Saudara Pekanbaru

9 1 2
                                    

"Assallammualaikum" Nona, Kana dan Luna memberi salam setibanya di rumah.

"Walaikumsallam" jawab semua orang yang ada di dalam rumah.

"Akhirnya bidadari-bidadari ayah pulang juga" ucap Jemi tersenyum lebar.

Setelah mereka bersalaman dengan semua saudara yang ada disini. Luna langsung berlari ke Jemi. Sifat manjanya pun langsung keluar jika Luna sudah bertemu dengan sang ayah.

"Cuci tangan dulu atuh sayang" ucap Ratna kepada Luna.

Begitupun dengan Kana. Setelah basa basi sebentar dengan saudaranya yang berkunjung dari jauh, ia pamit ke kamar.

"Aku ke kamar dulu ya sebentar, mau mandi sama solat dulu"

Setelah mendapatkan izin. Kana berjalan ke kamarnya. Nona hanya melihat adiknya itu dengan tatapan penuh dengan tanya.

Nona merasa ada yang berbeda dari Kana setelah Nona mengajukan pertanyaan seperti tadi.

Dan tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

"Si Kana gak turun lagi sih dia?" tanya Reno, sepupu dari Pekanbaru.

"Kayanya tidur dah. Dia kan gitu kalo abis mandi malem, abis solat trs bablas tidur." ucap Ratna menjelaskan.

Merekapun tidak terlalu memikirkannya lagi, karena memang sudah biasa. Namun tidak dengan Nona. Nona yang sudah hafal sekali dengan gerak gerik adiknya itu jika ada sesuatu yang salah pada hatinyapun khawatir. Nona juga pamit ke kamar untuk istirahat karena besok harus jalan kerja pagi.

Sedangkan Ratna, Jemi, dan Luna besok libur. Makanya mereka bisa mengobrol sampai larut malam.

KANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang