Beberapa minggu kemudian.
"Ada apa wendy?" Tny grandfa nya
"Anniya, gwinchana" ucp wendy seperti orang lupa
"Kau sakit?"
"Tidak grandma" ucp wendy
"Wajahmu.pucat. kau kurang istirahat"
"Aku mau menikah grandma. Nikahkan aku" ucp wendy
"Mwo? Apa irene menerima mu?"
"Anni, bukan sama irene. Carikan aku wanita yg memang menerimaku"
Mereka saling lihat.
"Irene ah, wendy akan menikah" ucp appa
"Mwo?" Kejut irene
"Appa baru diberitahu sama tuan Shon."
Irene diam.
"Appa, apa ada kesempatan lagi?" Tny irene
"Sayang, kenapa kau berubah pikiran?" Tny eomma
"Aku perlu meyakinkan hatiku eomma." Ucp irene.
Wendy menunggu irene didepan halaman rumah irene.
"Kenapa kau disini?" Tny minho
"Aku tdk ada.urusan denganmu" ucp wendy
Minho tersenyum.
"Minho oppa?" Kejut irene melihat wendy juga ada disana
"Oppa, aku tdk ikut oppa hari ini" ucp irene.
Wendy bersikap biasa.
Diperjalanan.
"Aku mau menikah denganmu" ucp irene
Wendy diam. Mengusap kepalanya.
"Mianhae!" Ucp irene
Wendy menatap kearah irene.
Wendy tdk banyak bicara ia mengusap dan menggaruk kepala yg tdk gatal.
Wendy menahan senyumnya. Ia terus menoleh kearah lain
"Dengan perjanjian" ucp irene
"Mwola! Kenapa baru sekarang" ucp wendy
"Yaa, aku juga butuh waktu untk meyakinkan" ucp irene
"Apa karena mendengar kabar kalau aku akan menikah dengan org lain?"
"Mwoyaa! Anniyaa"
Irene menatap diam kearah wendy.
Wendy memasangkan cincin dijari manis irene.
Hari pernikahan.
"Saudara wendy, dan saudari irene. Dengan ini saya nikahkan kalian.dihadapan tuhan dan semua orang yang hadir"
Mereka sangat serius.
Rose merasa benar2 menyesali.
Ia tdk menikah dengan wendy.
Seulgi menikah lagi dan sang istri sedang hamil.
Rose dijauhi.
"Sah!" Ucp mereka semua.
Dirumah grandfa shon. Wendy dan irene ada disana.
"Chukaee"
"Gumawoo grandfa, grandma." Ucp wendy
Bahkan org tua kandung wendy tdk menghadiri acara tsb.
"Istirahatlah" ucp mereka.
Wenrene mengangguk.
Satu bulan kemudian.
"Oppa kerja?" Tny irene
Wendy menganggukkan kepalanya.
"Ah, aku libur. Apa aku boleh kerumah eomma appa?" Tny irene
