CHAPTER 7

8 3 0
                                    

Hari ini langkah Aletha terasa ringan bagaikan kapas putih, bahkan rasanya dia bisa terbang melayang di angkasa biru. Senyumnya tidak pernah luntur dari bibirnya. Sepertinya Tuhan telah menjamah doa-doanya, yang meminta agar dia dan Arion bisa lebih sering di pertemukan. Dan itu terjadi hari ini saudara-saudara.

Bertemu dengan ARION di depan gerbang Sekolah, keren bukan.

Seperti biasa, Arion tampak begitu ganteng dan cool. Auranya begitu mencekam serasa mencekik Aletha.

"Hy..." sapa Aletha sok akrab pada Arion, dia mendekat lalu mengekor seperti anak bebek di belakang Arion. "Ini masih pagi-pagi, tapi kita udah ketemu aja yah" lanjut Aletha saat Arion sama sekali tidak menggubrisnya sambil menyibakkan rambut lurusnya ke belakang telinga.

Dari belakang, Aletha dapat melihat postur tubuh cowok itu, tubuhnya tidak kurus dan juga gemuk tapi berotot, Aletha yakin kalau Arion rajin ngegym. Dan aroma tubuh yang dipancarkan oleh cowok itu juga sangat khas, entah Arion pakai parfum apa, tapi dia bisa mencium bau mint gitu, rasanya mencium aroma Arion bisa menenangkan jiwa raga serta hatinya.

Aletha terus menatap Arion dengan mata yang berbinar-binar, pikirannya sudah menjelajah jauh ke imajinasinya bersama Arion. Dimana dalam imajinasi itu, dia dan Arion menjadi sepasang kekasih yang sangat romantis dan saling mencintai sehidup semati, persis seperti gambaran drama-drama Korea yang selalu di tontonnya. Benar-benar indah.

Tanpa Aletha sadari, Arion kini menatapnya horror, apalagi saat dia cengengesan Ttidak jelas seperti orang yang kerasukan hantu perawan.

Untuk segera menyadarkan Aletha dari dunia halunya, Arion dengan santainya menepuk dahi Aletha keras, hingga menimbulkan sedikit bunyi.

"AAUUWW... SAKIT NJIRR!!!" spontan Aletha mengumpat dengan suara lantang, namun segera tersadar dan menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangannya saat melihat Arion menatapnya dengan intens.

Dalam hati, Aletha tak henti-hentinya memaki dirinya sendiri yang dengan bodohnya berkata kasar di depan Arion tadi.

Tuhan yang selalu berbaik hati kepada siapa saja, bisakah Aletha menghilang dari bumi sekarang juga? Atau tidak, bisakah dia operasi plastik untuk mengubah wajahnya yang memalukan ini. Aletha jadi gelisah, dia takut Arion berpikiran buruk tentangnya.

"Arion, tas lo ke buka tuh" sahut Aletha tiba-tiba. Mendengar itu, Arion langsung mengecek tas ranselnya yang berwarna hitam.

Satu...Dua...Tiga....

Setelah hitungan ketiga, Aletha langsung kabur meninggalkan Arion, dia berusaha berlari sekencang mungkin agar cowok itu tidak bisa lagi melihatnya, bahkan bayangannya sekali pun. Dia tidak ingin meninggalkan jejak dirinya yang begitu memalukan.

Padahal Aletha masih ingin berduaan lama-lama dengan Arion, tapi ternyata Tuhan melarangnya untuk bersikap rakus.

Arion yang sebenarnya sadar kalau Aletha hanya ingin mengelabuinya tersenyum miring. Apalagi saat melihat aksi kabur Aletha yang menurutnya sangat kocak dan sayang untuk dilewatkannya. Dia tertawa kecil saat melihat ekspresi panik Aletha ketika sebelah sepatu kets putihnya tertinggal sakin terburu-burunya.

Cinderella jaman sekarang, pakainya sepatu kets.

"Woiii...Lo ngapain bengong doang disini kek patung liberty" tegur Aldo teman sekelas Arion yang kebetulan lewat di sampingnya, "Kelas yukk, bentar lagi bel masuk teriak tuh"

Arion patuh dan segera menyusul langkah kaki Aldo yang bergerak menuju ke kelasnya yang terletak di lantai tiga gedung utama SMA SCARLET.

###

Sorry yah part ini dikit, tapi semoga kalian suka yah :)

VOMENT PLEASE.

DOUBLE 'A'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang