CHAPTER 9

21 1 0
                                    

Tidak seperti yang dijanjikan oleh Nadine tadi saat di kelas, gadis yang hari itu rambutnya sedang di ikat satu tertawa terbahak-bahak saat Aletha selesai menceritakan kejadian yang dialaminya tadi pagi.

Aletha kesal melihat Nadine tidak menepati janjinya, bahkan tawanya malah semakin membahana dan memenuhi seisi kantin. Aletha hanya terdiam dan menatap temannya itu dengan tajam.

"Lo temen gue, bukan sih?" kata Aletha sewot sambil menyilangkan kedua tangannya. "Jahat banget sih" gerutunya sambil mencubit kecil lengan Nadine.

Nadine tidak memberikan respon, dia saat ini tengah berusaha untuk mengontrol diri, agar tawanya tidak lagi menyumbrat keluar.

Huft!! Sepertinya Nadine sudah selesai menenangkan diri.

Ada sedikit jeda sebelum Nadine berucap, "Kok Arion tega amat nimpuk dahi lo, dikira lo nyamuk kali yah. Lagian kan lo senior di sini, harusnya dia bisa lebih hormat dan juga perhatian sama lo"

"Gak tau lagi deh gue Din, pasrah aja, gue serahin semuanya pada sang maha kuasa yang telah menciptakan langit dan bumi ini" ujar Aletha lebay. Sepertinya Aletha memang pantas di tabok kalau ngomongnya berlebihan seperti tadi.

"Sayangnya, masalah lo tuh nggak penting-penting amat buat diurusin sama sang pencipta langit dan bumi ini Ta" jawab Nadine sadis.

"Jahat lo" kata Aletha sambil meninju pelan dada Nadine.

"Emang kenyataannya gitu kok" Nadine kembali tertawa hingga bahunya berguncang saat melihat wajah murung Aletha yang menggemaskan, "Nanti gue bantuin lo deh buat minta maaf ke Arion" tawarnya.

"Serius!?"

Nadine mengangguk, "Tapi gini yah Ta, gue rasa Arion tuh nggak bakalan permasalahin deh tentang lo yang ngomong kasar tadi, lagian kan lo nggak sengaja. Kalau gue jadi lo sih, si Arion malah udah gue tabok balik"

"Gitu yah?" tanya Aletha kurang yakin.

"Percaya deh sama gue"

"Kalau lo salah gimana?"

"Gak bakalan salah kok gue, tenang aja. Jadi, kalau lo nanti ketemu sama Arion santai aja, relax. Okee?" Aletha menghembuskan nafas beratnya sambil mengangguk pelan.

"Gitu dong, lo suka sama Arion tuh nggak mesti jaim-jaiman Ta, kalau pun ternyata emang nantinya dia juga suka sama lo, masalah yang seperti tadi pagi mah nggak bisa disebut masalah. Lo aja yang parnoan, lo nggak mesti sempurna untuk bisa disukai sama Arion" Aletha cukup terpanah mendengar nasihat dari Nadine yang terdengar begitu bijak dan juga dewasa, bermoral banget sumpah.

"Sayang deh gue sama lo Din" Aletha langsung menghambur ke dalam pelukan sahabat seperjuangannya itu.

"Kalau gitu, lo traktir gue nasi goreng sama jus jeruk yah, kan lo sayang sama gue" kata Nadine songong. Ini nih contoh orang yang dikasih jantung mintanya hati. Ehhh, kebalik deh, dikasih hati mintanya jantung.

"Gak jadi gue sayang sama lo, sayang sama lo bikin gue bangkrut. Gue maunya sayang sama Arion aja, soalnya sayang sama Arion bikin gue bahagia" ucap Aletha tersipu sambil memegangi kedua pipinya yang memerah dengan sendirinya.

"Prettt... Lebay banget lo, pengen muntah tau nggak gue" cercah Nadine sambil berpura-pura merasa mual.

Astaga, Aletha yang dulu kemana? Yang santai, masa bodo, acuh sama cowok-cowok dan selalu sibuk sendiri dengan dunia KPOP nya. Kenapa sekarang temannya berubah 180 derajat dan jadi cewek bucin tingkat dewa. Padahal selama ini yang bisa membuat Aletha jadi tidak waras seketika tuh cuma oppa-oppanya saja. Selama dia mengenal Aletha, belum pernah ada cowok yang berhasil melepaskan status jomblo temannya itu. Bahkan dia sampai takut kalau nantinya Aletha benar-benar jadi jomblo abadi.

"Ta, gue seneng lo akhirnya bisa suka sama seseorang setelah sekian lama. Tapi please yah, lo jangan berubah jadi cewek alay, lo harus bisa kontrol diri kalau lagi sama Arion, jangan kayak anak ayam yang baru lepas dari kandangnya" saran Nadine terdengar memohon.

Nadine ingin melihat Aletha bahagia melebihi siapapun di dunia ini, dia ingin Aletha bahagia namun tetap menjadi dirinya sendiri. Dan dia sangat senang saat tahu Aletha sudah membuka hatinya untuk seorang cowok, tepatnya untuk Arion. Padahal tau sendiri kan, Aletha sudah lama menutup pintu hatinya. Namun seperti sebuah keajaiban bukan, saat melihat Aletha bisa membagi perasaan sukanya pada orang lain.

"Gue usahain yah" jawab Aletha seadanya.

"Dasar lo. Ya udah deh, gue doain semoga Arion juga bisa suka sama lo" imbuh Nadine tulus dan mengacak-ngacak rambut Aletha.

Dalam hati Aletha meng-Amin kan kata-kata Nadine tadi. Sesuka itulah dia pada Arion.

Namun tanpa Aletha sadari, laki-laki yang menjadi bintang utama dalam perbincangan mereka ternyata sudah sedari tadi duduk di dekat meja tempat Aletha dan Nadine berada. Dengan diam, Arion terus mengamati gerak gerik Aletha dan juga menajamkan pendengarannya sampai akhirnya dia mendengarkan pengakuan Aletha yang bisa menggetarkan hatinya.

Aletha sayang sama Arion.

Tidak ingin ketahuan, Arion segera beranjak dari duduknya dan menyudahi makan siangnya, padahal Arion baru menghabiskan setengah dari makanan yang di pesannya. Arion tidak ingin Aletha memergokinya, dia tidak ingin melihat Aletha bersikap bodoh di depannya, apalagi setelah Aletha mengeluarkan isi hatinya. Arion rasa, mereka berdua sama-sama butuh waktu, dan sekarang bukanlah waktu yang tepat.

"Gue bahkan belum memulai apapun, tapi lo sudah segitu sukanya sama gue" pikir Arion dalam hati lalu berjalan meninggalkan kantin sekolahnya. Dalam perjalanan, Arion bertemu dengan segerombolan cewek-cewek yang ingin berteriak histeris sakin kagumnya melihat Arion, namun Arion segera mendiamkan mereka dengan menaruh jari telujuknya dibibir sebagai tanda isyarat agar mereka tetap diam.

Bisa-bisa Aletha jadi sadar kalau Arion sempat menguping percakapan mereka tadi.

Sebelum benar-benar menghilang dari kantin, Arion berbalik untuk terakhir kalinya melihat Aletha yang masih memasang wajah lesu dan Nadine yang terus berusaha untuk menyemangatinya. Arion melihat Aletha dengan tatapan yang dalam, sedalam samudera, namun tatapan itu akan sulit untuk diartikan oleh siapapun termasuk dirinya sendiri.

"Sebenarnya itu cukup, tapi gue masih ingin lebih, Aletha" kata Arion serius dan menimbulkan tanda tanya besar dari apa yang dikatakannya tadi. Entahlah, semua itu terucap begitu saja dari bibir Arion yang selalu pelit tersenyum pada Aletha.

###


VOMENT PLEASE :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DOUBLE 'A'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang