🗽

1.7K 303 32
                                        

"kamu ngga lari larian kan tadi?"

hongjoong menggeleng, "tadi aku cuma ikut nggulung benang aja. yang nerbangin layangan san sama yeosang." jelasnya. sambil mendongak ke arah suaminya yang sekarang sedang menarik narik senar layangan. "mingi ganteng banget, dilihat dari sini"

"itu mulut manis banget. bikin heran" sahut mingi seadanya.

sepulangnya dari kantor jam 5 sore. mingi belum mandi. hanya memakai celana sepaha, ia bertelanjang dada.

berkeringat basah. ia membantu istrinya menerbangkan layangan. di jalan komplek.

berlarian bolak balik, menarik dan mengulur senar. kepalanya tetap mendongak ke atas. mengawasi si layang layang.

"ini berarti pas di terbangin san sama yeosang. layangannya belum naik naik?"

"ya ngga naik!"

mingi mengangguk. dibarengi dengan nafas lega. "nah udah naik tuh" lalu berjalan ke arah hongjoong. dengan senyum ia menyerahkan senar layangan. "katanya tadi kamu mau pegang kan?"

hongjoong mengangguk antusias.

"hati hati, senarnya tajem. bisa ngegores tanganmu" nasehat sang suami. "lain kali, kalo mau nerbangin layangan, nunggu aku pulang aja dulu. ngga usah mintain tolong san atau yeosang"

"kenapa? kan mereka mau! aku juga ngga ngganggu. pekerjaan dapur sama rumah juga udah beres kok!"

mingi tertawa ringan, lalu mencubit gemas pipi istrinya. "yaudah, sini cium dulu. udah kuterbangin tuh layangannya" sambil menyodorkan sebelah pipinya.

hongjoong dengan gerakan malu malu, maju selangkah. agak berjinjit lalu mencium berkali kali pipi mingi. hingga di jalan komplek sepi itu penuh dengan suara kecupan nyaring.

"nah, pipi yang ini belom. yang ini juga"

sampai tiba tiba hongjoong tak lagi berjinjit dan menjadi panik, ketika menyadari senar yang ditariknya menjadi ringan.

layangannya putus. dan sekarang sedang turun mendayu ndayu tertabrak angin di langit sore sana.

"mingiiii kok putuuuus" rengeknya. melempar senar yang ia pegang. "layangan kuuu." dua matanya tiba tiba menjadi berkaca kaca.

mingi menghela nafas berat. "kenapa nangis sihh. ntar beli layangan baru lagi kan bisa"

hongjoong menggeleng. rautnya kecewa. "itu layangan aku buat bareng bareng sama san yeosang. dua minggu kita buat! motong bambu sendiri. nyisik bambu sendiri. itu yang mlastikin juga aku. udah aku pasangin lampu juga. tuh! malah ku lukis batik! udah bagus! malah mau ditawar 200 ribu sama kino!"

sekali lagi, mingi menghela nafas berat. sambil berkacak pinggang. ia menoleh ke arah rumah seberang.

tetangganya, si yuno hanya memakai handuk sebatas pinggang. dengan gerakan lincah menarik ulur senar layangan. sedangkan wooyoung terbahak sampai tengkurap di lantai teras rumah.

"MUKE LU COK! KEK ASU!" teriak mingi dari sebrang.

yuno menahan tawa. "wooyoung tanggung jawab, kalo sampe aku musuhan sama mingi"

dimadu// ateez crack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang