Florist is My Boyfie [FULL]

Part 6: De Javu

"Hidungku berdarah dan aku tak ingat apa-apa lagi, aku pingsan di depan Rania. Aku melihat wajah khawatir disana, inginku membuka mata, tapi rasa sakit di kepalaku menghalangi semua, mataku tertutup dan semua terlihat gelap. Dalam tidurku aku melihat memori aneh kembali dalam ingatanku, sebuah mobil hampir menabrak seorang gadis kecil tapi ia selamat setelah diselamatkan seorang anak laki-laki, nahas anak laki-laki itu malah terhantam mobil dan terlempar jauh, darahnya bercucuran dimana-mana. Tapi wajah mereka samar, jadi siapa mereka? Mengapa memori itu muncul dalam ingatanku", Yoo Taeyang, 2020.

Hari sudah siang, sepertinya aku pingsan lumayan lama.
Kepalaku masih sakit, mataku juga berat untuk dibuka.

Saat Aku membuka mata.

OMG Wow Daebak, Apakah aku sudah ada di Surga?

Kamu sudah sadar?

"Wow Aku bisa bicara dengan bidadari"

Eh Kamu ngomong apa sih?

Aku ada di Surga kan?

"Ngawur, Kamu sekarang ada di Rumah sakit", jawab bidadari.

Jadi aku belum di Surga?

"Belum lah ngawur Kamu bikin khawatir saja"

"Hehehe maaf kalo gitu"

"Malah nyengir dasar"

Konyol memang diriku, bisa-bisanya mengira bahwa aku sudah di Surga, memalukan.
Sekarang Aku tak berani menatap wajah Rania.

Kamu kenapa?
Udah enakan?

"Masih pusing dan kepalaku juga terasa berat tapi aku harus pulang"

"Eh jangan macam-macam ya, Kamu kan masih sakit kenapa mau pulang", cegah Rania.

"Aku harus memberi makan Bunga-bungaku, mereka pasti kehausan",tegasku.

Apakah tidak ada orang di rumahmu?

"Orangtuaku sedang keluar kota selama seminggu jadi Aku sendirian di rumah"

"Oke Baiklah Aku yang akan memberi makan Bunga-bungamu tapi Kamu harus tetap disini"

"Kamu serius"

"Iya Aku serius"

Tiba-tiba hapeku berbunyi, sepertinya sebuah pesan foto.