🏁

3.2K 400 70
                                        

"yunooo"

"yuno banguuun"

"yunooo sayaaang" wooyoung mengguncang tubuh yuno di sampingnya.

tubuh sang suami memang terguncang. tapi tidak dengan kesadarannya.

"matek ato tidur sih" wooyoung sudah gemas. akhirnya menyingkap celana tidur sang suami.

setelah itu tanpa pikir panjang langsung mencabut satu bulu kaki disana.

"aNJENG DANCOK!"

yuno sontak jadi terduduk kaget. matanya langsung membelalak. dia memegangi betisnya. kesakitan.

"ssh--yong, sini coba gantian. aku juga mau cabut bulu kakimu" yuno masih meringis sakit. menarik kaki wooyoung.

tapi ditendang oleh sang istri.

"yuno kebo banget", wooyoung mencebikkan bibirnya. lalu mendorong tubuh suaminya menjadi terlentang. "aku tadi ngga sengaja liat mba setan, jadi takut ihhh" adunya dengan nada manja. sambil memeluk erat tubuh yuno dari samping.

membuat yuno yang tadinya ingin berpindah kamar jadi urung.

betisnya terasa nyut nyutan sekarang.

"yaampun sayaang" ucap yuno halus. menyingkap poni basah sang istri. "ini bulan puasa, setannya lagi libur kerja. ngga mungkin luntang lantung diluar"

"tapi aku liat, mba mba tadi nggandul di pohon mangga nya mingi"

"salah liat kali, mungkin jemuran istrinya mingi nyangkut disana" yuno mengusap dahi basah wooyoung. "kalo puasa, setannya libur. ngga ada cerita mba setan nggandul"

wooyoung mencebikkan bibir, "yuno ngga percaya sama aku" rengeknya. mendongak menatap wajah sang suami.

bertepatan dengan pintu kamar wooyoung yang didorong kasar dari luar.

"AAAA"

"YUNO TAKOOOOT"

seonghwa dan jongho berlari terbirit masuk ke dalam. memakai piyama, memeluk guling mereka masing masing.

langsung menyerbu tubuh besar sang suami.

wooyoung menahan umpatan, ketika lengan yang dipakai memeluk suaminya ditindih badan seonghwa dan jongho.

"tadi ada rambut panjang di pohon mangga sana" jongho merengek. kepalanya bersembunyi di ceruk leher sang suami. "panjang banget sampe nglesreh ke terasnya mingi. aku lupa nutup tirai kamar, jadi malah keliataaan" adunya ke sang suami.

"kok samaaa, terus ya aku ada cium bau ngga enak gitu. kaya bau jigong bangkeeek", tambah seonghwa meringis takut. wajahnya berada tepat di atas wajah yuno. "malah pas aku lari mau kesini, ada suara ketawa gitu" jelasnya meyakinkan.

yuno terlihat berpikir. tidak langsung memberi kalimat penenang. tapi tangannya aktif bergerak untuk menenangkan tiga istri di pelukannya sekarang ini.

jongho disebelah kanan, seonghwa diatas badannya. sedangkan wooyoung menciut di sebelah kirinya.

"yuno boong, setannya tetep kerja tuh pas puasa" sahut wooyoung. semakin memeluk erah tubuh hangat sang suami.

"yaudah, kita tidur bareng disini aja"

"ngga mau, malam ini kan jadwal yuno ke tempatku. ka seonghwa sama jongho ngga boleh tidur sini"

"bodo amat!" sahut seonghwa.

yuno menggigit bagian atas bibirnya. ketika tidak sengaja lutut seonghwa menekan selangkangannya. disusul dengan cubitan bertubi tubi dari jongho di lengannya.

"yuno yuno kamu denger ngga, kek ada suara gesekan ranting" jongho berbisik takut-takut.

"aaa yunoo", rengekan seonghwa teredam di dadanya.

"yunoo, ada yang ngetuk kaca jendelaa" suara wooyoung mengecil. kaki mungilnya mengapit erat kaki yuno.

ketiga istri yuno sama sekali tidak berani menoleh ke jendela. tetap menyembunyikan wajahnya di bagian tubuh sang suami.

jam dinding menunjukkan pukul 11 malam. komplek mereka sepi. apalagi keadaan halaman mingi gelap, lampunya konslet dari seminggu lalu.

yuno dan tiga istrinya sekarang ada di lantai dua. sedang tirai jendela kamar wooyoung terbuka lebar sekarang.

sang suami mengangkat sedikit kepalanya. melihat pohon mangga tua yang terlihat jelas dari tempatnya. melalui jendela.

terlalu jelas.

tiba tiba saja dadanya berdetak hebat.

"ada beneran"

.

.

aku cari yang hd di pinterest ngga ada :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku cari yang hd di pinterest ngga ada :(

makasih udah mau baca :)

dimadu// ateez crack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang