Perang penyesalan

23 1 0
                                    

Setelah mengucapkan itu tubuh Vivian tiba-tiba terangkat ke atas bercahaya yang menerangi ruang yang besarnya hampir tiga kali lapangan bola.

"Kenapa ini?" Tanya Remon yang melihat tubuh Vivian mengeluarkan cahaya.

"Kekuatannya akan sepenuhnya keluar tapi dia akan sangat tidak akan terkendali," Jawab seorang paruh baya yang berada didekat Remon.

"Benarkah? Apa yang haru saya lakukan?" Tanya Remon.

"Melatihnya kapan perlu langsung ajak perang agar kekuatannya leluasa menghabisi lawan," Jawab pria itu.

"Oke saya akan lakukan, tapi sebelumnya tuan siapa?" Tanya Remon sopan.

"Nama saya Girgo, Saya tabib disini," Jawabnya.

"Remon kerajaan Leis akan menyerang kerajaan kita, mereka datang dengan jumlah yang tak terhitung mungkin kita akan kalah," mindlink Leo tangan kiri Remon.

"Oke tunggu saya disana saya akan membawa orang terkuat yang pernah saya temui," Timpal Remon sambil tersenyum iblis lalu memutuskan mindlink sepihak.

Setelah itu cahayapun memudar digantikan bentuk Tubuh vivian yanh berubah dengan sepasang sayap kelelawar yang hitam pekat, rambut berubah menjadi pirang, taring yang mencuat sari dalam mulutnya, serta bajunya yang tadi berwarna hitam dengan model yang polos sekarng tergantikan dengan gaun kembang payung berwarna merah di gradasikan hitam, dan sebuah tatoo kelelawar di pipinya.

"Sekarang langsung bawa dia!" Pinta Girgo dan diangguki oleh Remon dengan segera Remon merentangkan seoasang sayap burung gagak dan menghampiri vivian dan berteleportasi ke kerajaannya.

***

Dikerajaan Remon langsung saja mengambil pakaian perangnya.

"Kau pakai ini," Ujar Remon kepada Vivian.

"Aku tak butuh ini aku butuh peperangan," Timpal Vivian.

"Yasudah," Balas Remon.

"Sayang prajurit adik mu makin bertambah," Teriak seorang wanita dari arah belakang sambil berlari mendekati Remon.

"Biarkan," Timpal Remon santai.

"Kenapa? Eh ini siapa?" Tanya Wanita tersebut ketika melihat Vivian tengah bersandar dengan angkuhnya.

"Dia ratu Vivian dari kerajaan Deoladrat, dan dia yang akan membantu kita bertarung, dan Vivian kenalkan Ini istri ku Yana Leismortof," Ujar Remon.

Yanapun hendak mengulurkan tangannya.

"Jangan sentuh aku maka kau akan mati!" Ujar Vivian dengan nada dingin.

"Maklumkan saja, dia baru jadi dracula," Ujar Remon yang telah usai memakai semua alat pelindung diri.

"Kau berhutang cerita pada ku," Timpal Yana lalu masuk ke dalam ruangan dimana terdapat banyaknya baju perang disana.

"Ayo Vivian," Ajak Remon.

"Ya kau jalan didepan saja," Timpal Vivian dingin, lalu merekapun berjalan dengan Vivian dibelakang.

Kau akan terkejut adik ketika siapa yang akan melawan mu tanpa ampun walaupun kau sudah menjadi matenya. Batin Remon sambil tersenyum miring.

"Bagaimana adik ku tercinta kau sudah siap?" Tanya Remon dengan nada meremehkan.

"Melawan kau sangat mudah bagi ku," Jawab Lucifer sombong.

"Tapi kau bisa mengalahkan ratu kerajaan dracula hm?" Tanya Remon.

Lucifer POV

"Apa yang kau maksud?" Tanya Luciver.

"Ratu keluarlah!" Pinta Remon lalu seorang wanita cantikpun keluar dengan angkuhnya kesamping Remon dengan tangan yang dilipat didada sambil memandang remeh orang-orang yang dihadapan mereka.

"A aurel?" Tanya Lucufer tak percaya.

Apa maksudnya ini? Walaupun penampilannya berbeda tetap saja dia Aurel, dan kenapa dia ingin melawanku matenya sendiri. Batin Lucifer.

"Perkenalkan aku ratu baru dikerajaan Deoladrat didaerah dracula, dan nama ku adalah Vivian De oladrat anak dari mendiang Raja Eldo De Oladrat dan ratu Monica De Oladrat, dan yang kau panggil Aurel tadi sudah tak ada begitupun dengan Yasmin kedua wanita yang pernah kau rendahkan itu sudah ditelan habis oleh nama ku yang sempat ke lupa," Ujar Vivian dingin. (dari mana dia tau? Ya dari dirinya sendiri ia ingat itu)

"Deoladrat?" Tanya Lucifer tak percaya.

"Ya aku adalah keturunan DeOladrat," Jawab Vivian.

"Kenapa kau ingin berperang dengan ku? Mate mu sendiri?" Tanya Lucifer sedih.

"Hahaha mimpi sekarang noteband kau bagiku adalh musuh, dan jangan perlihatkan lagi tampang menjijikan seperti itu pada ku!" Jawab Vivian yang berhasil membuat hati Lucifer dihantam oleh batu besar.

"Maafkan aku," Ujar Lucifer.

"Sudah kapan perang ini akan dimulai, kau pikir ini acara minum teh?" Tanya Vivian yang suda tak sabr menghabisi lawannya.

"Baiklah jika itu mau mu," Ujar Lucifer.

"Serang!" Teriak kedua belah pihak yang berada disana.

Vivian melawan Lucifer, sedangkan Remon, Leo, Yana melawan beberapa tangan kanan  Lucifer begitupun prajurir mereka.

Tak butuh waktu lama prajurit anatara kedua belah pihak ini sudah banyak gugur.

"Sekarang saatnya kau mati!" Teriak Vivian sambil mengumpulkan semua kekuatannya karena melihat Lucifer yang sudah makin lemah dengan luka dimana-mana.

Praanggg! (anggep aja itu bunyi kekuatan ketika dikeluarkan)

"Arghh!" Teriak Lucifer ketika dadanya terkena serangan dari matenya Vivian yang membuatnya tumbang seketika namun belum mati buktinya mata Lucifer masih terbuka menahan sakit.

"Hahha mati kau!" Teriak Vivian senang tetapi itu tak berlangsung lama tiba-tiba dadanya juga merasakan sakit yang dirasakan Lucifer.

"Arghh!" Teriak Vivian kesakitan lalu sayapnya menghilang dan terjatuh disamping Lucifer.

"I ini sangat sakit, apa yang terjadi pada ku, kenapa aku melukai mate ku sendiri," Gumam Vivian kesakitan sambil memegangi dadanya, lalu tangannya terulur kepada pipi Lucifer yang sedang menahan sakit.

"M maaf, aku tak tahu apa yang terjadi dengan diri ku," Gumam Vivian ia sangat menyesalinya.


Luciferpun mengalihkan pandangannya ke arah Vivian lalu tersenyum.

"Aku juga minta maaf," Ujar Lucifer lirih lalu matanya perlahan tertutup dan menenggelamkan iris biru laut itu didalamnya.

"Tidak jangan pergi, aku mohon jangan pergi, hei aku disini mate mu bangunlah kita akan memulai hari baru tapi jangan tinggalkan aku sendirian," Teriak Vivian sambil menangis sedih dan menahan sakit.

Remon yang menyaksikan itu hanya diam bersantai karena prajurit Lucifer sudah ditebas habis begitu pula dengan prajuritnya.

"Hei gara-gara kau Vivian jadi terluka!" Bentak Yana.

"Aku terpaksa, hanya dengan cara itulah aku bisa menyingkirkan Lucifer," Timpal Remon.

"Apa kau gila?" Tanya Yana tak percaya.

"Sudahlah biarkan mereka mati berdua," Ujar Remon lalu menarik Yana pergi dan diikuti leo dari belakang.

"Hiks hiks hisk, jangan pergi tolong kembali ini salah ku bahkan aku sendiri tak mengerti akan tubuh ku ini," Lirih Vivian dengan sisa kekuatan Vivian mencoba menggendong bridelstyle Lucifer dan segera merentangkan sayapnya lalu pergi menuju istananya.

Nih gue jelasin dena perangnya

Istana

Gerbang



Medan perang

see you next part guys, vote, comment, follow wattpad, follow ig ciluthfiyyah_0604

My Love Vampire(Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang