JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN FREN <3
_____Danisha Maira
Aksa lo dimana ? Ira udah di lobby nihBelvania A. Luna
Sabar masih dijalan Ra, macet :vDanisha Maira
Ish serius ?
Coba pap, lo masih dirumahkan ?!Belvania A. Luna
Duh repot deh
Serius kok udah dijalan
Sabar ya Iraku zheyengAksa tertawa geli melihat pesan terakhirnya, jujur saja ia baru berangkat 15 menit lalu. Sebenarnya Ira sudah meneror dirinya sejak setengah jam yang lalu, ketika gadis itu sudah bersiap dan hendak berangkat.
Ya namanya teman pasti selalu ngaret, bilang otw tapi baru jalan seperti Aksa ini. Mereka berdua hendak menghabiskan hari sabtu malam bersama, biasalah anak muda malem mingguan.
Aksa dan Ira sudah membuat janji untuk nonton film di salah satu mall daerah Jakarta Selatan, mereka janjian jam 5 sore sudah di sana. Tapi coba lihat kini jam sudah menunjukan pukul setengah 7 malam, ini semua karna Aksa yang bilang otw taunya baru jalan.
Dikira rumah dia kepleset nyampe kali.
"Lama!" Keluh Ira ketika sudah bertemu Aksa.
"Macet Ra," klasik banget, Aksa terkekeh sambil menunjukan jari berbentuk V.
Ira hanya mendengus pelan, jujur ia kesal tapi tidak bisa marah dengan sahabatnya satu ini.
"Jadi kita mau kemana dulu Ra ?" Mereka sedang berjalan menyusuri mall, di kanan dan kiri terdapat toko-toko dengan merk terkenal.
"Gatau, apa makan dulu ya ?" Aksa mengangguk saja.
"Eh Sa tapi coba liat dulu film kita jam berapa," Ucap Ira mengingatkan, soalnya mereka berdua kadang suka khilaf kalau sudah makan atau parahnya saat berbelanja.
"Bentar," Aksa mengecek ponselnya, "Jam 9 Ra, ih kok malem amat sih! Selesai jam berapa ini ?" Tanya Aksa tidak santai sambil menunjukan layar ponselnya ke arah Ira.
"Paling jam 11 atau 12, lo udah izin kan sama Bunda ?" Ira menatap Aksa penuh tanya.
"Ya izin sih udah, tapi gue bilangnya pulang jam 10." Kini ia berseru panik, baru juga berniat melepas penat malah jadi panik gara-gara Ira yang sok ide memilih jam untuk film yang akan mereka tonton.
"Yaudah tinggal bilang bunda kalo lo nginep di rumah gue susah banget," mereka lanjut berjalan naik ke lantai atas, dimana tempat yang menyediakan berbagai olahan makanan berada.
"Lo enak nyaraninnya, lah gue pasti diteror mampus aja." keluh Aksa, masih tak tenang dengan solusi yang diberikan Ira.
Ira melihat itu sebal juga, kadang Aksa bisa jadi cewe yang super keras kepala tapi jika berhubungan dengan Bundanya ia akan menjadi anak yang penurut dan rewel.
"Ish yaudah nih, gue yang telpon Bunda!" Ira mengambil ponselnya dalam slingbag dan mencoba mendial nomor Bunda Aksa.
"Nah gitu dong," ujar Aksa senang temannya pengertian, Aksa melangkahkan kakinya mendahului Ira yang sedang menghubungi Bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RAMA
Teen Fiction[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU DEMI KENYAMANAN MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA AKU PRIVATE, THANK U ] "Ih dasar bego! Gabisa ya lo jalan pake mata ?!" pekik Aksa, Orang yang dikesalkan itu memutar badannya menghadap Aksa, mata coklat Aksa bertemu de...