quatorze

858 161 23
                                    

Jaehyung tersenyum melihat Wonpil kemudian mengusak rambutnya gemas.

"Pilihan tepat, Wonpil." Jaehyung berucap kemudian menarik Bibi Yoon ke dapur untuk bertemu dengan ibunya.

Meninggalkan Nyonya Kim berdua dengan Wonpil di ruang tamu rumah itu.

"Aku minta maaf."

Wonpil menggelengkan kepalanya kemudian memperhatikan setiap fitur wajah milik Nyonya Kim.

"Saya bukan mereka yang berhati malaikat. Maaf yang saya berikan tidak bisa seinstan itu." Wonpil membuka suara.

"Saya membutuhkan waktu," lanjut Wonpil kemudian mengajak Nyonya Kim duduk di sofa.

"Berapapun lama waktu yang kamu butuhkan, akan aku berikan." Nyonya Kim berucap dengan nada frustasi.

Wonpil menatap lurus ke dalam mata Nyonya Kim. Mencari kebohongan, namun ia tidak menemukan apapun.

Maka ia mengangguk, "Terima kasih."

"Saya harap kau belajar banyak dari Bibi Yoon." Wonpil berucap jujur sebelum berdiri dan berjalan ke dapur.

Meninggalkan Nyonya Kim menangis dengan air mata bahagia.

Dalam dirinya terdapat sebuah tekad untuk memperbaiki hubungan dengan anak semata wayangnya.

Wonpil sendiri yang berjalan ke dapur merasakan hatinya lebih ringan.

Wonpil menemukan Jaehyung berdiri bersama dengan Bibi Yoon dan Nyonya Park.

Ia segera menjatuhkan dirinya memeluk punggung Jaehyung, "Aku berhasil."

Nyonya Park bersiul melihat itu, "Bibi Yoon, mungkin ada baiknya teh ini kita bagikan dengan Nyonya Kim juga."

Bibi Yoon mengangguk dan membawa teh yang mereka buat ke ruang tamu.

Meninggalkan Jaehyung yang kini telinganya sangat merah dengan Wonpil yang merasakan jantungnya berdegup sangat kencang.

"Good job, Wonpil." Jaehyung melepas rengkuhan Wonpil dan tersenyum.

Jaehyung mendekatkan wajahnya pada Wonpil, "Lalu apakah kamu bisa memaafkan Tuan Kim juga?" tanya Jaehyung.

Pertanyaan tersebut membuat Wonpil melemparkan pikirannya jauh pada saat ia masih tinggal di rumah itu.

Ia menunduk dan menggeleng kepalanya.

Jaehyung tersenyum maklum kemudian merangkul Wonpil, "Ya sudah. Sebagai hadiah, besok kita jalan. Mau?" tawar Jaehyung.

Wonpil mengangkat wajahnya, matanya membentuk sebuah bulan sabit dan bibirnya tersenyum lebar, "Mau."

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

TO BE CONTINUE

croyez ( JAEPIL ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang