Gelisah

9 1 0
                                    

Nona melipat mukena yang habis ia kenakan untuk solat isya. Ia melihat Kana sedang duduk di teras kamar mereka.

Nona dan Kana memang satu kamar. Mereka beda kamar dengan Luna. Setelah Luna memiliki pacar waktu dia kelas 2 SMA lalu, Luna meminta kepada ayahnya untuk tidur sendiri dan pisah kamar dengan kedua kakak-kakaknya.

Namun karena Luna adalah anak bontot yang sangat dimanja, ayahnya mengabulkan keinginan Luna. Awalnya Nona dan Kana tidak menyetujui Luna untuk pindah kamar. Tetapi karena Luna keras kepala dan ingin tetap memiliki kamar sendiri, akhirnya Nona dan Kana mengalah dengan keinginan adik kecilnya itu.

"Ngapain? Kok gak turun lagi sih?" tanya Nona menghampiri Kana.

Kana yang sedang main handphone terkaget tiba-tiba ada Nona di belakangnya.

"Lah kapan masuk?" tanya Kana.

"Serius banget lagian, aku udah solat jugaan gak sadar kan kamu" sahut Nona yang langsung duduk di samping Kana.

"Aku lagi nonton youtube. Abis solat mager banget aku kak ke bawah lagi. Tadi sih niatnya mau tidur, eh ada notif masuk dari youtube makanya aku nonton dulu sebentar" jelas Kana kepada Nona.

Nona menyenderkan badannya ke kursi panjang yang ia duduki. Ia pandangi langit malam ini yang sedang cerah dan banyak bintang-bintang.

"Langit lagi cerah ya, banyak banget bintangnya" ucap Nona yang tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari bintang-bintang di langit.

Kana yang mendengar ucapan kakaknya itu hanya menoleh ke langit sebentar dan melanjutkan menonton video di youtube.

Nona yang sadar tidak mendapatkan tanggapan baik dari Kana menoleh ke arah Kana.

"Serius banget sih" protes Nona.

"Tanggung, ini konser dikit lagi kelar" ucap Kana dengan nada sedikit tertawa.

Nona pun terdiam, ia alihkan lagi pandangannya pada bintang-bintang di langit cerah yang ada dihadapannya.

Mereka berdua terdiam dalam hening, kecuali suara dari video yang sedang Kana tonton.

"Btw kamu belom jawab pertanyaan aku yang tadi de" ucap Nona memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

Kana yang masih fokus ke video yang sedang ia tonton itu hanya menyahutinya dengan sangat singkat.

"Yang mana?" tanya Kana tanpa melihat ke arah Nona.

"Kamu izinin aku gak kalo aku nikah secepat ini?" tanya Nona.

Kana terdiam. Kana masih fokus dengan video yang sedang ia tonton.

Nona yang sadar bahwa tidak ada respon dari adiknya itu merasa sedikit kesal. Nona bangun dari posisi rebahannya itu, lalu ia duduk menghadap ke arah Kana.

"Dek" panggil Nona dengan nada sedikit menekan dan pandangan penuh dengan emosi.

"Sebentar kak, tanggung ini dikit lagi selesai" Kana menyahuti kakaknya tanpa melihat ke arah Nona sedikitpun, pandangannya masih saja fokus ke acara konser band kesayangannya itu.

Nona tidak menyahuti lagi ucapan adiknya itu. Ia terdiam dan masih saja menatap Kana dengan pandangan yang sangat sangar.

Kana yang merasa sedang diperhatikan oleh makhluk Tuhan yang sangat ia sayangi inipun akhirnya menoleh ke arah Nona.

"Serem banget sih kak hahahha sebentar ya sayangkuh, ini dikit lagi selesai sumpah" ucap Kana dengan sedikit tertawa dan mengalihkan lagi pandangannya ke video yang mencuri perhatiannya itu.

Nona yang kesal akhirnya meninggalkan Kana sendirian di teras kamarnya. Ia masuk ke kamar dan merebahkan badannya di atas kasur mereka.

Kana menyadari kepergian Nona yang dengan raut wajah kesalnya itu. Namun Kana hanya melihat sebentar kemana Nona akan pergi. Habis itu, Kana melanjutkan lagi menonton videonya.

Nona berusaha memejamkan matanya. Berharap dapat ketenangan dari rebahannya itu. Namun pikirannya membuat Nona tidak bisa tidur dan menjadi gelisah.

Semakin Nona berusaha untuk tidur, semakin gelisah rasa yang dia rasakan.

Sepuluh menit setelah Nona meninggalkan Kana sendirian di teras kamar. Akhirnya Kana selesai menonton acara yang sedari tadi membuatnya hanya fokus pada itu.

Kana menaruh handphonenya di meja kecil samping tempat tidur mereka. Kana melihat Nona yang sedang uring-uringan mengatur posisi tidurnya yang masih saja belum nyaman.

Kana merebahkan tubuhnya disamping Nona. Kana masih terdiam. Sesekali ia melihat ke arah Nona yang masih saja tidak bisa diam demi mendapatkan posisi nyaman. Mata Nona terpejam, namun badannya bergerak menghadap kesana kemari.

"Kak" panggil Kana.

KANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang