Reli sudah memasuki apartment nya, dia berjalan kearah dapur untuk melihat makanan yang tadi ia pesan sudah dimakan atau belum, ternyata Adit sudah memakannya karena makanan sudah tidak ada diatas meja
"Adit!!!" Panggil Reli setengah teriak karena Reli memanggilnya dari ruang tengah
"ADITT!!!" Teriaknya lebih keras, karena dia yakin kalau Adit sudah lebih sehat dari sebelumnya
"A...." Teriakan Reli terpotong
"Bisa nggak sehari lo nggak teriak??" Ucap Adit dari arah kamar mereka
Reli hanya menampilkan senyum polos nya lalu berjalan ke arah Adit, setelah itu Reli mengalungkan kedua tangannya dileher Adit, Reli memeluk Adit erat
"Gue kangen lo, lo udah baikan?" Ucap Reli masih memeluk Adit
Adit tersenyum lalu mengeretakan tangannya yang melingkar dipinggang ramping Reli "Gue udah baik, nggak usah khawatir"
Reli melepas pelukannya lalu menarik Adit untuk duduk disofa Adit hanya menurut saja karena dia tahu kalau Reli sudah bilang kangen dia akan melakukan apapun pada diri Adit dan Adit hanya bisa pasrah menerima, setelah Adit duduk Reli beranjak duduk dipangkuan Adit dia membenamkan kepalanya di dada Adit lalu menutup matanya mencoba mencari ketenangan
Adit hanya tersenyum melihat tingkah Reli yang manja, dia hanya memeluk pinggang Reli sambil sesekali mengelusnya agar Reli merasa nyaman
"Gue nggak bisa jauh dari lo..." Lirih Reli lalu Reli mengarahkan kepalanya ke ceruk leher Adit
"Gue nggak bisa liat lo luka..." Gumam Reli disana
"Sorry udah buat lo khawatir dan nangis semaleman karena nunggu gue balik"
Betah dengan posisi tersebut sampai Adit mendengar dengkuran halus dari gadis yang saat ini dipangkuannya, Adit tersenyum dia lalu membawa Reli kekamar dengan cara menggendong ala koala style, Adit menidurkan Reli dengan perlahan agar tidak membangunkannya lalu menarik selimut menutupi tubuh Reli yang masih menggunakan seragam sekolah
.
.
.
.
.
Adit keluar kamar setelah menidurkan Reli, dia berjalan ke ruang tengah dan mengangkat telponnya yang sudah dari tadi berdering, Adit sebenarnya mau mengangkat telpon itu dari tadi tapi sudah keburu Reli berteriak memanggilnya"Haloo.." ucap Adit datar setelah menjawab telponnya
"Satu jam lagi kau sudah harus sampai sini" balas seseorang disana
"Iya saya sebentar lagi berangkat"
"Baiklah, jangan terlambat atau kau celaka seperti kemarin" lalu orang itu langsung mematikan telponnya sepihak tanpa menunggu jawaban dari Adit
Adit menghela napas, lukanya baru saja sembuh apa dia harus merasakan lagi??
"Kalau bukan karena lo Rel, gue udah berhenti dari dulu" gumam Adit
Adit melangkah menuju kamar untuk bersiap-siap pergi 'kerja', selesai mandi dia menatapa Reli yang masih tidur pulas dibawah selimut ungu-nya Adit tidak tega untuk membangunkan Reli, tapi kalau dia tidak membangunkan Reli saat bangun nanti Reli akan bingung mencarinya, Adit tepuk pelan pipi Reli
"Rel bangun..." Ucap Adit sambil terus menepuk pipi Reli
Reli yang merasa tidurnya terganggu mulai membuka kedua matanya, lalu memfokuskan penglihatannya yang agak kabur
"Mmmhhhh...apa Dit??" Tanya Reli setelah berhasil membuka kedua matanya
Adit hampir membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Reli tapi sudah di sela
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND OR LOVE
FanfictionMy first story.... OMG gak tau lagi pokoknya baca aja bagi yang mau, terus aku minta kritik sama saran ya?? Biar aku bisa tau cerita ini pantes dipub atau enggak Thank u so much..... Ada beberapa yang mungkin rate 17+ nanti aku yang akan kasih tanda...