Typo masih bertebaran.
Voment y'all
Selasa, 12 Mei 2020
===
SMA Bangsa adalah SMA yang sangat populer dikalangannya. Mulai dari fasilitasnya yang lengkap, ekstrakulikuler banyak, dan berbagai prestasi yang telah dicapai. Selain karena hal itu, tak sedikit pula yang masuk ke sekolah itu hanya untuk melihat cogan cogan yang bisa membuat mereka berteriak histeris.
Salah satu cogan itu adalah Arthur Jeano Maxlime, seorang cowok yang terkenal dengan sikapnya yang acuh tak acuh, dingin, dan mungkin sedikit kejam kepada para penggangunya. Lupakan tentang hukuman. Arthur sendiri anak dari pemilik sekolah, wajar saja guru tidak berani kepada sang idola sekolah tersebut.
Arthur mempunyai dua sahabat yang sifatnya agak mirip dengan Arthur. Walaupun tidak terlalu kaku.
Samudra Geraldion, cowok dengan sifat tak terlalu dingin, perhatian, dan humor receh nya selalu di bawa ke mana mana.
Vratelo Thomas Anderson, di antara ketiganya dia yang paling bijaksana.
Jangan tanyakan apa mereka dekat dengan seorang gadis. Tentu saja jawabannya tidak. Bagi mereka, wanita adalah pembawa sial dan pembuat kekacauan.
Tapi bagi ratusan cewek yang ada di sekolah, mereka bertiga adalah Malaikat Gabriel yang pantas untuk mereka dekati.
Tidak termasuk nama Glamoura Claven Patricia dalam daftar itu. Glamoura atau Ara memang pernah menyukai Arthur dulu, namun sekarang tidak lagi. Semenjak Ara tahu bahwa Arthur suka membully adik kelas, Ara membencinya.
Memangnya, dia pikir dia siapa?
Ara pun berpikir bahwa mama nya akan membenci sosok Arthur kalau mengetahuinya. Tapi sayangnya, Ara harus membuang jauh jauh pikiran itu.
Pertama, mamanya mengenal Arthur bahkan lebih dari dirinya sendiri. Kedua, mamanya sangat sangat sangat menyukai Arthur dari segi pandang manapun. Dan ketiga, mamanya akan menikahkan dirinya dengan Arthur. Omong kosong macam apa itu?
"Ra, ini emang yang terbaik buat lo." Suara Leory ini membuat siapapun yang mendengarnya merasa nyaman, mungkin termasuk kamar Ara yang mereka pijaki sekarang juga.
Leory Putri Sandjaya, satu satunya orang yang bisa bertahan dengan sifat Ara.
"Terbaik apanya? Kalo yang terbaik itu gue milih sendirilah calon suami gue. Lagian gue juga masih kelas sebelas."
"Dengerin gue, Ra. Kalian tuh sama sama anak kolongmerat, sama sama cantik dan ganteng. Kalian juga saling melengkapi, buktinya dia cuek lo gak bisa diem kayak ulet bulu. Gue jadi ga sabar liat anak lo nanti deh." Leory cekikikan mendengar kalimat terakhir yang dia ucapkan.
"Gak bakal ada pernikahan dan segala macam yang berhubungan dengan Arthur. Apalagi dia juga sering bully gue. Gue masih inget banget, dia malu maluin gue di depan seluruh murid di SMA Bangsa!" Ara mendengus kesal.
"Itu karena lo menarik di mata Arthur, Ra. Pilihan orang tua yang terbaik pokoknya. Lo harus nikahin dia walaupun ini cuma perjodohan konyol yang gue sering baca di cerita cerita," Ara menampilkan wajah murung. Sedangkan Leory hanya mengelus pundaknya.
'Padahal gue cuma takut kalo pernikahan ini gak sesuai dengan pernikahan impian gue. Apalagi dia itu benci banget sama semua cewek yang ada di dunia, kecuali mamanya, mungkin?' batin Ara bertanya.
--
Hari ini adalah hari senin, dimana setiap murid wajib mengikuti upacara walau mereka sendiri malas malasan. Bahkan ada yang menganggap bahwa ini adalah hari tersial, terutama bagi yang tidak memakai atribut lengkap. Contohnya, Leory.
"Ra, gue lupa bawa topi, nih. Gimana dong?" Hanya tersisa Ara dan Leory di dalam kelas. Leory pun berjalan mondar mandir seraya panik.
"Gini deh. Lo pake topi gue aja, nanti gue pura pura sakit. Lagian, gue juga lagi males ikut upacara."
Bukannya mengiyakan, Leory justru menolak saran Ara. Setelah berdebat beberapa menit, akhirnya Leory setuju.
UKS saat ini adalah tujuan Ara setelah keluar kelas. Ara sudah biasa berpura pura memegang perutnya dan meringis kesakitan karena cuma ini trik ampuh yang bisa membohongi guru.
Katakanlah dirinya berdosa, tapi Ara tak peduli. Yang penting dirinya selamat dari jeratan maut.
Ara menutup pintu UKS perlahan dan segera membaringkan dirinya di kasur. Bahkan dia tak sadar bahwa sebenarnya ada orang lain di dalam ruang tersebut sedang memperhatikan dirinya. Memang, keduanya dipisahkan gorden yang sengaja dipasang untuk menutupi sisi ke sisi yang lain.
"Lo gak sakit."
Ara terkejut dan refleks membuka matanya. Tunggu! Ara kenal suara ini. Dirinya membuka gorden pemisah keduanya.
"Eh... Kak Arthur?" Arthur berdehem sebagai jawaban.
"Lo udah tau kalo kita dijodohin, kan?" Bukan Ara yang bertanya, tapi Arthur.
"Iya. Tapi kakak tenang aja, saya bakal tolak."
"Gak usah." Mata Ara membulat mendengar jawaban itu.
"Hah?"
"Gue rasa lo gak budek."
Bukan tanpa sebab Arthur menerima perjodohan ini. Mengingat Arthur sering membully gadis di sampingnya, tentu saja dia akan lebih leluasa melakukan hal keji tersebut jika sudah memiliki hak penuh terhadap Ara.
Tidak, Ara bukanlah gadis nerd dengan kacamata bulat menutupi mata indahnya. Justru Ara adalah anak dari pebisnis sukses yang selalu mengiyakan permintaan anaknya. Ara juga terlahir tanpa cacat dan selalu menunjukkan senyuman manisnya. Banyak lelaki yang menyukai Ara, namun semuanya Ara tolak.
Arthur pun membully Ara karena ia telah menumpahkan jus alpukat dengan sengaja ke seragamnya. Konyol sekali.
"Kak, walaupun kakak melarang saya untuk menolak, saya bakal tetap teguh untuk menolak perjodohan kuno ini!" Sejujurnya, Ara ingin pergi dari tempat terkutuk ini. Tapi, terkurung bersama seorang Arthur lebih baik daripada menjadi mangsa para monster di luaran sana. Ara memutuskan untuk tidur setelah itu.
Tanpa sadar, Arthur tersenyum tipis.
"Lihat aja seberapa lama lo bakal bertahan sama keputusan bodoh lo itu, Glamoura Claven Maxlime."
===
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
WANT YOU
Teen Fiction[PLAGIAT DILARANG BACA!!!] Sinopsis: "Gue nyesel pernah kenal cowok kayak lo!" "Dan gue gak bakal lepasin lo, Ra!" Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri.