15a

745 69 1
                                    

Tiga Bulan Kemudian

"aku mau mengajak sungwan ke kantor" ucp wendy

"Mwo? Wae?" Tny irene memberi susu pda sungwan

"Wae mwo? Apa tidak diperbolehkan?" Tny wendy ikut berbaring melihat irene memegang botol dot

"Tapikan, sungwan baru berusia tiga bulan" ucp irene

Wendy menciumi sang anak.
Wendy mencukur habis brewoknya.

"Tampannya anak daddy" ucp wendy tersenyum

Irene hnya mengusap dahi wendy sekilas.

Mereka masih berada di rumah org tua irene di seoul.
Eomma appa sementara waktu tdk kembali ke daegu.

Irene keluar kamar. Wendy yg menggantikannya.

"Eomma, apa tidak apa2 jika sungwan diajak ke kantor wendy oppa?" Tny irene

Duduk disofa.
"Apa anakmu sudah tidur?" Tny appa

"Nde," angguk irene.

"Apa ruangannya steril? Takutnya sungwan tidak betah dan terus menangis" ucp eomma

"Tapi eomma, sungwan baru berusia 3 bulan" ucp irene

Eomma appa tersenyum.
"Biarkan saja, kan bersama appa nya" ucp eomma
Irene berfikir.

Ting! Tong!
Bel berbunyi.

"Siapa? Sebentar eomma buka dlu" ucp eomma

Krekk.
"Anyeonghaseyeo, apa ini rumah irene?" Tny rose membawa beberapa perlengkapan.

"Ah nde. Silahkan masuk" ucp eomma

"Rose sam?" Kejut irene
Rose tersenyum.

"Apa kabar dirimu irene ssi? Aku dengar kalau kau sudah melahirkan. Jadi aku kemari dan membawa hadiah untk anakmu" ucp rose

"Ah, nde. Tidak perlu repot2 saem" ucp irene

Rose duduk bersama org tua irene. Irene kekamar mau membawa sungwan.

"Oppa, ada rose unnie" ucp irene
Wendy bersikap biasa.

"Sungwan tidak.mau tidur" ucp wendy.

"Gwinchana. Kaja, kita temui" ucp irene menggendong sungwan

Wendy mengiringi dibelakang irene.
Mereka duduk.

"Omoo? Laki2 apa perempuan?" Tny rose

"Laki2 unnie. Son sungwan namanya" ucp irene.

Wendy memainkan jari sang anak.
"Omo,, waeyeo? Sungwan melihat daddy?" Tny wendy. Sungwan tertawa

"Aigoo, baru berusia 3bln sungwan sudah mengerti" tawa appa

"Annyeong sungwan ah" ucp rose mengusap kepala sungwan

Irene tersenyum kecil.

"Mirip Irene" ucp rose

Irene mengangguk.
"Unnie, minum dulu" ucp irene

Rose mengangguk.

Wendy merangkul irene dan mengusap lengan anaknya.
Sambil tersenyum memberi dot pda sungwan.







Dikantor.

Wendy benar2 membawa putranya.

"Omo,, presdir membawa anaknya" gumam mereka

Irene mengikuti dengan menggandeng lengan wendy.

"Awas, selimuti tbuh sungwan" ucp irene
Wendy tersenyum.

Diruangan wendy.

Sungwan menangis.
"Ssstt,, jangan nangis yah nak, sungwan pinter" gumam wendy

"Tuh kan, sungwan tidak betah" ucp irene

Wendy membujuk anaknya.

Irene duduk menyiapkan untk sungwan tidur.

Wendy menidurkan sungwan.
"Aku ada rapat sebentar" ucp wendy menenagkan sungwan

"Gwinchana, sungwan sudah tidur" ucp irene

Wendy menyelimuti sang anak.
"Jika panas, hidupkan AC di mejaku, jngn disini" ucp wendy

Irene mengangguk.
Cup!
Wendy mencium dahi irene.





"Presdir, keadaan saham meningkat setiap harinya" ucp kepala Oh

"Kepala Oh, dan kalian semua sudah bekerja keras selama ini. Bahkan sebelum aku berada disini" ucp wendy

"Itu sudah tugas kami presdir".

"Terima kasih banyak, sudah membantu perusahaan" ucp wendy

Grandfa diam juga mengikuti rapat.
"Dia cucuku. Dia terlalu baik" ucp grandfa

Wendy menunduk.

"Ah nde" ucp mereka tersenyum.

"Dia bru memiliki seorg anak. Jadi dia baru belajar menjadi seorang ayah" ucp grandfa

"Chukae presdir" ucp mereka menundukkan kepala

Grandfa meninggalkan ruang rapat.

"Grandfa?" Ucp wendy
Grandfa berhenti

"Wae?"

"Haruskan kita merayakan hari kelahiran putraku?" Tny wendy

"Tunggu usia anakmu satu tahun saja. Jadi sungwan sudah dapat melihat dengan jelas" ucp grandfa

"Baiklah grandfa." Ucp wendy

"Grandfa sama grandma mau kembali ke kanada. Jika kau mau tinggal dirumah" ucp grandfa

Wendy mengangguk.



Diruangan wendy.
Irene berbaring di sofa panjang. Disamping sungwan.

Wendy masuk.
"Omoo? Tidak tidur?" Tny wendy

"Ah, aku sudah lelah untk menidurkan sungwan" ucp irene

Wendy menaikkan satu alisnya.
"Sayang, kalau sama daddy harus tidur yah" ucp wendy

Irene tersenyum melihat wendy yg menidurkan sungwan.
Irene hnya mengusap wajah wendy.

"Grandfa kembali ke kanada. Apa mau kembali ke rumah?" Tny wendy

"Kapan mau membeli apartemen sendiri?" Tny irene

"Mian, keundae grandfa menyuruh kita untk tinggal di rumah ku dulu" ucp wendy
Irene kembali diam.

Wendy melepaskan dasinya.
"Sudah tidur" ucp irene
Wendy hnya tersenyum menuju kursinya.

Irene juga beranjak.
"Wae? Tidak istirahat?" Tny wendy menatap kearah irene yg berdiri.

"Aku mau kekamar mandi" ucp irene

"Keundae, apa rose unnie tdk malu denganmu?" Ucp irene keluar dari kamar mandi

Wendy tdk memikirkan soal apapun.
Wendy juga berbaring disofa satunya.

"Kenapa memikirkannya?" Gumam wendy.

Irene duduk disamping wendy.
Tangan wendy mengusap lengan irene.

Irene menggelengkan kepalanya.
"Jika aku tidak ada, apa ada kemungkinan oppa akan kembali bersamanya?" Ucp irene sekilas

"Mwoyaa! Aku marah benar2 marah jika kau berkata seperti itu lagi. Seolah2 kau akan meninggalkanku" ucp wendy

Irene tidur disamping wendy yg mendekapnya.
"Saranghae" ucp irene
Wendy mencium leher irene.

Cup!.
Wendy mencium bibir irene lembut.
"Sudah tiga bulan. Apa sudah boleh?" Tny wendy

"Yaa, mwoyaa." Ucp irene

"Wae? Aku harus membuang nafsuku" gumam wendy

"Bekas jahitannya masih belum kering" ucp irene

"Kenapa lama?" Tny wendy

Irene tdk menjawab lagi.
Hnya mengusap kepala wendy.



나는 로봇이 아니야Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang