"Hng... n-no..."
Tubuh menggeliat di atas ranjang di iringi suara rintihan kecil dari bibir yang sedikit terbuka, gadis itu terlihat tidak tenang dalam tidurnya. kepala nya menoleh ke kanan dan ke kiri bersamaan dengan peluh yang mulai bermunculan pada kening nya
"No, get away from me!"
Tubuh bangkit dari posisi tidur dengan nafas yang memburu, gadis itu terlihat shock saat mengetahui dirinya baru saja terbangun dari atas ranjang yang berbeda lagi. ia meremas kuat selimut nya dengan rasa takut
"Hey, what's wrong honey!?" ujar pria paruh baya yang baru saja datang ketika mendengar suara jeritan putrinya
"D-daddy?" gadis itu mengusap matanya untuk memastikan dia tidak bermimpi
pria paruh baya itu pun menempatkan tubuhnya pada pinggir ranjang disamping putrinya, ia mengusap perlahan peluh yang menghiasi wajah cantik putrinya. serta mendekap erat tubuhnya dan memberikan kecupan pada puncak kepalanya. gadis itu merasa ini terlalu nyata untuk dijadikan mimpi
"Apa yang terjadi? kenapa aku bisa berada disini.. bukan kah aku-" gadis itu menggantungkan kalimatnya
"Kau hanya bermimpi buruk tiff, tenanglah daddy yang memindahkan mu dari mobil"
gadis bernama tiffany itu semakin dibuat takut oleh pernyataan daddy nya. Apa mungkin daddy nya yang membawanya pulang dari tempat mengerikan itu?
"Im so sorry daddy" ucap tiffany menundukan kepalanya
Pria itu terlihat kebingungan dengan sikap putrinya itu, kenapa dia tiba-tiba meminta maaf.
"Ada apa tiff? kenapa meminta maaf"
"Aku telah mengecewakan daddy, pergi ke tempat itu"
pria paruh baya itu pun mengulum senyumnya melihat betapa polos dan pelupa putri kesayangan nya ini, perlahan pria itu mengusap kepala gadis itu dengan gemas
"Kita pergi bersama ketempat itu, apa kau lupa?"
Tiffany terdiam otak nya mencoba memproses apa yang dimaksud daddy nya. sejak kapan mereka berdua pergi ketempat semacam itu
"Tunggu, kita pergi kemana?"
"Tentu saja menemui Dr. Simon, saat itu kau berubah pikiran dan meminta daddy mengantarmu"
Mata tiffany membulat sempurna, dia bahkan tidak pernah ingat menemui Dokter itu sejak konsultasi terakhirnya 2 tahun yang lalu. Apa mungkin...
Tiffany beranjak dari tempat tidurnya menuju meja belajar, meraih handphone miliknya yang berada dalam mode silent. sekali lagi dia terkejut bukan main saat melihat tanggal 27 tertera pada layar handphone nya, itu berarti sudah 5 hari berlalu tanpa dia sadari. hal terakhir yang ia ingat hanyalah saat dia berada di tempat mengerikan bersama namja brengsek yang ingin memperkosanya.
"Apa semua nya baik-baik saja, sayang?"
"Yeah im fine daddy, aku harus segera bersiap ke sekolah" jawabnya dengan mata yang masih terpaku dengan layar handpone dan melihat betapa banyaknya pesan dan panggilan tidak terjawab dari jessica dan sebuah nomor asing yang dapat memompa jantung nya dua kali lebih cepat dari biasanya
Ini hanya asumsi nya saja, tapi dia merasa sangat yakin jika nomor asing itu adalah milik Taeyeon. 100 missed call, orang gila mana lagi yang akan melakukan hal semacam itu kecuali dirinya
Tangan meremas kuat handphone itu dan melempar nya ke atas kasur. Dia tidak peduli, dada nya hanya akan terasa sakit jika mengingat kelakuan Taeyeon bermain dengan wanita lain di depan matanya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning ⚠🔞⚠ mature area ⚠ ⚠NC ⚠ (FROM MY SEXY MAID) become an "OBSESSION"