vingt

1.2K 146 24
                                    

Wonpil mengamati Jaehyung yang bertingkah aneh semenjak mereka menjauhi gedung rumah sakit.

"Kau baik?" tanya Wonpil kemudian mengelus punggung tangan Jaehyung.

Jaehyung menatap Wonpil kemudian tersenyum dan memberikan tatapan bahwa ia baik-baik saja.

Tetapi Wonpil malah semakin menatap cemas Jaehyung, "Apakah kau serius?" tanya Wonpil lagi.

Jaehyung mengangguk, "Ya, aku baik-baik saja."

Dan setelah itu keheningan mengisi suasana mobil yang dikendarai oleh Jaehyung.

Wonpil menghela nafas dan memilih untuk mengamati pemandangan luar.

Mobil mereka berbelok ke arah yang berlawanan dengan rumah milik Tuan Park.

Wonpil yang menyadari mengernyitkan kepalanya dan menoleh untuk menatap Jaehyung.

"Aku sedang menculikmu untuk sebuah kencan." Jaehyung menjawab seakan ia mengerti tatapan Wonpil.

Wonpil memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan semburat merah muda di pipinya.

"Harus banget di hari aku keluar rumah sakit," gerutu Wonpil tanpa menyadari Jaehyung menahan tawanya.

Mobil mereka berhenti di dekat sebuah taman yang tampak sepi pengunjung.

Wonpil menatap Jaehyung bingung ketika mesin mobil dimatikan, "Di sini?"

Jaehyung mengangguk sebelum turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Wonpil.

Tak lupa setelah itu, ia segera mengunci mobilnya dan menggandeng tangan Wonpil sembari berjalan ke dalam taman.

Suasana taman itu tampak agak menyeramkan bagi Wonpil, karena tak terdengar suara siapapun selain suara langkah kaki mereka.

Wonpil menggenggam erat tangan Jaehyung dan merasakan telapak tangannya basah karena keringatnya.

"Hyung, kita harus banget sampai ke dalamnya?" tanya Wonpil dengan suara lirih.

Jaehyung tak menggubris pertanyaan Wonpil dan terus berjalan ke dalam.

Wonpil sudah mulai berdoa di dalam hati, ketakutan dengan sikap Jaehyung yang tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat.

Mereka berhenti dan Wonpil memperhatikan sekitarnya. Hanya ada kegelapan dan kesepian di sana.

Tetapi tiba-tiba menyala banyak lampu-lampu kecil yang meliliti berbagai pohon di sana.

Dan baru Wonpil sadari bahwa mereka berdiri di hadapan sebuah pohon magnolia.

"Mengenalmu adalah sebuah hal yang sangat megah untukku, dan apakah kamu mau menjadi magnolia dalam hidupku untuk melengkapi ketidaksempuraanku?

Wonpil merona merah ketika mendengar kalimat panjang yang dilontarkan oleh Jaehyung.

Sedangkan Jaehyung kini menatap Wonpil dengan senyuman canggung miliknya dan dalam hati berusaha mengurangi kegugupannya.

Wonpil menatap Jaehyung lama.

Ia menyelami sorot mata milik Jaehyung sebelum menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Jaehyung.

Jaehyung tak kuasa menahan rasa haru yang membuncah dalam dirinya dan merengkuh tubuh Wonpil.

"Aku menyayangimu dan terima kasih," ucap Wonpil kemudian menatap Jaehyung.

"Tetapi, kenapa kamu berterima kasih?" tanya Jaehyung sembari menikmati karya terindah Tuhan yang berada dalam dekapannya.

Wonpil tersenyum bahagia dan menjawab, "Karenamu, aku bisa merasakan perasaan cinta yang begitu didambakan oleh orang-orang."

"Terima kasih, dan tolong bimbing aku yang buta akan cinta ini untuk bisa terus mencintaimu," ucap Wonpil dengan tulus.

Jaehyung tersenyum dan menjatuhkan sebuah kecupan pada kening Wonpil, "Aku sangat mencintaimu."

Memang tidak ada yang istimewa.

Tetapi pada malam itu, Jaehyung dan Wonpil bisa merasakan betapa indahnya dunia yang mereka jalani, jika mereka berjalan berdampingan dengan tangan tertaut erat.




END


END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Finally it's end

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Finally it's end. Hope y'all enjoy the story. Anddd see you at another jaepil or briwoon story.

Peace out.


Sincerely,
O7DEVILISH

croyez ( JAEPIL ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang