit dulu, dia baru terima telfon"
"Ohhh oke"
"Lo kalau mau, duluan aja gapapa"
"Yaudah gue tunggu dikantin aja, disana udah ada Angel juga kasian nunggu sendiri"
Reli hanya mengangguk lalu kembali melihat Adit yang masih serius berbicara di telfon, kelas sudah sepi hanya tinggal mereka berdua saja entah apa yang dibicarakan Adit, tak berselang lama Adit selesai dengan ponselnya lalu mendekati Reli
"Kok nggak ke kantin?" Tanya Adit setelah duduk di bangku Cessa
"Nungguin lo Dit"
Adit hanya diam sambil menatap Reli dalam entah seperti ingin menyampaikan sesuatu tapi ragu
"Kenapa?? Kalau mau ngomong, bilang aja" ucap Reli yang peka
Adit menghela napas "gue dipanggil bokap"
"Sekarang?? Kan dia tau kalau sekarang masih jam sekolah"
"Ada yang penting dan harus dibicarakan sekarang"
Reli mencoba mengerti, tapi Reli tak pernah paham apa maksud dari dia
"Terus kalau lo kesana, gue pulangnya gimana??" Reli masih berusaha menahan Adit agar tidak kesana karena Reli yakin setelah Adit beberapa kali mengabaikan panggilan 'kerja' tidak mungkin dia mengajak bertemu hanya untuk berbicara
"Lo bisa bareng sama Cessa atau Angel kan??" Balas Adit
"Gue harus kesana, biar kita baik-baik aja kalau gue nggak kesana gue yakin dia bakal marah dan buat semuanya rumit" jelas Adit lagi
Reli mulai berkaca-kaca"gue nggak mau lo luka"
"Gue nggak janji soal itu, tapi gue akan pulang dengan kondisi masih bernapas" jawab Adit sambil memegang kedua tangan Reli
"Itu buat gue sakit juga, lo emang pulang masih napas tapi lo sekarat Dit" balas Reli dengan air mata mulai bercucuran
Adit tersenyum lalu mengahapus air mata Reli "seenggaknya gue pulang dan lo masih bisa liat gue senyum kan??"
"Hati-hati gue nggak mau lo mati"
"Iya Rel, kalau gue mati siapa yang bakal jagain lo??"
Adit membawa Reli kedalam dekapannya, mendekap tubuh mungil yang selalu menjadi rumah untuk Adit, Adit sangat menyayangi Reli apapun yang terjadi dia akan melindungi Reli
Adit melepas pelukannya "gue pergi ya, nanti pulang jangan naik angkot atau taxi minta bareng sama Cessa atau Angel aja"
"Iya Dit"
Lalu Adit merapikan barang-barang nya setelah selesai kembali mendekati Reli mengecup keningnya dan pergi dari kelas meninggalkan Reli yang masih tidak rela
Kegiatan mereka tidak luput dari seseorang yang tak sengaja melewati kelas X IPA 2 dan mendengar percakapan antara Reli dan Adit hal itu membuat dia semakin penasaran sebenarnya ada apa antara Reli dan Adit
"Ehhh kak Nathan?! Lo ngapain disini?" Sapa seseorang yang membuat Nathan berjengit kaget
"Ikut gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND OR LOVE
FanfictionMy first story.... OMG gak tau lagi pokoknya baca aja bagi yang mau, terus aku minta kritik sama saran ya?? Biar aku bisa tau cerita ini pantes dipub atau enggak Thank u so much..... Ada beberapa yang mungkin rate 17+ nanti aku yang akan kasih tanda...