BAGIAN 20

2K 158 1
                                    

"O-oh kau sedang berbicara dengan seseorang? Maaf mengganggumu." ucap Shaq.

Dia tidak benar-benar melihat siapa yang sedang berbicara dengan Jazz.

Dia ingin pergi. Tetapi karna rasa penasaran nya lebih besar, dia malah semakin mendekat. Mendekat dan mendekat.

Hingga akhirnya dapat melihat siapa seseorang yang sedang berbicara dengan Jazz.

"Wah, Elvano! Kau disini juga? Dan woah, siapa wanita cantik yang bersamamu?" tanya Shaq antusias.

Pasalnya, Shaq adalah sahabat Elvano. Mereka memiliki banyak kemiripan sifat. Dan juga berisik jika sudah bertemu.

Memang Kerajaan Alterio tidak bermusuhan dengan Kerajaan Reinaldo. Malah sebaliknya. Mereka bersahabat baik sama halnya seperti hubungan antara Kerajaan Reinaldo dan Kerajaan Melviano.

Hanya saja karena banyak masalah yang harus diatasi membuat mereka renggang. Ditambah lagi masalah perjodohan Elvano dengan Alice yang membuat mereka semakin enggan mengganggu Kerajaan Reinaldo.

"Shaq! Astaga, sudah berapa lama kita tidak bertemu?! Ah, dia mate-ku. Cantik, bukan?" balas Elvano tak kalah antusias.

"Huaa aku merindukanmu! Kau ini selalu sibuk karena gelar Putra Mahkota-mu itu! Iya, mate-mu cantik. Eh tunggu..." Shaq menjeda seraya berpikir.

"MATE?!" kaget Shaq. Baru sadar dengan ucapan Elvano.

"Benar." Jawab Elvano tersenyum.
"Lalu Alice?" tanya Shaq.

"Aish, aku tidak ada urusan dengan wanita gila itu." senyum di wajah Elvano luntur.
"Hei, perhatikan ucapan mu!" ucap Jazz tidak terima.

"Bagaimana dengan perjodohannya?" tanya Shaq lagi.

"Aish, tentu saja batal. Tapi dia tidak terima sehingga dia berencana menyerang kerajaanku. Sungguh gila!" Elvano mencebikkan bibir kesal.

"Sudah kubilang perhatikan ucapanmu!" marah Jazz.

Dia ingin menyerang  Elvano tetapi segera dihentikan oleh Shaq.

"Tenang." ucap Shaq pada Jazz.

"Bagus kalau begitu! Aku akan menyampaikan kabar ini kepada ayah agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang lebih rumit." ucap Shaq.

Elvano mengangguk.

"Kalau begitu kami akan pergi. Aku takut Altezz mengamuk, kkk." Shaq terkekeh.

"Jazz kau sudah mendapat binatang buruan?" tanya Shaq yang dibalas anggukan.
"Kalau begitu cepat ambil. Aku tidak ingin kena amuk Altezz." Lanjut Shaq.

Jazz berjalan ke samping Zeline dan mengambil kelinci yang sudah tergeletak dengan panah yang menancap.

"Astaga kau berburu sejak tadi dan hanya mendapat satu kelinci kecil seperti itu? Memalukan. Payah sekali." ejek Shaq.

"Bagaimana dia akan mendapat banyak binatang kalau sejak tadi yang dia lakukan hanya menguntit kami." ucap Zeline acuh tak acuh.

"Kau mengetahuinya? Sia-sia saja aku menguntit kalau ketahuan." Jazz kesal.

"Bagaimana kau tau? Aku bahkan tidak menyadarinya. Dan lagi kenapa kau tidak memberitahuku? Bagaimana kalau dia mencelakaimu?" cercah Elvano.

"Pertama, karena dia bodoh dalam bersembunyi. Kedua, karena kau bodoh dalam menyadari keadaan sekitar. Ketiga, karena aku akan semakin terkekang jika aku memberitahumu. Terakhir, aku bisa menjaga diri." Jelas Zeline panjang lebar.

"Pfffttt, dasar para makhluk bodoh! Hahaha." tawa Shaq pecah.
"Ah kau menyakitiku, Ze." ucap Elvano sambil memegang dada kirinya. Mendramatisir keadaan.

"Kau juga menyakitiku." ucap Jazz mengikuti tingkah laku Elvano.
"Jangan berlebihan!" Zeline acuh tak acuh.

Tawa Shaq kembali pecah.

Tiba-tiba sebuah suara menginterupsi sehingga membuat tawa Shaq terhenti digantikan dengan ekspresi kaku.

"JAZZ! SHAQ! KALIAN INI MENCARI NAGA ATAU BAGAIMANA?! KENAPA LAMA SEKALI?!"

Seseorang itu mendekat ke arah mereka.

"A-ah maaf, kami ta-" ucapan Shaq terpotong.

"Oh Elvano? Sudah lama tidak berjumpa. Kenapa kau kesini?" tanya Altezz ramah.

Altezz yang tadinya marah mengubah ekspresinya menjadi ramah.

"Altezz. Hanya ada beberapa urusan." balas Elvano dengan tersenyum.

"Aahh, dan siapa wanita itu?" tanya Altezz.
"Dia mate-ku." Jawab Elvano.

"Kau daritadi hanya menjawab mate-ku mate-ku. Tidakkah kau berniat mengenalkannya pada kami?" Jazz angkat bicara.

"Ah maaf aku lupa. Dia Zeline. Zeline Zakeisha. Putri bungsu Kerajaan Melviano. Mate-ku. Wanita yang paling cantik." ucap Elvano bangga.

Astaga dia yang berucap, aku yang malu - Zeline

"Ah, klan vampire." Jazz mengangguk-angguk.

"Aku Jazztin Alterio. Panggil saja Jazz. Pangeran ke-9 Kerajaan Alterio." Jazz memulai.

"Aku Shaquille Alterio. Panggil saja Shaq. Pangeran ke-4 Kerajaan Alterio." Shaq mengikuti.

"Aku Altezz. Altezza Alterio. Pangeran ke-7 Kerajaan Alterio." terakhir Altezz.

"Senang bertemu dengan kalian." balas Zeline sedikit membungkuk seraya tersenyum.

"Senang berdebat denganmu juga." ucap Jazz.
"Senang mendengar leluconmu juga." ucap Shaq.
"Senang bertemu denganmu juga." ucap Altezz.

Memangnya aku berdebat apa dengan Jazz? Dan kapan aku membuat lelucon? Huft, hanya Altezz yang paling normal disini - Zeline.








Jum, 15 Mei 2020

Wohoo! Author update lagi!

Thanks for coming! ❤️

ZELINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang