🏡

3K 428 27
                                    

tadi pagi pohon mangga di halaman rumah mingi ditebang. dibantu pln dan pemadam kebakaran, karena ukuran pohon itu yang sangat besar dan tinggi sampai ngubet kabel jalan.

sekarang masih jam 3 sore. mingi belum pulang dari kantornya.

hongjoong berjongkok di bawah tangga teras rumah, bibirnya mencebik ke bawah. memegangi ayunan yang tadinya tergantung di pohon mangga.

"mingi jahat" :(

"udah ka, ntar kita suruh mingi masang ayunan di pohon alpukat belakang rumah" ujar san ketika melihat cebikan bibir pada wajah hongjoong.

memang sudah daridulu pohon itu mau ditebang, karena banyak sekali warga komplek melihat penampakan putih bergelantungan disana.

tapi mingi tidak mau karena sayang, itu pohon buahnya besar dan manis. juga membuat rindang rumah. disamping dua pohon kelengkeng di sudut depan.

sampai tadi pagi saat sahur, mingi tidak sengaja melihat perempuan bergelantungan di dahan. terkikik melihat tajam ke arahnya.

"ngga papa ka, ayunan mah gampang masangnya. yang penting aku sekarang ngga usah capek capek nyapu daun mangga. sumpah capek, daunnya jatoh banyak banget. tau gitu aku ngga mau bagian nyapu halaman" sahut yeosang. meletakkan untingan ranting pohon ke bawah pagar.

"SAMBAT TEROS!" cibir san. ia menyapu halaman dengan sapu taman.

"dancok!"

"aduh yeosang! lambene ngapa nggateli sik!" ujar hongjoong malas. meletakkan ayunan yang dibawanya tadi ke bawah meja teras.

"eh bentar bentar, kok aku jadi mikir ya" san tiba tiba menghentikan acara sapu menyapunya. "ntar kalo mba nya marah gimana, kalo rumahnya dirusak?" tanyanya lirih terkesan waspada.

membuat hongjoong yang tadinya ingin kembali kedalam rumah sontak berlari terbirit ke arah san, "jangan gitu dong san"

"san kamu kek asu tau ngga sekarang" yeosang ikut mendekat ke arah san.

sedang san berdiri, masih dalam keadaan memegangi gagang sapu taman. dengan hongjoong dan yeosang mengapit badannya.

sampai mereka sedikit berjengit ketika merasakan perasaan dingin dari belakang. leher mereka terasa asing, seperti ada yang meniup halus dari belakang.

disusul dengan angin sore berhembus semilir. menghamburkan dedaunan kering di halaman.

sumpah mereka sangat merasa aneh sekarang.

entah kenapa, para istri itu ingin agar suaminya cepat pulang :(

"yEOSANG MINTA MICIN DONG!"

"elah wooyoung nggateli!"

yeosang menghela nafas, tapi dadanya berdetak kencang sekarang.

dimadu// ateez crack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang