Bab 3 pergilah cinta

193 102 39
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

🌹 Langsung aja🌹

Pagi itu Fathin bersiap siap untuk berangkat kuliah tak lupa setiap pagi Fathin selalu ke teras atas untuk melihat suasana yang begitu sejuk, ia menghembuskan nafas dalam dalam dan tersenyum sambil membuat story di akun Instagramnya


"Pagi pagi jangan lupa berdoa, tersenyum dan berprasangka baik, siapa tau dapat yang baik baik,insya Allah"

Fathin sangat strong saat itu setelah derai derai luka menusuk hatinya, sebenarnya belum terobati

Tapi tak apa, apapun yang ia rasakan biarlah pergi sendiri

Karena semua sudah kehendak ilahi yang tak perlu di sesali apalagi di cari lagi ya walaupun semuanya terasa sepi.

**

Langkah demi langkah Fathin turun, terlihat dimeja makan ada bunda dan kakaknya yang sedang sarapan

"Nak cepat sarapan nanti telat"

Fathin langsung duduk disebelah kakaknya, ia langsung menyeruput susu coklatnya tapi lagi lagi Fathin dikagetkan dengan pembicaraan kakaknya

"Dek, kenapa matanya bengkak"

Fathin langsung menjawab semampunya ya walaupun berbohong
"hiks kakak, aku semalam ngerjain tugas jadinya gini" ucap Fathin sambil memakan roti

"Owalah kasihan adik kakak ini" Jwb ka faishal sambil mengelus_elus pundak fathin

Fathin tak mau kalah ia pun langsung bertanya sambil tersenyum sinis

"Kakak kapan nikah"

Hal itu membuat kakaknya mati gaya,
Untung kakaknya langsung jawab pintar

"Kata bunda yang nikah duluan itu kamu dulu"

"Eh kakak apaan si ngarang" kesel Fathin mendengarnya

"Iya dek bener, kamu tuh seharusnya udah punya cucu loh" ucap ka faishal ngeledek

Sepertinya Fathin tak kuat lagi untuk mencubit dan mengacak_acak rambut kakaknya

"Hehe vis" Jwb ka faishal sambil menunjukan dua jari untuk berdamai

Bundanya hanya tersenyum melihat tingkah dua anaknya yang selalu bercanda dan bedebat

"Ya udah Bun aku berangkat" ucap Fathin sambil membenarkan kerudungnya
"Assalamualaikum"

**

Fathin menyalahkan motornya lalu berjalan menuju kampus, karena rumahnya antara perbatasan Tangerang dan Jakarta jadi tidak begitu jauh hanya setengah jam perjalanan.

Motor yang Fathin kendarai melaju dengan kecepatan sedang, lalu Fathin melihat kearah depan ternyata macet, karena ada mobil kontener yang ingin putar balik arah

"Ugh pake macet segala lagi"
Ucap fathin sambil melihat jam tangannya

keadaan yang susah sekali untuk berjalan Fathin melihat orang disekitarnya yang mengendarai motor belok kekiri, Fathin mengikutinya karena fathin beranggapan itu adalah jalan cepat untuk sampai ke kampus

Tak salah Fathin pun datang lebih cepat dan sudah sampai di kampusnya,
Ia langsung menuju kelas tanpa memperhatikan keadaannya didepan, ia menyenggol laki laki yang sedang baca buku yang sama sama sedang berjalan

"Astagfirullah maaf mas saya ga sengaja" ucap fathin sambil membereskan buku laki laki itu

"Oalah tak apa biar saya saja" Jwb laki laki itu ikut membereskan

Maaf Aku SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang