Nathan, cowok itu terdiam diatas rooftop bersama Arlan, padahal dibawah sana acara sudah dimulai tapi acara tersebut tidak membuat Nathan terhibur kecuali penampilan Reli tentunya
Arlan menepuk bahu Nathan "Nath lo nggak boleh kayak gini terus sama Reli"
Nathan yang mendengar perkataan Arlan hanya menoleh lalu mengangkat alisnya seperti bertanya 'maksud lo apa?'
"Cewek mana sih yang mau digantungin?? Kasih kepastian buat hubungan lo sama Reli, enggak kayak gini gak jelas banget"
"Gue nggak gantungin, gue pernah bilang sayang ke Reli" elak Nathan
"Gue tau, tapi status juga penting Nath"
Arlan menghela napas dia harus sabar jika berbicara dengan sahabatnya yang tidak ada pengalaman tentang percintaan ini
"Ibarat gini suami-istri yang udah terikat janji aja masih bisa diambil orang, lah apalagi lo hubungan gak jelas mau dibawa kemana, kesempatan cowok lain buat ambil Reli tambah besar!! Nggak nyadar kalau doi banyak fans?? Keduluan orang baru nyesel lo!!"
"Lo bersikap seakan lo cowoknya Reli, tapi nyatanya lo nggak ada hubungan apapun kan? Lo gila? Cewek nggak bisa bertahan terus kalau nggak ada kepastian didalamnya, inget itu baik-baik!" Lalu Arlan meninggalkan Nathan sendiri karena tadi dia sempat membaca pesan dari Cessa kalau dia akan segera tampil
Nathan terdiam merenungi apa yang dikatakan Arlan tadi, dia membenarkan semua yang Arlan katakan dia tau dia salah karena tidak memberi kepastian pada Reli selama satu tahun mereka dekat, Nathan menghela napas, mengusap wajahnya kasar lalu berjalan turun untuk menemui Reli, dia harus bicara dengan gadis itu saat kakinya menapak dilapangan tempat acara itu berlangsung Reli gadis itu sudah menyelesaikan nyanyiannya dan disambut meriah oleh semua murid, Nathan tersenyum miring dia melewatkan penampilan gadis itu
Nathan berjalan kearah belakang panggung setelah menemukan keberadaan Reli yang masih berbincang dengan Cessa, Nathan mengambil tangan Reli dan membawanya ke taman belakang sekolah
"Ada apa?" Tanya Reli setelah sampai ditaman
"Duduk dulu" suruh Nathan dan Reli menurut dia duduk dibangku taman lalu Nathan juga melakukan hal yang sama
Nathan terdiam dia sendiri malah menjadi gugup didepan Reli, tapi dia harus meluruskan sekarang
"Lo tau kalau gue sayang lo kan?" Tanya Nathan yang diangguki Reli
"Gue sayang sama lo, apa itu nggak cukup mengikat lo hanya buat gue aja??"
Ucapan Nathan itu berhasil membuat Reli tersulut emosi"Lo pikir gue cewek apa?? Gue nggak ngerti jalan pikiran lo kak!!" Nathan terdiam mendengar Reli yang emosi
Reli berdiri dari duduknya"gue nggak ngerti!! Kita!! Tunggu disini nggak pernah ada kata kita kan?? Gue capek!! Udah kak selesai aja gue capek kayak gini terus"
Reli melangkah pergi, namun Nathan menahannya menarik tangan Reli lalu memeluk gadis itu erat
"Jangan pergi, gue nggak bisa jauh dari lo gue cowok kaku yang nggak berpengalaman dengan cinta ini ingin meminta lo untuk menjadi seorang yang memeluk gue jika gue rapuh, mengingatkan gue jika gue salah, memukul gue jika gue buat lo nangis, gue sayang lo bahkan gue cinta sama lo, gue ingin lo selalu ada disisi gue melengkapi kekurangan gue, lo mau nerima cowok kaku ini Aurelia Nathaniel?" Nathan menghela napas ketika selesai mengucapkan kalimat itu
Reli menangis mendengarnya dia menangis didalam pelukan Nathan, dia tidak menyangka akan dicintai sedalam ini dengan Nathan, dia tau ini masih bisa dikategorikan sebagai cinta monyet tapi Reli percaya bahwa Nathan mengatakan dengan sungguh-sungguh
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND OR LOVE
FanfictionMy first story.... OMG gak tau lagi pokoknya baca aja bagi yang mau, terus aku minta kritik sama saran ya?? Biar aku bisa tau cerita ini pantes dipub atau enggak Thank u so much..... Ada beberapa yang mungkin rate 17+ nanti aku yang akan kasih tanda...