Bonus Stories

893 71 7
                                    

Author--

Ahem!

Bentar, sebelum kalian baca ini, author jelasin dulu kenapa crita ini dibikin.

Jadi, dulu ada reader yang request

Dan

Author baru inget sekarang (。┰ω┰。)

Hontou gomenne Akumu_Sora

Author melupakan idemu hampir setahun, atau lebih malah
。:゜(;'∩`;)゜:。

Berhubung author banyak free, jadi buat ini aja deh.

Nah, request apa sih?

Silakan baca aja langsung

Hope y enjoy the story~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pukul 6.30 pagi

"ittekimasu! " seru midoriya sebelum menutup pintu.

"itterasshai." balas inko yang keluar dari dapur mendengar teriakan midoriya.

Blam

Pintu ditutup dan midoriya melangkah pergi ke sekolahnya, UA.

Pagi itu sejuk. Cahaya matahari belum terlalu nampak, tapi dengan berjalan badan akan hangat dengan sendirinya.

"tugas aizawa sensei sudah selesai, tugas mic sensei sudah, cementoss sensei sudah, lalu... " mulutnya mulai komat kamit mengabsen tugas2 sekolah yang deadline bersamaan di hari itu.

Suara yang menandakan kereta akan segera lewat berdenting nyaring. Midoriya mendongak dan melihat palang panjang sudah memblokir jalurnya sampai kereta lewat dua menit lagi. Dia berdiri menunggu palang kembali dibuka.

Dua menit kemudian.

"hm? " midoriya melirik pada jam di ponselnya. Dia yakin dua menit sudah lewat, tapi kereta tak kunjung datang. Gadis itu berpikir positif, mungkin saja palang tidak sengaja diturunkan terlalu cepat. Jika kereta memang masih jauh, palang akan kembali naik.

Lima menit.

Midoriya kembali melihat pada jam di ponselnya.

Saat dia mulai khawatir, terdengar suara deru kereta yang mendekat. Gadis itu menghela nafas lega, dia hampir berpikir yang aneh2.

Kereta melesat didepannya dengan kecepatan tinggi, menimbulkan angin kencang meniup anak rambutnya.

Semenit kemudian palang terbuka. Midoriya melintas bersama beberapa pejalan kaki lainnya yang baru datang dua menit lalu.

.
.
.
.
.

Pukul 6.45

Masih sekitar lima menit lagi sampai midoriya tiba di gerbang sekolahnya.

Saat dia akan menyebrang di pertigaan, midoriya melihat seorang nenek yang kesulitan karena barang bawaannya jatuh. Gadis itu langsung berlari mendekat.

"obaa-san, biar kubantu. "

"ara, arigatou. Kau gadis manis yang baik. " ujar nenek itu yang segera kembali menegakkan badan bungkuknya, encoknya hampir kambuh jika midoriya tidak datang.

"ingin pergi kemana? "

"kau akan kesekolah, bukan? Antarkan saja nenek hingga ke halte disana. " nenek menunjuk pada halte yang berjarak 100 meter dari tempat mereka berdiri.

Boku no Hero Academia Fanfict-Spin Off VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang