Kisah Julaibib

65 7 0
                                    

Pertemuan bukan berarti baru bertemu. Terkadang, beberapa orang pernah bertemu sebelumnya walau hanya dengan selisihan dijalan ataupun saat bertabrakan.

_____

Kisah sahabat Rasulullah, Julaibib. Seorang budak, miskin, dan fisiknya biasa saja. Tidak ada yang menarik dari Julaibib. Tidak memiliki harta, nasabnya pun juga biasa saja.

Setiap kali dia datang akan melamar wanita, selalu ditolak sebelum melamar. Tidak ada wanita yang mau jadi istri Julaibib. Tidak ada orang tua yang mau jadi mertua Julaibib. Bahkan budak pun juga menolak menjadi istrinya.

Akhirnya, karena terus ditolak. Julaibib menjadi sedih. Ia kembali ke Masjid. Merenungkan nasibnya yang tidak diterima oleh wanita manapun. Tiba-tiba Nabi menghampirinya. Duduk disampingnya dan bertanya. "Ya Julaibib, ada apa?"

Kata Julaibib, "ya Rasulullah, tidak ada wanita yang mau saya nikahi. Tapi ya Rasulullah, jika saya tidak dapat didunia apakah diakhirat dapat?"

Kata Rasulullah, "tenang saja Julaibib. Kamu akan Allah berikan istri didunia dan diakhirat. Wanita yang cantik, salihah, berpendidikan, kaya, dan baik dunia akhirat."

Julaibib terkejut, "Rasulullah bercanda?"

"Benar ya Julaibib," kata Rasulullah.

"Kaifa Zalik ya Rasulullah?" Tanya Julaibib. (Gimana ceritanya ya Rasulullah?)

Kata Rasulullah, "coba kamu pergi ke kepala suku Fulan bin Fulan. Bilang padanya, Rasulullah melamar putrinya untuk menikah dengan kamu."

"Benar ya Rasulullah?" Julaibib masih tidak percaya.

"Benar, pergilah." Kata Rasulullah.

Dengan membawa kepercayaan dari Rasulullah, pergilah Julaibib menemui kepala suku Fulan bin Fulan.

Datang Julaibib, "Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikasalam, ya Julaibib pembantu Rasulullah!" Jawab si kepala suku.

"Masuk-masuk! Apa yang bisa kami bantu untuk Rasulullah?" Tanya si kepala suku lagi.

Kata Julaibib, "Tidak ada, tapi ada titipan dari Rasulullah."

Kata kepala suku, "Oh iya? A'laika wa'alaihisalam. Ada apa Julaibib?"

Kata Julaibib, "Rasulullah ingin melamar putri Ananda, untuk saya."

"Apa? Untuk kamu?" Si kepala suku terkejut.

Dia pikir, Rasulullah yang melamar. Ternyata Julaibiblah yang dialamarkan Rasulullah.

Si kepala suku langsung pamit ke belakang untuk musyawarah dengan istrinya. Hingga sang putri yang akan dilamar mendengar kegelisahan orang tuanya.

"Ada apa wahai Ibu, wahai Ayah?" Tanyanya.

"Ada Julaibib didepan." Jawab Ayah.

"Julaibib? Pembantu Rasulullah?" Tanyanya lagi.

"Iya, dia datang membawa pesan Rasulullah."

"Pesan apa?"

"Rasulullah memesankan agar engkau menikah dengan Julaibib." Kata Ayah.

Kata putrinya, "Oh gitu? Lalu kenapa?"

"Ayah dan Ibu sedang musyawarah. Gimana caranya...." Ayah tak melanjutkan kalimatnya.

Lalu sang putri berkata, "Ma'adzallah!" (Audzubillah)

"Audzubillah apa?" Tanya kedua orang tuanya.

"Wahai Ayah, wahai ibu. Apakah Ayah dan Ibu masih bermusyawarah tentang perintah Allah dan Rasul?" Tanya si putrinya.

Jodoh Dari Masjid (Slow UpDate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang