8~ He's Gone

389 48 17
                                    

Kyuhyun kelelahan saat ini. Sejak Hyukjae menanyakan Donghae, ia langsung mencarinya yang tadi beralasan pergi ke toilet. Walaupun tahu itu hanya alasan, Kyuhyun tetap mencarinya ke toilet. Nihil, ia tak menemukannya disana. Kyuhyun terus berlari dengan mengedarkan pandangannya berharap menemukan sosok Donghae.

Hingga kini ia telah sampai di taman rumah sakit, dan ia rasa sudah berkeliling di setiap sudut rumah sakit tapi nihil. Ia tak menemukan sosok Donghae. Kemana anak itu?

Kyuhyun mendudukan dirinya kasar, ia sangat kelelahan setelah berlari mengelilingi rumah sakit.


"Lee Donghae kau selalu saja membuatku kesal eoh!" gerutunya seraya mengusap wajahnya frustrasi.

Untuk kesekian kalinya ia mencoba menghubungi nomor teleponnya. Sama, masih saja tidak aktif.

Kyuhyun memutuskan untuk kembali ke ruangan Hyukjae. Sedikit berharap, Donghae sudah berada disana.




~

"Kyu, kau menemukan Donghae?" tanya Eunhee saat Kyuhyun masuk ke ruangan Hyukjae dengan keringat yang masih mengucur di dahinya.



"Tidak bi, aku sudah mengecek seluruh penjuru rumah sakit. Tapi, aku tak menemukannya" jawab Kyuhyun tertunduk lesu.


"Astaga anak itu kemana sih. Membuat khawatir di situasi seperti ini, benar-benar" gerutu Taeri.


Haejin yang ada disana hanya diam dengan wajah gelisah dan berpikir kerasnya.

"H-hae..Hae..." ucap Hyukjae dengan mata yang berkaca-kaca. Ia sangat ingin menemui Donghae.





~

Donghae berjalan gontai memasukki rumahnya. Oh ternyata anak itu malah pulang saking tidak beraninya bertemu dengan Hyukjae.

Ia telah tiba di kamarnya. Matanya tertuju pada pecahan beling yang belum sempat ia bereskan sejak semalam, ingatannya kembali berputar. Segera ia berjongkok memungutinya.

Selesai itu, ia menuju lemarinya. Saat akan membuka pintu, tangannya terhenti karena matanya terpaku menatap bercak darah yang ia yakini itu adalah darah Hyukjae semalam. Ia mengelapnya.

"Hyung... Mianhae"

Ia mengeluarkan semua baju dan koper besarnya dari lemari. Oh, apakah Donghae akan pergi dari rumah? Ia memasukkannya buru, dengan sesekali ia menyeka air mata yang masih setia menetes.

"Maafkan aku, aku harus melakukan ini"

Selesai dengan kegiatan memasukkan pakaian ke kopernya, ia beralih ke meja belajarnya dan mulai menulis sesuatu yang diyakini adalah surat.

"Pengecut sepertiku pantas mendapatkannya. Maafkan aku hyung" gumamnya.

Donghae mulai melangkahkan kaki keluar rumah dengan menarik kopernya. Sepertinya momen ini sangat mendukung dirinya, karena di rumah tidak ada siapapun. Jadi tidak akan ada yang tahu jika ia pergi dari rumah.

"Kau harus bahagia hyung. Aku akan menampakkan wajahku di hadapanmu saat aku sudah siap"

Ia berjalan gontai meninggalkan rumah yang baru beberapa bulan ia tinggali. Rumah yang memiliki banyak cerita, rumah yang berhawa dingin karena sikap Hyukjae, dan rumah yang membuat Donghae mencelakai kakaknya sendiri.

Sedih dan sangat berat hati saat ia harus meninggalkan rumah ini. Tidak ada yang menyuruhnya untuk pergi dari keluarganya sendiri, ini keinginannya. Donghae berpikir jika dirinya meninggalkan rumah termasuk keluarganya itu adalah untuk kebahagiaan Hyukjae. Ia ingin memberikan Hyukjae kebahagiaan yang belum didapatkannya dari sang orang tua, jadi ia memilih untuk pergi. Ia juga tak menemui Hyukjae terlebih dahulu, karena sungguh ia sangat malu untuk sekedar menampakkan wajahnya di hadapan sang kakak.

Story Of My Life √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang