Batari Benka Arudaya V.2

10 0 0
                                    


"KETUA OSIS"

Mampus!

Lagi-lagi aku tidak berani melihat ke arah wajahnya. Sial.

*****

Keesokan harinya

Kaka pembimbingku menjelaskan bahwa akan ada nominasi peserta MOS terbaik, hadiahnya adalah gratis SPP 1 bulan, uang tunai 500ribu, 5 buku mata pelajaran gratis, bimbingan belajar dari kaka tingkat bahkan hadiah menarik lainnya. Waw! Lumayan. Baiklah siapa takut!

"Nominasi peserta MOS terbaik akan diambil berdasarkan tanda tangan terbanyak yang mereka dapatkan dari Pengurus Osis, Kaka osis selain Tim Disiplin mendapatkan 1 Poin, sedangkan untuk tanda tangan tim disiplin mendapatkan 3 poin, dan tanda tangan ketua osis mendapatkan 100 poin sedangkan yang tidak mendapatkan tanda tangan sama sekali akan mendapatkan hukuman"

Itu berarti aku hanya perlu mendapatkan tanda tangan ketua osis aja kan.

Yosh! Aku akan berusaha.

Bel istirahat akhirnya berbunyi. Aku hanya perlu mendapatkan tanda tangan dari ketua osis.

Aku melihat wanita disebelahku itu hanya terdiam di tempatnya dan tertawa geli ketika semua orang di kelas itu berfikir untuk memenangkan perlombaan aneh itu.

"kau ... kenapa diam saja?"

"mmm ah?"

Aku hanya melirik heran ke arahnya.

"jadi?"

"oh itu, bukannya kita hanya perlu mendapatkan tanda tangan ketua osis saja kan? Walaupun kita mendapatkan tanda tangan seluruh osis disekolah ini, itu tidak akan mengalahkan poin tanda tangan ketua osis, iya kan?"

Aku mengangguk.

"kalau begitu sih berarti mudah, aku tinggal memintanya saja" katanya sambil tertawa

"ohh waktu kemarin tim disiplin ke kelas ini kau melihat nametagnya ya? Jadi kau sudah tau orangnya ya"

"hmm? Nametag? Bukannya semua tim disiplin tidak pakai nametag?" katanya terheran-heran

"emm tapi ....."

Aneh. Aku yakin dan sangat jelas ku lihat ada nametag di almamater sebelah kanannya.

"lalu kenapa kau bilang itu mudah, kau seperti sudah tau orangnya"

"ohhh tidak tidak" katanya sambil menggerakan kedua tangan secara menyilang.

"maksudku, Cuma tanda tangan satu orang saja kan mudah"

Aku sedikit curiga padanya tapi yasudahlah. Dia nantinya juga pasti kesulitan.

"baiklah ... aku duluan"

"semangat yaaaa!!!" teriak dia padaku

Aku pergi meninggalkannya untuk mencari tau siapa ketua osis, aku harus mendapatkan tanda tangannya. Baiklah aku harus mulai dari mana ya.

Gimana kalo ruang osis.

Baiklah aku akan kesana lebih dulu.

Ruang osis ada di sudut paling pojok dekat kelas akselerasi. Jalan ke arah ruang osis juga agak sepi, mungkin tidak ada yang berani mendekati ruang osis karena takut tim disiplin.

Aku juga sebenarnya ketakutan, akan tetapi demi hadiah itu aku harus berani.

Semakin aku mendekati ruangan itu, hatiku semakin berdebar.

Dari jauh aku melihat seseorang keluar dari ruang itu. Aku takut ketahuan oleh mereka. Untungnya begitu aku terdesak aku melihat ada tulisan "Toilet", aku segera berbelok dan bersembunyi.

GERGASI: The Ghost VillageWhere stories live. Discover now