Adi&Ami '02'

35 9 2
                                        

-KeluargaHarish,,pukul 19.45-

"Ekhem,Amidya"panggil Harish kepada putrinya,seketika semua orang yang ada dimeja makan menghentikan acara makannya dan menoleh kearah Harish

"Apa pa?"tanya Harish
"Jadi gini,papa mau...jodohin kamu-"ucap Harish terpotong oleh keterkejutan Amidya

"Hah?apa pa?jo-jodohin,midya nggak salah dengar kan,nggak-nggak amidya nggak mau dijodohin"sahut Amidya dengan cepat sambil menggeleng-nggelengkan kepala

"Midya..dengerin papa duluu...,,papa kan  udah tua,umur orang kan nggak ada yang tau..pendek apa panjang..-"ucap Harish yang langsung dipotong oleh Midya

"Papa ngomong apa sih?jangan ngomong gitu dong pa..papa nggakpapa kan??papa nggak sakit kan?papa nggak akan ninggalin midya kan??"ucap midya

"Amidyaa..dengerin papa dulu jangan memotong kalo orangtua bicara"ucap Renita,mama midya,yang membuat amidya langsung diam

"Papa mau jodohin kamu dengan anak sahabat papa,,walau papa tau kamu masih sma..tapi itu nggak masalah..papa dan mama mulai menua,umur kan nggak ada yang tau..papa juga nggak mau kalau kamu nanti salah memilih pasangan,,jaman sekarang pergaulan itu banyak yang tidak benar,,papa nggak mau kalo kamu salah pergaulan dan memilih pasangan yang salah,,papa jodohin kamu juga ini yang terbaik untuk kamu"ucap Harish dengan lembut

"Ta-tapikan ,,yaahh nggak usah jodoh-jodohan pa, lagipula midya masih kecil,masih sma..nanti juga midya bakal bisa pilih mana yang terbaik buat midya,,bener kan ma??"ucap midya pelan tak bersemangat,moodnya langsung buruk sudahh

"Hmm,mama itu setuju sama papa..kamu taukan sahabatnya papa,om Dendy??anaknya itu baik,penurut,sopan dan ganteng pula..mama sih mau kalo punya menantu kayak dia"ujar mama Renita,yang membuat midya tambah badmood

"Midya,,turutin permintaan papa kali inilah..papakan nggak pernah minta apapun sama kamu..perjodohan itu juga niatnya baik..dapat mempererat tali persahabatan dan persaudaraan keluarga kita sama keluarganya Dendy,,kamu kan juga tau om Dendy dan istrinya,tante Saras itu bagaimana??dia baik sekali,,kamu pasti nggak akan nyesel nikah sama anaknya Dendy dan jadi menantu mereka,midya papa kan nggak pernah minta apapun sama kamu,,jadi kali ini jangan nolak permintaan papa..Papa dan Mama cuma ingin yang terbaik buat kamu"ucap Harish panjang lebar terkesan memohon

"Tapi pa,,kenapa Amidya yang dijodohin,kenapa nggak abang saja,abangkan tuaan dari Amidya,,bang Amar pasti jomblo..iyakan bang?ucap amidya

"Eh-eh napa bawa-bawa abang,,gue nggak jomblo yeee..gue udah punya pacar,namanya Annisa"ucap Amar kesel karena namanya dibawa-bawa.

Jadi gini..Amar itu udah punya pacar,namanya Annisa..satu kampus dengan amar,,Annisa junior sedangkan Amar seniornya.

"Amidya kalau anaknya Dendy ada yang cewek pasti papa udah jodohkan dengan Amar"ucap Harish membuat Amar melototkan matanya

"Kamu mau papa dan mama bahagia kan nak??jadi kamu harus menerima perjodohan ini"ucap Harish yang sudah berubah tegas..kalo gini berarti..ucapannya tidak bisa diganggu gugat.

Setelah diam cukup lama amidya pun memutuskan untuk minta waktu buat berpikir..
"Ekhem,gini aja deh pa,kasih midya waktu yah"ucap midya dengan tersenyum

"Iyaudah,papa kasih kamu waktu 24 jam alias satu hari..papa harap jawaban kamu dapat membuat papa senang,jangan mikir lama-lama"ucap Harish

"Iya pa"

"Yaudah besok lagi aja bahasnya,sekarang lanjutin makannya..nanti makanannya tambah dingin"sela Renita

Setelah semua sudah selesai makannya,amidya pun membantu reni untuk mencuci piring dan membersihkan meja makan sedangkan Harish dan Amar berlalu ke kamar masing-masing

Adi dan AmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang